Nyaris 80 Persen Perokok Sering Terkena Kanker Laring

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 September 2019
Nyaris 80 Persen Perokok Sering Terkena Kanker LaringNyaris 80 Persen Perokok Sering Terkena Kanker Laring

Halodoc, Jakarta - Kanker laring akan ditandai dengan perubahan pada suara, seperti serak. Selain itu, sejumlah gejala juga akan muncul pada pengidap kanker laring, di antaranya:

  • Mengalami batuk berdarah.

  • Muncul benjolan pada leher.

  • Sakit tenggorokan.

  • Batuk yang tak kunjung membaik.

  • Terasa mengganjal pada tenggorokan.

  • Kesulitan dalam menelan.

  • Sakit pada telinga.

  • Adanya penurunan berat badan.

  • Bau napas tidak sedap.

Apakah memiliki kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol memiliki risiko tinggi untuk mengidap kanker laring? Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Selain Kehilangan Suara, Ini Gejala Lain Kanker Laring 

Perokok Dapat Terkena Kanker Laring, Benarkah?

Kanker laring dapat terjadi ketika ditemukan adanya tumor ganas pada bagian laring yang merupakan bagian dari saluran pernapasan, di mana pita suara berada. Laring memiliki peran dalam sistem pernapasan manusia. Selain itu, kesehatan organ yang satu ini akan menentukan kemampuan berbicara seseorang. Namun, jika seseorang menjadi perokok aktif, mereka bisa saja mengidap kanker laring.

Merokok menjadi penyebab utama terjadinya kanker laring. Apalagi, jika merokok sudah menjadi kebiasaan yang telah lama dilakukan. Tak hanya perokok aktif, seorang perokok pasif yang sering terpapar asap rokok juga akan memiliki risiko yang tinggi mengidap kanker laring. Berikut ini penyebab lain yang dapat menyebabkan terjadinya kanker laring:

1. Mengonsumsi Alkohol

Berlebihan Semakin banyak seseorang mengonsumsi alkohol, maka akan semakin tinggi pula risiko untuk mengidap kanker laring. Apalagi, jika mengonsumsi alkohol dibarengi dengan merokok. 

2. Faktor Usia

Seseorang yang berusia di atas 40 tahun akan lebih berisiko mengalami kanker laring.

3. Sering Terpapar Asbes

Asbes merupakan mineral alami yang digunakan sebagai bahan bangunan dan industri. Serat-serat kecil pada asbes dapat menghasilkan debu. Nah, debu yang mengandung asbes ini dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Paparan debu dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya, salah satunya kanker laring. 

Baca juga: 5 Faktor Risiko Kanker Laring

4. Sering Terpapar Asam Sulfat

Asam sulfat adalah bahan berbahaya yang dapat merusak jaringan tubuh manusia. Asam ini merupakan bahan dasar dalam membuat logam, pupuk, baterai, industri kimia, dan petrokimia. Seseorang yang setiap hari terpapar asam sulfat akan berisiko lebih tinggi mengidap kanker laring.

5. Mengidap Refluks Gastroesofagus

Refluks gastroesofageal (GERD) atau asam lambung  terjadi ketika munculnya sensasi rasa terbakar pada tenggorokan. Kondisi ini terjadi ketika isi lambung kembali menuju ke kerongkongan. Asam lambung sendiri dapat kembali menuju laring dan merusak jaringan, yang meningkatkan risiko kanker laring pada seseorang.

6. Menjalani Diet

Seseorang yang menjalani diet yang tidak sehat akan memiliki risiko mengidap kanker laring lebih tinggi. Apalagi, jika mereka berhenti untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dan melakukan kebiasaan buruk, seperti merokok. Selain itu, makanan dari produk hewani, misalnya daging olahan dan lemak juga dapat meningkatkan risiko kanker laring.

Baca juga: Rasa Sakit di Telinga adalah Tanda Kanker Laring

Ketika kamu mengidap sejumlah penyebabnya, segera diskusikan dengan dokter pada aplikasi Halodoc guna menentukan langkah penanganan selanjutnya. Beberapa upaya juga dapat dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya kanker laring. Upaya yang dapat kamu lakukan, yaitu berhenti merokok, berhenti mengonsumsi alkohol, konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, serta menggunakan masker pelindung hidung dan mulut saat melakukan aktivitas di luar ruangan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Laryngeal Cancer.
NHS. Diakses pada 2019. Laryngeal (Larynx) Cancer. 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan