Moderna Ciptakan Vaksin Baru untuk Lawan Mutasi Corona di Afrika

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Januari 2021
Moderna Ciptakan Vaksin Baru untuk Lawan Mutasi Corona di Afrika Moderna Ciptakan Vaksin Baru untuk Lawan Mutasi Corona di Afrika

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya produsen vaksin COVID-19, nama Moderna masuk ke dalam ‘bursa’ vaksin yang dianggap menjanjikan. Pada Maret 2020 lalu, Moderna dan National Institutes of Health (NIH) memasukkan vaksin COVID-19 pertama ke dalam uji coba pada manusia, dan membuahkan hasil yang menjanjikan. 

Setelah melakukan uji klinis fase II, mereka meluncurkan uji klinis fase III pada 27 Juli lalu. Uji coba terakhir akan melibatkan 30.000 orang sehat di sekitar 89 lokasi di Amerika Serikat. Vaksin Moderna yang dikembangkan adalah vaksin dengan material genetik RNA (mRNA) untuk menghasilkan respon kekebalan dari protein virus dalam tubuh. 

Akan tetapi, sejak akhir 2020 pagebluk COVID-19 kian menjadi-jadi. Di beberapa negara, angka kasus positif dan kematian kian bertambah. Belum lagi terdapat beberapa varian baru SARS-CoV-2 yang ditemukan di beberapa negara, seperti Inggris dan Afrika Selatan.

Varian baru di Inggris dan Afrika Selatan menimbulkan kekhawatiran bahwa mutasi virus corona dapat membuat vaksin menjadi kurang efektif. Lantas, ampuhkah vaksin Moderna untuk melawan varian SARS-CoV-2 terbaru? 

Baca juga: Jumlah Vaksin Corona yang Dibutuhkan untuk Capai Herd Immunity

Efektif di Inggris, Respons Berkurang di Afrika Selatan

Baru-baru ini, pihak Moderna mengatakan bahwa mereka yakin vaksin COVID-19 miliknya mampu melindungi tubuh terhadap varian baru yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Melansir dari laman Reuters, menurut moderna vaksin COVID-19 buatannya tidak menunjukkan pengurangan dalam respon antibodi terhadap varian yang ditemukan di Inggris. 

Namun, untuk varian baru di Afrika Selatan sedikit berbeda. Pihak Moderna menemukan respons yang berkurang, tapi mereka masih yakin bahwa rejimen dua dosisnya akan memberikan perlindungan.

"Virus tidak akan berhenti. Sementara itu, strain saat ini tampaknya terlindungi dengan baik oleh COVID-19. Penting bagi kami untuk tetap waspada dan mengembangkan alat potensial serta tindakan pencegahan yang memungkinkan untuk terus mengalahkan pandemi," jelas Presiden Moderna Stephen Hoge. 

Moderna berharap vaksin jenis mRNa miliknya tetap protektif setidaknya selama satu tahun setelah menyelesaikan suntikan dosis kedua. 

Baca juga: Jokowi Divaksin, Ini 8 Fakta Vaksin Sinovac yang Perlu Diketahui

Buat Vaksin Baru

Untuk mengatasi adanya masalah vaksin miliknya pada varian Afrika selatan, Moderna berencana mengembangkan vaksin COVID-19 baru untuk melawan varian tersebut. Pembuatan vaksin baru ini disebut sebagai “polis asuransi”, sebab moderna mengatakan bahwa vaksinnya saat ini tetap efektif terhadap bentuk virus corona yang bermutasi.

Sebelumnya, analisis yang dilakukan oleh farmasi AS mengungkapkan bahwa vaksin Moderna menghasilkan antibodi yang mampu menetralkan varian Inggris , yang telah menyebar ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Namun, penelitian tersebut menunjukkan penurunan enam kali lipat dalam respons antibodi terhadap varian Afrika Selatan, yang disebut 501.V2. Nah, kondisi inilah yang meningkatkan kekhawatiran bahwa kekebalan tubuh dapat memudar secara signifikan seiring waktu.

Dr. Paul Offit, pakar penyakit menular di Universitas Pennsylvania dan anggota panel penasehat vaksin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, mengatakan bahwa dia khawatir bahwa vaksin tidak akan melindungi terhadap varian virus corona tersebut.

Kendati demikian, antibodi dari vaksin COVID-19 milik Moderna tetap berada di atas level yang diharapkan untuk dapat melindungi tubuh dari infeksi COVID-19 (baik varian sebelumnya, maupun yang bermutasi). 

Baca juga:  Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona

Nah, seperti penjelasan di atas, Moderna kini berniat membuat vaksin baru untuk melawan varian virus 501.V2. "Kami melakukannya saat ini untuk menjadi yang terdepan jika kita membutuhkannya. Saya menganggapnya sebagai polis asuransi," kata Dr Tal Zaks, kepala petugas medis Moderna, seperti dilansir dalam Independent.

Mau tahu lebih jauh mengenai vaksin COVID-19? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Kamu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi keluhan kesehatan di tengah pandemi COVID-19 melalui aplikasi Halodoc, sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan? 

Referensi:
Reuters. Diakses pada 2021. Moderna says it believes vaccine will work against new variants
Independent. Diakses pada 2021. Moderna says vaccine works against UK variant and is developing new jab to fight South Africa strain
Kompas.com. Diakses pada 2021. Moderna Akan Produksi Vaksin Baru untuk Lawan Varian Corona Afrika Selatan

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan