Nekat Ikut Challenge Minum Boba 5 Liter, Ini Dampaknya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 April 2021
Nekat Ikut Challenge Minum Boba 5 Liter, Ini DampaknyaNekat Ikut Challenge Minum Boba 5 Liter, Ini Dampaknya

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu salah satu fans minuman boba atau bubble tea dan memesannya hampir setiap hari? Belakangan ini, sedang tren di kalangan Youtuber tantangan minum boba sebanyak 5 liter sehari. Tantangan tersebut diberikan oleh penantang untuk dilakukan oleh yang ditantang. Apakah tantangan ini aman untuk kesehatan?

Bayangkan saja, satu gelas boba bisa mengandung 36 gram gula atau setara dengan sekaleng soda. Jika challenge tersebut mengharuskan minum 5 liter boba, asupan gula harian akan menjadi terlalu banyak. Tentunya itu melebihi batasan aman untuk kesehatan tubuh. 

Baca juga: Semakin Populer, Ini Batas Aman Konsumsi Boba 

Bahaya Mengonsumsi Boba 5 Liter

Terlalu banyak minum boba juga dipastikan dapat memicu resistensi insulin. Perlu kamu ketahui bahwa insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Kondisi seperti ini lalu dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes melitus tipe 2.

Minum boba atau bubble tea sebenarnya tidak akan menyebabkan penyakit diabetes secara langsung. Namun, kandungan gula yang tinggi dapat menimbulkan risiko penyakit yang serius yang tidak hanya diabetes. Selain itu, kekebalan tubuh juga akan menjadi rendah, percepatan penuaan, dan kerusakan gigi. 

Kandungan gula dan kalori yang tinggi dalam minuman boba atau bubble tea juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, asam urat, peningkatan kadar trigliserida, dan kolesterol. Belum lagi penyakit kanker ginjal yang dapat menghantui orang yang terlalu banyak minum boba.

Penyakit kanker ginjal merupakan penyakit yang langka pada orang usia muda, remaja, dan anak-anak. Namun, kondisi ini menjadi mungkin terjadi jika sejak usia muda selalu menjalankan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti terlalu banyak minum boba. Pola makan yang didominasi oleh makan dan minuman manis tentu akan membuat tubuh mengalami pertambahan berat badan yang signifikan atau obesitas. Bahkan, tidak jarang terlalu banyak mengonsumsi juga bisa memicu reaksi alergi akibat beberapa bahan dasar yang digunakan untuk membuat boba.

Baca juga: Hati-Hati, Konsumsi Bubble Tea Tiap Hari Tingkatkan Risiko Kanker

Minuman Berkalori Kosong

Gula yang terkandung dalam minuman boba mengandung kalori yang kosong. Ini artinya hanya mengandung kalori, tetapi tidak memiliki nilai gizi lain. Tidak ada nilai gizi dari minum minuman tinggi gula seperti minuman boba. 

Dalam satu porsi minuman boba, kira-kira 240 mililiter teh boba mengandung 120 kalori, 1,49 gram lemak dan 28,01 gram karbohidrat. Minuman boba atau bubble tea umumnya rendah protein, yang merupakan makronutrien penting dalam tubuh yang diperlukan untuk mengatur pembentukan otot, mengoptimalkan metabolisme, dan pasokan energi tubuh. 

Di samping itu, perlu kamu ketahui juga bahwa bubble tea mengandung rendah serat. Serat makanan tidak hanya penting untuk menghilangkan gejala sembelit, tetapi juga untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu mencegah kanker dan penyakit jantung. 

Nah, coba bayangkan jika kamu meminum 5 liter boba dalam sehari. Tentu dampak bahaya kesehatan tubuh terbayang di depan mata. Menjadi terkenal dan viral tidak perlu mengorbankan kesehatan, bukan?

Baca juga: Bubble Tea Bisa Sebabkan Kematian, Begini Penjelasannya

Jika kamu mengalami gangguan kesehatan setelah minum boba atau mengonsumsi jenis minuman lainnya, sebaiknya segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kini bertanya pada dokter seputar kesehatan lebih mudah hanya dalam satu aplikasi. Dokter dapat kamu kontak melalui aplikasi Halodoc kapanpun dan dimanapun. Yuk, download aplikasinya sekarang!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Is Bubble Tea Bad for You?
The Healthy. Diakses pada 2021. Bubble Tea Is Actually Pretty Bad for You—Here’s Why.
Nourish by Web MD. Diakses pada 2021. Boba Tea: Are There Health Benefits?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan