Mitos dan Fakta tentang Pil KB dan Alat Kontrasepsi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Februari 2021
Mitos dan Fakta tentang Pil KB dan Alat KontrasepsiMitos dan Fakta tentang Pil KB dan Alat Kontrasepsi

Halodoc, Jakarta – Pil KB merupakan alat kontrasepsi dan sering digunakan untuk mencegah kehamilan. Selain pil KB, ada beberapa jenis alat kontrasepsi lainnya yang juga umum digunakan. Meski sering digunakan, ternyata tidak sedikit informasi kurang tepat yang beredar terkait alat kontrasepsi. Sayangnya, masih banyak juga orang yang mempercayai begitu saja mitos terkait pil KB dan alat kontrasepsi. 

Mengetahui dengan pasti informasi yang benar terkait alat kontrasepsi bisa membantu memanfaatkan penggunaannya. Selain itu, hal ini juga penting untuk menghindari salah informasi yang mungkin bisa membuat pil kb ataupun alat kontrasepsi lainnya menjadi kurang bekerja dengan baik. Lantas, apa saja mitos yang beredar tentang pil kb dan alat kontrasepsi? Bagaimana faktanya? 

Baca juga: Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Tepat

Mitos yang Beredar Seputar Alat Kontrasepsi

Ada banyak informasi yang beredar seputar alat kontrasepsi, termasuk pil KB. Sayangnya, tidak semua hal tersebut mengandung kebenaran. Beberapa informasi yang beredar bahkan mitos belaka. Berikut di antaranya:

  •  Menambah Berat Badan 

Ada informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi pil KB bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini nyatanya tidak terbukti benar. Faktanya, penelitian menunjukkan tidak ada kaitan antara penggunaan pil kb dengan penambahan berat badan. Kandungan estrogen dalam pil kb mungkin menyebabkan perasaan kembung, tapi hal ini biasanya akan segera menghilang dan tidak banyak memengaruhi berat badan. 

  • Berhenti Sejenak dari Pil KB

Ada mitos yang mengatakan bahwa pil kb tidak boleh digunakan terus-menerus. Artinya, kamu mungkin harus mengambil waktu untuk berhenti sejenak dari pil kb. Namun hal ini tidak terbukti benar. Sejauh ini, tidak ada alasan kesehatan yang mewajibkan hal tersebut. Sebaliknya, pil kb menjadi salah satu cara ampuh untuk mencegah kehamilan. Berhenti mengonsumsinya malah bisa meningkatkan risiko terjadi kehamilan di luar rencana.

Baca juga: Sebelum Pakai, Kenali Dulu Plus Minus Pil KB

  • Alat Kontrasepsi Jangka Panjang Sebabkan Sulit Hamil 

Katanya, penggunaan alat kontrasepsi dalam jangka panjang bisa menyebabkan wanita sulit hamil. Faktanya, sekali wanita berhenti menggunakan alat kontrasepsi atau berhenti konsumsi pil kb, maka tingkat kesuburannya akan kembali normal dan artinya kehamilan bisa terjadi saat ada proses pembuahan. 

  • Jarang Berhubungan berarti Tidak Butuh Pil KB

Alat kontrasepsi, termasuk pil kb, digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan di luar rencana. Maka ada yang menyebutkan bahwa jarang berhubungan intim berarti tidak membutuhkan pil kb. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Kamu mungkin tidak mengetahui kapan waktu yang paling tepat untuk mulai mengonsumsi pil KB. Namun, jika begitu, pastikan untuk selalu mengenakan kondom atau alat kontrasepsi lain. 

  • Punya Masalah Kewanitaan, Tidak Butuh Alat Kontrasepsi 

Kecuali kamu sudah didiagnosis oleh dokter dan dikatakan kehamilan tidak mungkin terjadi, perlindungan tetap perlu diperhatikan. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menggunakan perlindungan yang dibutuhkan, termasuk penggunaan alat kontrasepsi saat berhubungan intim. 

Baca juga: Alasan Berat Badan Berubah Setelah Pakai Kontrasepsi Hormonal

Jika memiliki masalah kewanitaan dan perlu memastikan apakah kamu membutuhkan alat kontrasepsi atau tidak, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Kamu bisa mencari daftar rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Atur lokasi dan temukan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Verywell. Diakses pada 2021. The Top 10 Contraceptive Myths. 
Verywell. Diakses pada 2021. 10 Common Myths About the Pill and Contraception.
Better Health. Diakses pada 2021. Myths and facts about contraception and long-acting reversible contraception.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan