Obat-obatan untuk Mengatasi Insufisiensi Vena Kronis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Juli 2020
Obat-obatan untuk Mengatasi Insufisiensi Vena KronisObat-obatan untuk Mengatasi Insufisiensi Vena Kronis

Halodoc, Jakarta - Insufisiensi vena kronis terjadi ketika dinding vena, tepatnya katup vena di bagian tungkai tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, kondisi ini mempersulit darah untuk kembali ke jantung dari tungkai. Insufisiensi vena kronis menyebabkan darah berkumpul atau menumpuk dalam pembuluh darah tersebut. 

Melansir dari Hopkins Medicine, insufisiensi vena kronis sering dialami oleh seseorang yang kelebihan berat badan, ibu hamil, serta riwayat keluarga yang mengidap kondisi ini sebelumnya. Selain itu, seseorang yang telah mengalami cedera, operasi, atau pembekuan darah juga bisa mengalaminya. Bukan itu saja, merokok, kurang olahraga, dan duduk atau berdiri terlalu lama juga memicu insufisiensi vena kronis. 

Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Darah Menggumpal di Pembuluh Vena

Obat-obatan untuk Atasi Insufisiensi Vena Kronis

Berkumpulnya darah pada tungkai menyebabkan tungkai membengkak dan infeksi kulit. Ketika infeksi terjadi, antibiotik perlu diresepkan untuk mengatasi infeksi kulit yang berhubungan dengan insufisiensi vena kronis. Gumpalan darah bisa memicu sindrom pasca trombotik, yaitu kerusakan vena yang menyebabkan edema, perubahan warna kulit dan luka pada kulit.

Seseorang yang mengalami sindrom pasca-trombotik perlu mengonsumsi obat antikoagulan yang bersifat mengencerkan darah untuk mencegah pembentukan gumpalan darah tambahan. Obat diuretik atau obat-obatan yang membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan mungkin juga perlu dikonsumsi. 

Gejala Insufisiensi Vena Kronis

Semakin dini didiagnosis dan diobati, peluang maka komplikasi serius akibat insufisiensi vena kronis pun semakin menurun. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala insufisiensi vena kronis, yaitu:

  • Pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki bagian bawah, terutama setelah lama berdiri;
  • Tungkai terasa nyeri;
  • Mengalami varises;
  • Kulit tungkai tampak kasar;
  • Kulit tungkai mengelupas atau gatal ;
  • Timbul luka di area tungkai.

Jika insufisiensi vena kronis tidak kunjung diobati, tekanan dan pembengkakan pada tungkai bisa semakin meningkat dan berisiko membuat pembuluh darah terkecil di kaki (kapiler) pecah. Ketika ini terjadi, kulit di atasnya berubah warna menjadi coklat kemerahan dan rentan patah jika terbentur atau tergores.

Baca juga: Pembedahan untuk Mengobati Chronic Venous Insufficiency

Melansir dari Cleveland Clinic, pecahnya pembuluh kapiler dapat menyebabkan peradangan jaringan lokal dan kerusakan jaringan internal. Kondisi ini dapat menghasilkan bisul, luka terbuka pada permukaan kulit. Luka ini bisa sulit disembuhkan dan mudah terinfeksi. Ketika infeksi tidak terkontrol, kondisinya dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Bagaimana Cara Mencegah Insufisiensi Vena Kronis?

Insufisiensi vena kronis adalah kondisi yang mudah dicegah. Kamu perlu melakukan pola hidup sehat berikut ini untuk mencegah insufisiensi vena kronis, seperti: 

  • Konsumsi makanan seimbang yang sehat.
  • Berhenti merokok.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Hindari mengenakan pakaian ketat atau menggunakan ikat pinggang terlalu ketat
  • Turunkan berat badan jika memiliki kelebihan berat badan.
  • Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Insufisiensi Vena Kronis

Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai insufisiensi vena kronis, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency (CVI).
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Chronic Venous Insufficiency.



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan