Olahraga Berlebihan Berisiko Tinggi Cedera Bidai Tulang Kering

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 September 2020
Olahraga Berlebihan Berisiko Tinggi Cedera Bidai Tulang KeringOlahraga Berlebihan Berisiko Tinggi Cedera Bidai Tulang Kering

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami rasa nyeri pada tulang tungkai bawah bagian depan? Bisa jadi itu gejala bidai tulang kering atau medial tibial stress syndrome. Penyebab umum dari penyakit bidai tulang kering adalah olahraga berlebihan, terutama yang melibatkan tekanan berulang-ulang pada jaringan tungkai bawah, seperti lari. 

Tekanan berulang tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada tulang kering, dan menimbulkan gejala nyeri. Rasa nyeri tersebut jika dibiarkan bisa bertambah parah seiring waktu. Selain nyeri, penyakit bidai tulang kering juga bisa menimbulkan pembengkakan pada bagian bawah tungkai.

Baca juga: Mau Terhindar dari Bidai Tulang Kering? Begini Tips Sederhananya

Alasan Olahraga Tingkatkan Risiko Penyakit Bidai Tulang Kering

Rasa nyeri yang timbul akibat penyakit bidai tulang kering terjadi akibat peradangan permukaan tulang, otot, dan tendon pada tungkai bawah, akibat gerakan fisik yang berulang. Itulah sebabnya, jika kamu olahraga berlebihan, terutama lari atau olahraga lain yang berkaitan dengan penekanan pada kaki secara berulang, risiko penyakit bidai tulang kering bisa saja mengintai.

Namun, bukan hanya berlebihannya olahraga yang jadi alasan terjadinya penyakit bidai tulang kering. Pada beberapa kondisi, ada faktor lainnya yang berperan dalam peningkatan risiko. Misalnya, penggunaan sepatu yang tidak tepat ketika berolahraga, atau tidak pernah olahraga sebelumnya, tapi langsung melakukan olahraga berat. 

Atlet lari atau orang yang sering melakukan olahraga lari memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit bidai tulang kering. Apalagi jika pemanasan yang dilakukan sebelumnya kurang tepat. Jika ingin olahraga lari, pastikan untuk banyak melakukan pemanasan pada bagian kaki. Selain itu, hindari juga berlari pada permukaan yang keras dan terjal. 

Baca juga: Sering Olahraga Lari Berisiko Alami Bidai Tulang Kering

Hal yang Bisa Sebabkan Penyakit Bidai Tulang Kering

Selain berolahraga berlebihan, ada beberapa hal lain yang meningkatkan risiko penyakit bidai tulang kering, seperti memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau memiliki telapak kaki yang cenderung rata.

Kelebihan berat badan yang dialami orang obesitas membuat kaki terasa cepat lelah, ketika menumpu bobot badan. Itulah sebabnya tungkai jadi lebih berisiko cedera.

Sementara itu, pada orang yang memiliki bentuk telapak kaki yang cenderung rata sulit untuk bisa berjalan atau berlari dalam waktu yang lama. Hal ini karena lekukan pada telapak kaki memiliki fungsi untuk menyeimbangkan tumpuan. Pada orang yang memiliki telapak kaki rata, hal ini tidak ada. 

Biasanya, orang dengan telapak kaki rata perlu menggunakan alas kaki khusus (ortotik). Jika tidak, akan berdampak tumpuan yang semakin berat pada tulang kering dan tidak jarang penyakit bidai tulang kering terjadi. 

Baca juga: Harus Tahu, Ini Gejala dari Bidai Tulang Kering

Cara Mencegah Penyakit Bidai Tulang Kering

Penyakit bidai tulang kering bisa dicegah dengan cara-cara berikut ini:

  • Melakukan pemanasan dan pendinginan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa “kaget” pada tulang-tulang. Peregangan juga bisa membantu, terutama bagian kaki, untuk mengurangi rasa sakit menahan tumpuan saat melakukan aktivitas olahraga.
  • Sedikit berjinjit saat berlari. Hal ini adalah cara yang dilakukan banyak atlet lari untuk mengurangi tumpuan pada kaki dan risiko cedera pada tulang kering.
  • Berolahraga di permukaan yang rata. Pastikan kamu berlari atau berolahraga pada permukaan yang rata dan tidak terlalu keras. Permukaan yang lembut seperti rumput dapat mengurangi tekanan pada tulang kering.

Itulah beberapa cara mencegah penyakit bidai tulang kering yang bisa dilakukan. Jika ada yang masih belum jelas, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja, ya!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Shin Splints.
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Shin Splints.
Healthline. Diakses pada 2020. Shin Splints: Symptoms, Causes, Treatment, and Prevention.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan