Obesitas Bisa Bikin Sakit Pinggang, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 April 2020
Obesitas Bisa Bikin Sakit Pinggang, Ini Alasannya Obesitas Bisa Bikin Sakit Pinggang, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta – Seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas sering mengalami sakit pinggang dan mungkin mereka tidak menyadari bahwa kelebihan berat badan yang menjadi penyebabnya. Melansir dari Spine Health, orang yang kelebihan berat badan berisiko risiko lebih besar mengalami sakit pinggang, nyeri sendi, dan ketegangan otot daripada seseorang yang punya berat badan yang sehat.

Selain sakit pinggang, gejala yang ditunjukkan oleh orang yang mengalami obesitas mungkin termasuk kelelahan, serta kesulitan bernapas dan sesak napas selama periode latihan ringan. Jika kelelahan dan sesak napas menyebabkan seseorang menghindari aktivitas dan olahraga, maka ini secara tidak langsung dapat menyebabkan sakit pinggang karena kurangnya olahraga. Lantas, bagaimana obesitas bisa menyebabkan sakit pinggang? Berikut penjelasannya.

Baca juga: Stres Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Alasannya

Bagaimana Obesitas Menyebabkan Sakit pinggang?

Menurut American Obesity Association, kebanyakan pengidap obesitas mengatakan bahwa mereka kesulitan atau kurang mampu menyelesaikan kegiatan sehari-hari daripada orang dengan kondisi kronis lainnya. Beberapa masalah yang berhubungan dengan obesitas yang paling umum termasuk nyeri muskuloskeletal atau nyeri pinggang. 

Pengidap obesitas penting untuk menurunkan berat badan secara signifikan karena setiap pertambahan berat menambah ketegangan pada otot dan ligamen di pinggang. Untuk mengimbangi berat tambahan, tulang belakang bisa menjadi miring dan stres tidak merata. Akibatnya, kekuatan daya penyokong pinggang akan berkurang seiring bertambahnya waktu dan tulang belakang bisa melengkung tidak wajar.

Nyeri pinggang pada pengidap obesitas juga terjadi karena kelebihan berat badan menarik panggul ke depan dan meregangkan pinggang. Akibatnya, kondisi ini menciptakan nyeri pinggang. Menurut American Obesity Association, wanita yang mengalami obesitas atau yang memiliki ukuran pinggang yang besar berisiko mengalami nyeri pinggang bagian bawah.

Baca juga: Obesitas Bisa Sebabkan Hernia, Benarkah?

Mengidentifikasi Kebutuhan akan Penurunan Berat Badan

Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah ukuran yang biasa digunakan oleh praktisi medis. BMI adalah rumus matematika (BMI = kg / m2) yang memperhitungkan berat badan seseorang dalam kilogram dan tinggi dalam meter. Semakin tinggi BMI seseorang, maka semakin tinggi kemungkinan untuk obesitas.

Meskipun ada beberapa perdebatan tentang pengukuran BMI, rata-rata, angka BMI yang mencapai 30 atau lebih tinggi biasanya dianggap obesitas. Sementara, ukuran 25-29,9 biasanya dianggap kelebihan berat badan. Penting juga untuk mengevaluasi letak kelebihan lemak pada tubuh seseorang.

Seseorang yang memiliki banyak lemak di sekitar bagian tengah tubuh memiliki risiko lebih besar untuk masalah kesehatan terkait obesitas, seperti nyeri pinggang bawah. Penurunan berat badan sering disarankan untuk wanita dengan ukuran pinggang lebih dari 88 sentimeter atau pria dengan ukuran pinggang lebih dari 100 sentimeter.

Baca juga: Minum Air Putih Sebelum Makan Bisa Turunkan Berat Badan?

Kalau kamu mengalami nyeri pinggang dan ingin menurunkan berat badan secara sehat, kamu bisa berdiskusi dengan dokter melalui Halodoc mengenai tips diet sehat untuk menurunkan berat badan. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi :
Spine Health. Diakses pada 2020. Weight Loss for Back Pain Relief.
Verywell Health. Diakses pada 2020. Obesity and Lower Back Pain.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan