Muncul Tanpa Gejala, Ini 5 Cara Diagnosis Fibroid Rahim

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Maret 2019
Muncul Tanpa Gejala, Ini 5 Cara Diagnosis Fibroid RahimMuncul Tanpa Gejala, Ini 5 Cara Diagnosis Fibroid Rahim

Halodoc, Jakarta - Fibroid rahim adalah kondisi ketika terdapat tumor jinak pada bagian atas atau di dalam otot rahim. Tumor ini dapat berkembang menjadi sebuah atau beberapa blok dengan ukuran yang berbeda-beda. Namun sayangnya, jika ukurannya masih kecil, keberadaan tumor cenderung sulit dideteksi karena tidak menimbulkan gejala. Bagaimana mengenali dan cara diagnosis fibroid rahim?

Ya, sebagian dari kasus fibroid rahim memang kerap tidak disadari pengidapnya karena tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, beberapa kasus lainnya, fibroid rahim yang tumbuh cukup besar dapat membuat pengidapnya terlihat seperti sedang hamil, serta mengalami gejala yang mirip kehamilan, seperti:

  • Tegang pada bagian panggul yang parah.
  • Sering buang air kecil.
  • Sembelit, nyeri punggung, nyeri selama hubungan intim, dan nyeri panggul.

Baca juga: Ini 5 Gangguan Rahim Penyebab Sulit Hamil

Fibroid di dinding rahim atau di dalam rahim dapat menyebabkan perdarahan atau menorrhagia dan dismenorea. Dalam kasus yang jarang terjadi, fibroid dapat menyebabkan rasa sakit atau perdarahan tiba-tiba. Sementara itu, dalam kasus fibroid yang berkembang selama kehamilan, tumor dapat menyebabkan sejumlah komplikasi selama kehamilan.

Tumor akan membuat plasenta janin kekurangan oksigen. Tumor akan menggeser posisi janin, menyebabkan ibu sulit melahirkan secara normal melainkan melalui operasi caesar. Pada kebanyakan kasus, janin masih bisa berkembang secara normal meskipun terdapat tumor di dalam rahim. Namun, tumor akan tumbuh lebih cepat selama masa kehamilan.

Apa Penyebabnya?

Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab munculnya fibroid pada rahim. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu tumbuhnya tumor, yaitu:

  • Genetik. Jika ibu atau saudara perempuan memiliki fibroid, seseorang memiliki risiko tinggi terhadap kemungkinan terserang penyakit ini.
  • Usia. Wanita yang berusia lebih dari 40-50 tahun umumnya memiliki fibrosis. Setelah menopause, tumor akan menyusut.
  • Ras. Wanita berkulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit ini di usia muda, dengan ukuran tumor atau fibroid yang lebih besar.
  • Faktor lainnya, seperti menstruasi dini, lebih banyak mengonsumsi daging merah, kurang makan sayuran, buah, serta sering meminum bir.

Baca juga: Benjolan di Perut, Ini 7 Gejala Tumor Jinak Rahim

Ini Cara Mendiagnosisnya

Untuk mendiagnosis fibroid rahim, dokter akan memeriksa panggul, dan menyarankan beberapa tes berikut:

1. USG

Jika perlu, dokter akan memindai dengan USG. Metode ini menggunakan gelombang suara untuk mengonfirmasi diagnosis serta mencari dan mengetahui ukuran fibroid. Dokter atau teknisi akan meletakkan USG pada perut (bersandar di perut) atau memasukkannya ke dalam Miss V dan dilanjutkan dengan mengambil gambar dari rahim.

2. Tes Darah

Jika mengalami perdarahan Miss V yang tidak normal, dokter akan memeriksa kemungkinan penyebabnya, termasuk jumlah darah (CBC) untuk mengetahui adanya anemia kronis serta tes darah lainnya untuk menyingkirkan koagulopati atau tiroid penyakit.

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Metode ini dapat menunjukkan ukuran, lokasi fibroid, mengenali jenis tumor yang berbeda, dan memilih perawatan yang tepat.

4. Mengangkat Saluran Uterus

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan pewarna untuk menyoroti rahim dan saluran telur pada film X-ray. Dokter tidak dapat melakukan ini jika masalah berkaitan dengan ketidaksuburan. Selain mendeteksi fibroid, metode ini juga membantu dokter melihat apakah tuba fallopi terhalang atau tidak.

Baca juga: 3 Cara Atasi Tumor Jinak Rahim di Rumah

5. Histeroskopi

Dengan teknik ini, dokter akan menempatkan sebuah tabung kecil yang berisi detektor cahaya melalui serviks dan masuk ke uterus. Kemudian, dokter akan menyuntikkan garam ke dalam rahim untuk memperbesar rongga uterus, memungkinkan pengamatan ke dalam rahim dan tuba fallopi.

Itulah sedikit penjelasan tentang fibroid rahim. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan