Musim Hujan Tiba, 3 Cara Mencegah Bayi Alami Hipotermia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   30 Oktober 2020
Musim Hujan Tiba, 3 Cara Mencegah Bayi Alami HipotermiaMusim Hujan Tiba, 3 Cara Mencegah Bayi Alami Hipotermia

Halodoc, Jakarta – Hipotermia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi. Kondisi ini muncul karena ada ketidakseimbangan suhu tubuh, yaitu keseimbangan antara panas yang dihasilkan tubuh dengan panas yang hilang. Pada kondisi ini, panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanyak pasa yang dikeluarkan atau hilang dari tubuh. 

Hal itu kemudian menyebabkan suhu tubuh menurun drastis dan memicu beberapa gejala. Bayi dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat Celsius. Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia adalah sekitar 37 derajat Celsius. Cuaca dingin, misalnya saat hujan, bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya hipotermia. Lantas, bagaimana cara mencegah hipotermia pada bayi?

Baca juga: Bukan Hanya Udara Dingin, Ini Penyebab Lain Hipotermia

Cara Mencegah Hipotermia pada Bayi

Ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu terjadinya hipotermia, mulai dari berada di tempat dingin terlalu lama, mengenakan pakaian tipis pada cuaca dingin, atau terlalu lama mengenakan pakaian yang basah Selain itu, risiko hipotermia juga bisa meningkatkan kerana beberapa faktor, seperti faktor usia dan riwayat penyakit.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi hipotermia disebut lebih rentan terjadi pada bayi. Hipotermia pada bayi bisa terjadi akibat suhu yang terlalu dingin. Hal itu kemudian bisa menyebabkan bayi mengalami keringat dingin akibat hipotermia. Gangguan pada suhu tubuh bayi sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa meningkatkan munculnya komplikasi. 

Baca juga: 5 Gejala Awal saat Bayi Mengalami Hipotermia

Pada bayi, gejala yang muncul sebagai tanda hipotermia adalah kulit yang terasa dingin dan terlihat kemerahan atau kebiruan. Selain itu, hipotermia pada bayi juga bisa menyebabkan Si Kecil menjadi lemas, menangis atau malah diam, serta tidak mau makan atau menyusu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia pada bayi, di antaranya: 

  1. Menjaga suhu ruangan tetap hangat, dengan begitu Si Kecil akan terhindar dari kedinginan parah yang bisa berujung pada hipotermia. 
  2. Memakaikan jaket atau pakaian yang tebal pada bayi. Hal ini penting dilakukan saat bayi sedang berada di luar rumah atau saat suhu udara dingin. Ibu juga bisa memakaikan selimut tebal saat bayi tidur. 
  3. Pindahkan bayi ke luar ruangan atau bawa ke ruangan yang hangat, terutama saat Si Kecil mulai menunjukkan gejala menggigil atau kedinginan. 

Selain memakaikan selimut saat bayi kedinginan, ayah dan ibu juga bisa mencegah hipotermia pada bayi dengan melakukan kontak fisik atau dengan memeluknya. Lakukan hal itu di dalam selimut atau kain tebal agar lebih hangat dan suhu tubuh lebih cepat meningkat. Sebagai penolong, pastikan untuk mencatat atau memperhatikan semua hal yang dialami selama hipotermia terjadi. Hal itu berguna sebagai catatan dan laporan saat pengidap hipotermia mendapat pertolongan medis.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Komplikasi Akibat Hipotermia

Jika gejala hipotermia pada bayi semakin buruk, sebaiknya segera cari pertolongan pertama untuk mencegah komplikasi. Ayah dan ibu juga bisa menghubungi dokter untuk meminta bantuan dalam memberi pertolongan pertama hipotermia pada bayi. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Hypothermia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Hypothermia.
SJA.org. Diakses pada 2020. Hypothermia in babies.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan