Mungkinkah Idap Pneumonia Tanpa Gejala Batuk?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Maret 2021
Mungkinkah Idap Pneumonia Tanpa Gejala Batuk?Mungkinkah Idap Pneumonia Tanpa Gejala Batuk?

Halodoc, Jakarta – Pneumonia adalah istilah medis untuk radang paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang terkena infeksi paru-paru yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. 

Salah satu gejala umum pneumonia adalah batuk. Namun, seseorang yang mengidap penyakit tersebut juga bisa tidak mengalami gejala batuk. Pengidap pneumonia yang tidak mengalami batuk biasanya akan mengalami gejala lain. Berikut ulasannya.

Bisakah Pneumonia Terjadi Tanpa Gejala Batuk?

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi pada tiap orang. Beberapa orang mungkin mengalami penyakit ringan yang bisa menghilang dengan sendirinya. Sementara orang lain mungkin memiliki gejala yang lebih parah dan komplikasi kesehatan yang mengancam jiwa.

Orang yang mengidap pneumonia biasanya akan mengalami gejala batuk. Namun, American Thoracic Society mengungkapkan bahwa ada kemungkinan pneumonia bisa terjadi tanpa gejala.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi pneumonia juga cenderung mengalami gejala yang tidak umum. Kelompok orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi pneumonia, antara lain anak kecil, orang tua, dan orang yang memiliki kondisi kesehatan serius.

Gejala-Gejala Umum Pneumonia

Tanda dan gejala pneumonia yang paling umum, antara lain:

  • Batuk kering atau batuk berdahak yang mengeluarkan lendir atau darah.
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Menggigil.
  • Demam.
  • Nyeri tubuh dan tidak berenergi.
  • Pada anak-anak, pneumonia bisa membuat mereka lebih rewel dari biasanya.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Bedanya Pneumonia dengan COVID-19

Pneumonia dan Batuk

Pneumonia memicu iritasi dan peradangan pada kantung udara kecil (alveoli) di dalam paru-paru. Kantung udara ini bertanggung jawab untuk menukar oksigen dan karbon dioksida, sehingga tubuh bisa menjalankan fungsi vitalnya dengan baik.

Pneumonia adalah penyakit yang bisa menyebabkan alveoli terisi cairan atau nanah. Nah, batuk adalah refleks alami tubuh untuk mengeluarkan kelebihan cairan ini dari saluran udara. Batuk bisa mengeluarkan lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah.

Namun, pada orang tua dan orang yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, batuk mungkin bukan gejala utama pneumonia. Mereka mungkin bisa mengalami gejala pneumonia lain yang kurang umum, seperti:

  • Suhu tubuh menurun.
  • Kelemahan.
  • Kebingungan.

Bayi yang mengidap pneumonia juga mungkin tidak mengalami gejala batuk. Sebaliknya, mereka mungkin akan menunjukkan gejala pneumonia berikut:

  • Muntah.
  • Kelelahan.
  • Gelisah.
  • Mendengkur.
  • Menarik otot di antara tulang rusuk ke dalam saat bernapas.
  • Bernapas dengan cepat.
  • Warna kulit dan bibir berubah menjadi kebiruan pada bayi dengan kulit berwarna terang, atau perubahan warna kulit menjadi keabu-abuan pada bayi dengan kulit berwarna gelap.

Bila kamu mengamati orangtua atau anak kamu menunjukkan gejala-gejala pneumonia tersebut, sebaiknya segera bawa mereka ke dokter untuk memastikan diagnosis dan agar mereka mendapatkan perawatan sedini mungkin. Kamu bisa membawa keluarga tersayang berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc.

Baca juga: 9 Tanda Batuk yang Berbahaya pada Anak

Pengobatan untuk Pneumonia

Pengobatan untuk pneumonia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Beberapa pilihan pengobatan untuk pneumonia, antara lain:

  • Obat antibiotik untuk mengobati pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
  • Obat antivirus untuk mengobati pneumonia yang disebabkan oleh virus.
  • Obat antijamur untuk pneumonia yang terjadi akibat jamur.
  • Obat steroid untuk meningkatkan fungsi paru-paru pada orang yang mengalami pneumonia berat.
  • Obat yang dijual bebas untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
  • Pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi.

Pada kasus pneumonia yang sudah parah, pengidap perlu dirawat di rumah sakit agar kondisinya bisa terus dipantau, dan untuk menerima cairan dan obat-obatan intravena, serta bantuan pernapasan. Bila kondisinya mengancam nyawa, dokter bedah mungkin perlu mengangkat bagian paru-paru yang terkena infeksi.

Baca juga: Bisakah Pneumonia Bakterial Disembuhkan Total?

Itulah penjelasan mengenai pneumonia yang bisa terjadi tanpa gejala batuk. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan kamu sekeluarga.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. Is it possible to have pneumonia without a cough?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan