Munculnya Flek Bisa Menjadi Gejala Awal Vaginitis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 Februari 2021
Munculnya Flek Bisa Menjadi Gejala Awal VaginitisMunculnya Flek Bisa Menjadi Gejala Awal Vaginitis

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah memperhatikan kemunculan gejala tidak biasa pada vagina, misalnya keluarnya bercak darah. Lantas, kamu pun bertanya-tanya, kenapa flek muncul pada pembalut, dan apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan? Jika tidak ada gejala penyerta lainnya, mungkin kamu tak perlu khawatir. Namun, saat kamu juga mengalami gejala lain seperti perubahan warna, bau, atau jumlah cairan dari vagina, gatal atau iritasi pada vagina, nyeri saat berhubungan seks atau bahkan saat buang air kecil, ini bisa mengindikasikan kamu mengalami vaginitis. 

Dalam dunia medis, vaginitis adalah peradangan pada vagina yang dapat menyebabkan keluarnya cairan, gatal, dan nyeri. Penyebabnya biasanya perubahan keseimbangan normal bakteri vagina atau infeksi. Penurunan kadar estrogen setelah menopause dan beberapa kelainan kulit juga bisa menyebabkan vaginitis. Untungnya, kondisi ini bisa diatasi dengan beberapa jenis perawatan.

Baca juga: Awas, Ini Komplikasi Vaginitis yang Perlu Diketahui

Jenis dan Gejala Vaginitis

Ada beberapa jenis vaginitis yang paling umum dialami wanita, yaitu: 

  • Bakteri vaginosis, yang terjadi akibat perubahan bakteri normal yang ditemukan di vagina Anda menjadi pertumbuhan berlebih organisme lain.
  • Infeksi jamur, yang biasanya disebabkan oleh jamur alami yang disebut Candida albicans.
  • Trikomoniasis, yang disebabkan oleh parasit dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

Karena penyebabnya berbeda, maka kelak perawatannya juga berbeda. Selain itu, karakteristik dari keputihan juga bisa menunjukkan jenis vaginitis yang kamu alami. Contohnya termasuk:

  • Pada vaginitis yang terjadi akibat bakteri, kamu mungkin akan memiliki cairan putih keabu-abuan, berbau busuk. Bau yang sering digambarkan sebagai bau amis ini mungkin lebih jelas terlihat setelah melakukan hubungan seksual.
  • Pada vaginitis yang terjadi akibat infeksi jamur, gejala utamanya adalah gatal, tetapi mungkin ada cairan kental berwarna putih yang menyerupai keju cottage.
  • Sementara pada vaginitis yang terjadi akibat parasit, kamu dapat mengalami keputihan dengan cairan berwarna kuning kehijauan, bahkan terkadang berbusa.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Vaginitis dan Servisitis

Waktu Tepat ke Dokter Saat Alami Vaginitis

Temui dokter segera jika kamu mengalami ketidaknyamanan pada vagina yang tidak biasa, terutama jika gejalanya seperti:

  • Adanya bau vagina yang sangat tidak sedap, keluar cairan, atau gatal.
  • Kamu tidak pernah mengalami infeksi vagina. Dengan mengunjungi dokter, maka kamu dapat menentukan penyebabnya dan membantu belajar mengidentifikasi tanda dan gejala.
  • Pernah mengalami infeksi vagina sebelumnya.
  • Memiliki banyak pasangan seks atau pasangan baru, karena ini bisa berarti kamu mengalami infeksi menular seksual. Beberapa infeksi menular seksual memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan infeksi jamur atau vaginosis bakterial.
  • Kamu telah menyelesaikan pengobatan antijamur yang dijual bebas dan gejala tetap ada.
  • Mengalami demam, menggigil, atau nyeri panggul.

Namun, kamu mungkin tidak perlu ke dokter setiap kali mengalami iritasi dan keputihan pada vagina, terutama jika:

  • Sebelumnya pernah didiagnosa infeksi jamur vagina dan tanda serta gejala sama seperti sebelumnya.
  • Kamu tahu tanda dan gejala infeksi jamur, dan yakin itulah yang sedang kamu alami.

Namun sebaiknya tetap diskusikan dengan dokter di Halodoc jika kamu mengalami gejala mirip vaginitis. Dokter di Halodoc akan selalu memberikan saran kesehatan yang tepat agar kondisi tidak semakin parah. 

Baca juga: Alasan Menopause Dapat Sebabkan Vaginitis

Cara Mencegah Vaginitis

Jika kamu bertanya kenapa flek muncul pada pembalut, bisa jadi kondisi ini muncul karena kebersihan yang kurang baik. Sebab, menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis berulang dan dapat meredakan beberapa gejalanya. Beberapa cara mencegah vaginitis yang bisa dilakukan antara lain:

  • Hindari mandi, bak air panas, dan spa pusaran air.
  • Hindari iritan, termasuk tampon wangi, pembalut, douche, dan sabun wangi. Bilas sabun dari area luar genital setelah mandi, dan keringkan area tersebut dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun yang keras, seperti sabun yang mengandung deodoran atau antibakteri, atau mandi busa.
  • Lap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet untuk menghindari penyebaran bakteri dari feses ke vagina.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Vaginitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Vaginitis.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan