Obesitas Bisa Sebabkan Hernia, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Maret 2020
Obesitas Bisa Sebabkan Hernia, Benarkah?Obesitas Bisa Sebabkan Hernia, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Kamu tentunya sudah familiar dengan istilah “turun berok”. Hernia atau turun berok diketahui banyak orang sebagai kondisi yang terjadi akibat sering mengangkat barang yang terlalu berat. Namun, memiliki berat badan berlebih atau obesitas ternyata juga bisa mengakibatkan kamu mengalami hernia lho. Simak penjelasannya di bawah ini. 

Abdomen atau umumnya disebut perut, menyimpan banyak sekali organ internal kamu. Di bagian depan, perut dilindungi oleh jaringan dinding luar yang tangguh uang disebut dinding perut. Nah, hernia terjadi ketika dinding perut ini melemah atau mengalami kerusakan. Akibatnya, organ dalam akan mendorong melalui lubang di otot atau jaringan yang menahannya. Misalnya, usus dapat menembus area di dinding perut yang melemah.

Kebanyakan hernia terjadi di perut antara dada dan pinggul kamu, tetapi kondisi ini juga bisa terjadi di daerah paha dan pangkal paha atas. Meski biasanya tidak berbahaya, tetapi penanganan tetap diperlukan karena hernia tidak bisa menghilang dengan sendirinya. Hernia terkadang perlu dioperasi untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya.

Baca juga: Enggak Harus Orang Tua, Usia 20-an Bisa Kena Hernia

Dampak Obesitas Terhadap Risiko Hernia

Obesitas dapat meningkatkan risiko hernia, karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan ketegangan dan tekanan pada otot perut kamu, sehingga otot dapat melemah dan rentan mengalami hernia. 

Seiring berjalannya waktu, berat badan yang berlebihan ini juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ukuran hernia. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat menyebabkan usus menjadi terperangkap di otot jaringan, sehingga mengakibatkan nyeri hebat dan membutuhkan penanganan segera. Obesitas juga bisa menyebabkan perkembangan beberapa hernia pada dinding otot.

Tidak hanya meningkatkan risiko terjadinya hernia, obesitas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi setelah operasi perbaikan hernia dilakukan. Komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:

  • Risiko yang lebih tinggi untuk hernia kambuh setelah operasi. 

  • Tingkat infeksi yang lebih tinggi dan pemulihan luka yang lebih lama.

  • Durasi operasi bisa berlangsung lebih lama dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit yang lebih lama.

  • Risiko terbentuknya gumpalan darah. Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembentukan gumpalan darah setelah operasi. Kondisi ini disebut deep venous thrombosis (DVT).

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas

Menjaga Berat Badan Ideal untuk Mencegah Hernia

Karena itu, bagi kamu yang memiliki berat badan berlebih, dianjurkan untuk mengurangi berat badan agar dapat terhindar dari risiko hernia. Diet dan olahraga adalah dua kunci penting untuk menurunkan berat badan. 

Sangat penting untuk membatasi jumlah asupan kalori harian, sehingga jumlah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuhmu dapat lebih sedikit daripada jumlah kalori yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai energi. Selain itu, menyesuaikan porsi dan jenis makanan yang kamu makan menjadi kurang dari jumlah kalori yang digunakan tubuh juga adalah satu-satunya cara untuk mengurangi lemak tubuh.

Olahraga juga sangat membantu menurunkan berat badan, karena menjadi lebih aktif berarti semakin banyak kalori tubuh yang dapat dikeluarkan sebagai energi dan semakin sedikit kalori yang disimpan dalam tubuh kamu sebagai lemak.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Bisa Atasi Hernia

Itulah penjelasan mengenai hubungan obesitas dengan hernia yang perlu kamu tahu. Bila kamu sakit dan butuh saran kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
University of Michigan Health System (UMHS). Diakses pada 2020. Weight Loss Before Hernia Repair Surgery.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan