Muncul Benjolan di Perut, Inilah Fakta Hernia Inguinalis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   17 Mei 2019
Muncul Benjolan di Perut, Inilah Fakta Hernia InguinalisMuncul Benjolan di Perut, Inilah Fakta Hernia Inguinalis

Halodoc, Jakarta – Hernia inguinalis adalah gangguan usus yang terjadi ketika sebagian usus ke luar dari rongga perut melalui dinding bawah perut ke arah sekitar alat kelamin. Akibatnya, muncul benjolan pada kantung buah zakar (skrotum) yang menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas. Agar kamu lebih waspada, kenali gejala hernia inguinalis di sini.

Baca Juga: Hernia Inguinalis Gangguan Kesehatan pada Usus

Gejala Hernia Inguinalis

Gejala khas hernia inguinalis adalah munculnya benjolan pada sisi mana pun di area lipat paha depan. Benjolan terlihat jelas ketika pengidap berdiri tegak, terutama saat batuk, disertai rasa nyeri. Gejala lainnya adalah:

  • Bagian selangkangan terasa lemah dan berat.

  • Muncul rasa sakit dan pembengkakan di area sekitar testis karena sebagian usus menembus masuk kantong skrotum.

  • Nyeri, mual, dan muntah ketika bagian usus yang ke luar terjepit pada celah hernia dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

Penyebab dan Faktor Risiko Hernia Inguinalis

Faktor bertambahnya usia diduga menjadi pemicu terjadinya hernia inguinalis, karena otot-otot di sekitar perut mulai melemah. Hernia jenis ini bisa terjadi mendadak ketika seseorang mengejan terlalu keras atau mengangkat beban berat. Faktor risiko hernia inguinalis lainnya adalah:

  • Jenis kelamin. Hernia inguinalis lebih sering menyerang pria dibanding wanita.

  • Faktor genetik. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan hernia inguinalis berisiko lebih besar mengalami kondisi serupa.

  • Faktor pekerjaan. Terutama pekerjaan yang mengharuskan seseorang berdiri dalam jangka waktu lama atau harus mengangkat beban berat.

  • Kehamilan, karena terjadi peningkatan tekanan pada bagian dalam perut dan melemahnya otot-otot perut. Kelahiran prematur meningkatkan risiko terjadinya hernia inguinalis.

  • Kelebihan berat badan, menimbulkan tekanan yang lebih berat pada bagian perut.

  • Kondisi medis tertentu. Misalnya, mengidap fibrosis kistik dan batuk kronis.

Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Hernia

Diagnosis dan Pengobatan Hernia Inguinalis

Diagnosis hernia inguinalis dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pemindaian (seperti  USG, CT scan, dan MRI). Pemeriksaan urine bisa dilakukan untuk mengeliminasi penyebab nyeri pada skrotum selain hernia inguinalis. Jika diagnosis telah ditetapkan, pengidap perlu menjalani operasi untuk mendorong kembali benjolan dan menguatkan bagian dinding abdomen yang lemah. Operasi dilakukan jika hernia menyebabkan gejala atau komplikasi yang serius.

Hernia bisa muncul kembali, meski operasi sudah dilakukan. Selain itu, operasi berisiko menimbulkan efek samping. Di antaranya meliputi pembengkakan, memar pada testikel, penumpukan cairan dan darah di ruang bekas hernia muncul, serta nyeri dan mati rasa di bagian selangkangan.

Pencegahan Hernia Inguinalis

Risiko hernia inguinalis bisa dikurangi dengan konsumsi makanan kaya serat, jangan terlalu sering mengangkat berat, berhenti merokok, dan menjaga berat badan agar tetap dalam batasan ideal.

Baca Juga: Tidak Sembuh Sendirinya, Hernia Inguinalis Butuh Operasi

Itulah gejala hernia inguinalis yang perlu diketahui. Kalau kamu mengalami gejala serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan