Mudah Terjadi, Ini Cara Mencegah Keracunan Timbal pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 November 2019
Mudah Terjadi, Ini Cara Mencegah Keracunan Timbal pada AnakMudah Terjadi, Ini Cara Mencegah Keracunan Timbal pada Anak

Halodoc, Jakarta – Meski tidak sepopuler keracunan makanan, keracunan timbal pada anak perlu sangat diwaspadai. Timbal merupakan unsur kimia berbentuk logam, dengan kandungan racun yang cukup tinggi. Racun ini dapat memengaruhi fungsi organ dan sistem tubuh manusia. Keracunan timbal terjadi ketika seseorang mengalami pengendapan timbal di dalam tubuhnya. 

Meski terpapar timbal dalam jumlah kecil, jika paparan berlangsung untuk waktu yang lama, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan serius. Bahkan pada beberapa kasus, gangguan kesehatan akibat keracunan timbal dapat berakibat fatal jika tingkat paparan timbal sangat tinggi.

Baca lagi: Pengendapan Timbal dalam Tubuh Sebabkan Efek Samping Ini

Kendati demikian, keracunan timbal pada anak-anak sebenarnya dapat dicegah. Berikut beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Menjaga kebersihan tangan, dengan cara selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah, sebelum makan, dan setelah dari toilet.

  • Lepaskan sepatu sebelum masuk ke rumah. Hal ini untuk mengurangi risiko masuknya tanah yang mengandung timbal ke dalam rumah.

  • Rutin membersihkan debu dan kotoran di dalam rumah. 

  • Bersihkan mainan anak secara rutin. Hal ini penting, terutama jika mainan tersebut sering dibawa ke luar rumah. 

  • Konsumsi makanan bergizi, seperti kalsium, vitamin C, dan zat besi. Nutrisi tersebut dapat menekan penyerapan timbal di dalam tubuh, terutama bagi anak-anak.

  • Mengecat rumah dengan cat yang bebas kandungan timbal. Hal ini untuk mengurangi risiko pengendapan timbal dalam tubuh untuk jangka panjang.

  • Berhati-hati ketika menggunakan air keran. Jika menggunakan pipa ledeng yang mengandung timbal, pastikan untuk membiarkan air mengalir selama 1 menit sebelum digunakan. 

  • Hindari menggunakan air panas dari keran untuk membersihkan perlengkapan bayi atau memasak makanan.

Bagaimana Gejala Keracunan Timbal?

Perkembangan racun timbal di dalam tubuh hingga akhirnya menimbulkan gejala terjadi secara perlahan, dalam hitungan bulan ataupun tahun. Ketika masuk ke tubuh, timbal akan menyebar ke berbagai organ, seperti otak, ginjal, dan hati. Timbal kemudian akan disimpan sebagai endapan pada gigi dan tulang. Lalu seiring berjalannya waktu, endapan timbal akan terakumulasi dan menimbulkan gejala keracunan.

Baca lagi: Waspadai Keracunan Timbal pada Anak

Keracunan timbal merupakan kondisi yang rentan terjadi pada anak-anak, terutama di bawah usia 6 tahun. Hal ini karena mereka sering memasukkan benda atau jari tangan ke dalam mulut. Jika tidak ditangani, racun timbal dapat memengaruhi perkembangan mental dan fisik Si Kecil. 

Beberapa gejala keracunan timbal yang dapat dialami anak-anak adalah:

  • Gangguan perkembangan.

  • Gangguan atau kerusakan otak.

  • Gangguan saraf.

  • Sulit berkonsentrasi.

  • Merasa gelisah.

  • Perilaku menjadi lebih agresif.

  • Nafsu makan dan berat badan menurun.

  • Mudah merasa lelah dan lesu akibat anemia.

  • Nyeri perut dan kram.

  • Muntah.

  • Konstipasi.

  • Kejang.

  • Kehilangan kemampuan mendengar.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala seperti telah disebutkan tadi, sebaiknya segera download aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi pada dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan langsung. Jika gejala keracunan bersifat serius, seperti nyeri perut hebat disertai kram, muntah, otot terus melemah, sulit berjalan, kejang, ensefalopati, atau koma, segera bawa Si Kecil ke rumah sakit terdekat.

Baca lagi: Mulai Green Living Agar Terhindar dari Keracunan Timbal

Benda yang Sebabkan Keracunan Timbal dan Faktor Risiko Lainnya

Keracunan timbal dapat terjadi karena tertelan atau terhirupnya unsur timbal ke dalam tubuh. Unsur ini banyak terkandung dalam benda-benda yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar, seperti cat rumah, baterai, kosmetik, dan bensin. Namun umumnya keracunan timbal terjadi karena air minum yang dikonsumsi melalui keran yang tersambung dengan pipa atau tangki air logam.

Selain itu, timbal juga dapat ditemukan pada beberapa benda atau tempat, seperti:

  • Mainan anak-anak.
  • Makanan kaleng.
  • Tanah.
  • Debu pada peralatan rumah tangga.
  • Keramik

Sementara itu, beberapa faktor yang dapat tingkatkan risiko keracunan timbal adalah:

  • Usia. Bayi dan anak-anak lebih rentan terhadap racun timbal, dan pengaruhnya lebih besar terhadap tubuh mereka.

  • Hobi. Orang yang memiliki hobi membuat perhiasan atau kerajinan tangan dengan menggunakan solder timbal, memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar racun timbal.

  • Tinggal di bangunan tua. Beberapa jenis cat produksi lama masih mengandung timbal. Produk cat ini biasanya masih digunakan pada bangunan-bangunan tua, sehingga risiko terpapar racun timbal cukup tinggi bagi penghuninya.

  • Pekerja pabrik atau pertambangan. Orang yang bekerja di pabrik pembuatan baterai, senjata api, pengolahan minyak dan gas, serta pertambangan akan memiliki risiko keracunan timbal lebih tinggi.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Lead Poisoning.
Healthline. Diakses pada 2019. Lead Poisoning.
WebMD. Diakses pada 2019. What is Lead Poisoning?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan