Halodoc, Jakarta - Trimester pertama kehamilan memang masa-masa paling rentan keguguran. Hal ini membuat ibu hamil perlu berhati-hati, termasuk memerhatikan apa saja yang dikonsumsi. Namun, ada banyak mitos seputar makanan penyebab keguguran yang selama ini diyakini, tetapi sebenarnya perlu diluruskan. 

Sebab, porsi atau jumlah yang dikonsumsi jadi hal yang menentukan, apakah suatu makanan bisa memicu masalah pada kehamilan, atau tidak. Selain porsi, boleh tidaknya suatu makanan yang dianggap berbahaya bagi kandungan juga tergantung pada kondisi kehamilan yang dijalani, apakah ibu hamil memiliki kondisi yang berisiko atau tidak.

Baca juga: 4 Mitos Hamil Muda yang Perlu Diketahui Calon Ibu

Berbagai Mitos Seputar Makanan Penyebab Keguguran

Ada banyak makanan yang dianggap bisa menyebabkan keguguran. Ada yang dengan sengaja mengonsumsinya banyak-banyak, karena ingin melakukan aborsi. Padahal, ada beberapa mitos seputar makanan penyebab keguguran yang perlu diluruskan.

Berikut ini beberapa di antaranya:

1.Nanas

Nanas mengandung bromelain, yaitu zat yang diyakini dapat menyebabkan serviks melunak dan memicu kontraksi. Itulah sebabnya banyak yang menganggap bahwa makan nanas saat hamil bisa memicu keguguran. Padahal, sebenarnya mengonsumsi nanas dalam porsi kecil boleh saja, dan tidak lantas membuat ibu hamil keguguran.

2.Pepaya Muda

Pepaya muda memiliki sifat laksatif dan dapat memicu keguguran, terutama jika dikonsumsi pada trimester pertama kehamilan. Selain itu, biji pepaya juga mengandung enzim yang bisa merangsang kontraksi rahim, sehingga rentan menyebabkan keguguran. Namun, sebenarnya jika dikonsumsi dalam porsi wajar, tidak ada masalah bagi ibu hamil untuk mengonsumsi pepaya muda. 

Baca juga: Ibu Hamil Ngidam Sushi, Bolehkah?

3.Kopi

Kafein dalam kopi juga dipercaya sebagai penyebab keguguran. Padahal, sebenarnya ibu hamil tetap diperbolehkan mengonsumsi kopi selama tidak lebih dari 200 miligram per harinya.

4.Makanan Laut

Ada anggapan bahwa mengonsumsi makanan laut saat hamil dapat menyebabkan keracunan merkuri dan bisa memicu keguguran. Sebenarnya tidak semua makanan laut mengandung merkuri dalam jumlah yang besar. 

Ibu hamil justru disarankan mengonsumsi makanan laut, karena mengandung banyak nutrisi. Hanya saja, pastikan untuk tidak mengonsumsi ikan berukuran besar karena umumnya tinggi merkuri, dan masak makanan laut hingga matang, ya. 

5.Kacang-kacangan

Seringkali terdengar mitos bahwa kacang-kacangan termasuk makanan penyebab keguguran. Padahal, kacang-kacangan aman dikonsumsi oleh ibu hamil, selama tidak memiliki riwayat alergi kacang.

6.Daging Merah

Mitos lainnya seputar makanan penyebab keguguran adalah daging merah, yang konon menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Toksoplasmosis yang berbahaya bagi ibu hamil. Padahal, sebenarnya jika dimasak hingga matang sempurna, daging merah aman-aman saja dikonsumsi oleh ibu hamil.

Baca juga: Ngidam Jeroan Ibu Hamil Waspada Hal Ini

Itulah beberapa mitos seputar makanan penyebab keguguran, yang perlu diluruskan. Dari penjelasan tadi, diketahui bahwa sebenarnya jika dikonsumsi dalam porsi wajar dan diolah dengan baik, makanan-makanan tersebut masih boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Selain berbagai makanan tersebut, pastikan juga ibu hamil mengonsumsi makanan apapun yang benar-benar matang. Pilihlah bahan-bahan yang berkualitas dan dicuci bersih sebelum diolah. Sebab, makanan yang belum matang bisa jadi tempat berkembang biaknya bakteri yang bisa membahayakan kandungan. 

Jika kurang yakin, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kandungan, seputar makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Sebab, kondisi tubuh dan kesehatan setiap ibu hamil tentunya berbeda-beda. 

Referensi:

First Cry Parenting. Diakses pada 2020. 22 Foods That Can Cause Miscarriage in Early Pregnancy.

Healthline. Diakses pada 2020. 11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy - What Not to Eat.

Parents. Diakses pada 2020. Here’s What Does—and Doesn't—Cause Miscarriage.