Mengidap Neuroma Akustik, Kapankah Operasi Harus Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   31 Mei 2019
Mengidap Neuroma Akustik, Kapankah Operasi Harus Dilakukan?Mengidap Neuroma Akustik, Kapankah Operasi Harus Dilakukan?

Halodoc, Jakarta - Tergolong jinak, neuroma akustik adalah tumor yang tumbuh pada saraf vestibular (keseimbangan) atau saraf penghubung telinga dan otak. Tumor jinak ini tumbuh dari sel Schwann, yaitu sel yang menutupi saraf keseimbangan. Akibatnya, fungsi pendengaran dan keseimbangan tubuh terganggu. Apakah operasi diperlukan untuk mengatasi tumor ini? Jika iya, kapan operasi neuroma akustik perlu dilakukan?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa penyakit neuroma akustik umumnya menyerang orang dewasa antara usia 30-60 tahun, dan lebih banyak dialami oleh wanita. Pada kebanyakan kasus, tumor jinak ini berkembang secara perlahan dan jarang menyebar ke bagian tubuh lain.

Kendati demikian, neuroma akustik dapat menjadi masalah serius jika pertumbuhan tumor menjadi sangat besar dan menekan batang otak. Kondisi ini dapat membahayakan nyawa, karena batang otak mengatur fungsi vital tubuh. Penanganan yang dapat dilakukan untuk neuroma akustik adalah pengamatan secara berkala, radiasi, atau operasi untuk mengangkat tumor.

Baca juga: Jangan Diremehkan, Ini 4 Komplikasi karena Neuroma Akustik

Gejalanya Tergantung pada Ukuran Tumor

Gejala yang ditimbulkan neuroma akustik tergantung pada ukuran tumor. Tumor yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala yang berarti. Gejala akan terasa seiring pertumbuhan tumor yang menekan saraf pendengaran dan keseimbangan. Selain itu, tumor juga dapat menekan saraf yang mengendalikan otot dan sensasi rasa pada wajah, menekan pembuluh darah di sekitarnya atau struktur pada otak. Gejala yang umumnya terjadi adalah:

  • Kehilangan keseimbangan.

  • Vertigo.

  • Tinnitus.

  • Kehilangan pendengaran secara bertahap atau mendadak. Biasanya kondisi ini terjadi pada salah satu telinga.

Sementara itu, jika ukuran tumor neuroma akustik sangat besar, beberapa gejala lainnya juga akan muncul. Di antaranya adalah sakit kepala secara terus-menerus, gangguan koordinasi anggota badan (ataxia) pada salah satu sisi tubuh, penglihatan ganda atau tidak dapat melihat dengan jelas, suara serak atau kesulitan menelan, serta kelumpuhan, nyeri, atau mati rasa pada salah satu sisi wajah.

Penanganan Medis yang Bisa Dilakukan

Pilihan penanganan terhadap neuroma akustik tergantung pada pertumbuhan tumor. Termasuk ukuran dan posisi tumor, serta pertimbangan kondisi kesehatan pengidap secara keseluruhan. Untuk tumor yang kecil dengan pertumbuhan yang lambat atau tidak menunjukkan gejala berarti, dokter biasanya hanya akan melakukan pengamatan dengan audiometri dan tes pemindaian secara berkala.

Pemeriksaan akan dilakukan setiap 6 bulan hingga 1 tahun. Pemeriksaan berkala ini bertujuan untuk menentukan kondisi pertumbuhan tumor. Jika pertumbuhan tumor membesar atau menunjukkan gejala tertentu, diperlukan penanganan yang lain. Seperti terapi radiasi misalnya.

Baca juga: Ketahui Prosedur Diagnosis Neuroma Akustik

Jenis terapi radiasi yang biasanya dipakai untuk kasus neuroma akustik adalah stereotactic radiosurgery. Terapi ini bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan tumor serta mempertahankan fungsi saraf pendengaran dan saraf wajah. Terapi radiasi dapat dilakukan untuk tumor kecil atau berdiameter kurang dari 3 sentimeter. Terapi ini juga dilaksanakan jika kondisi kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi.

Pemberian terapi radiasi dilakukan dengan cara mengarahkan sinar gamma tepat pada tumor tanpa merusak jaringan sekitarnya atau melakukan sayatan. Efek dari terapi radiasi baru nyata terlihat setelah beberapa minggu, bulan,­­ atau tahun melalui pemindaian atau tes pendengaran. Terapi radiasi ini memiliki risiko antara lain telinga berdengung, hilangnya pendengaran, mati rasa dan kelumpuhan pada otot wajah, gangguan keseimbangan, atau kegagalan terapi (tumor terus bertumbuh).

Kapan Perlu Operasi?

Jika pertumbuhan tumor semakin besar, metode pengobatan yang mungkin dapat menjadi pilihan adalah operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf dan bertujuan untuk menghilangkan tumor serta mempertahankan fungsi saraf wajah, guna mencegah kelumpuhan dan menjaga fungsi pendengaran.

Operasi didahului dengan pemberian pembiusan umum yang dilanjutkan dengan pemotongan tumor melalui telinga bagian dalam atau membuka tulang tengkorak. Kendati demikian, dalam beberapa kasus, operasi tidak dapat menghilangkan seluruh tumor karena lokasi tumor yang terlalu dekat atau menempati bagian yang vital pada otak atau saraf wajah, sehingga berisiko merusak saraf atau jaringan di sekitar tumor.

Baca juga: Waspada Neuroma Akustik, Ini Cara Mengatasinya

Perawatan pasca operasi berlangsung selama 6 hingga 12 minggu. Jika tumor berhasil dihilangkan seluruhnya, maka tidak dibutuhkan perawatan lanjutan. Sedangkan untuk tumor yang masih tersisa pasca operasi, perawatan lanjutan bisa dilakukan dengan terapi radiasi.

Itulah sedikit penjelasan tentang neuroma akustik. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan