- Home
- /
- Artikel
- /
- Olahraga Berlebihan Bisa Picu Hematuria?
Olahraga Berlebihan Bisa Picu Hematuria?

Halodoc, Jakarta - Olahraga identik dengan gaya hidup sehat. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga bisa menyebabkan masalah kesehatan, lho. Salah satunya adalah hematuria atau kencing berdarah. Biasanya, pelari jarak jauh rentan terkena kondisi ini, yang kadang disebut juga jogger’s hematuria.
Hematuria terjadi ketika terdapat darah dalam urine, yang mengindikasikan adanya masalah pada ginjal. Kondisi ini ditandai dengan warna urine yang berwarna merah muda, merah, atau kecoklatan seperti teh. Jika terdapat gumpalan darah, pengidap hematuria bisa merasakan nyeri saat buang air kecil.
Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini
Kemungkinan Penyebab Hematuria Lainnya
Olahraga berlebihan sebenarnya sangat jarang menyebabkan hematuria. Ada banyak faktor lain yang kemungkinan bisa jadi pemicunya. Termasuk penyakit-penyakit lain yang mungkin diidap seseorang. Jadi, penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab hematuria lainnya:
1.Infeksi Kandung Kemih
Terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui uretra dan tinggal di kandung kemih, menyebabkan infeksi kandung kemih dan pendarahan ketika sedang buang air kecil.
2.Infeksi pada Ginjal
Ketika bakteri masuk ke dalam ginjal dari aliran darah atau naik dari ureter ke ginjal, infeksi ginjal (pielonefritis) dapat terjadi. Gejalanya sering kali menyerupai infeksi saluran kemih, tetapi dapat juga menyebabkan demam dan nyeri panggul.
Baca juga: Inilah 5 Penyebab Hematuria yang Perlu Diketahui
3.Batu Saluran Kemih
Batu saluran kemih sebenarnya terbentuk pada dinding ginjal atau kandung kemih, sebagai akibat dari pengendapan mineral pada urine. Lalu, batuan tersebut bertransformasi menjadi batu-batu kecil, yang dapat keluar saat buang air kecil, dan menyebabkan perdarahan.
4.Pembengkakan Prostat
Kelenjar prostat dapat membengkak ketika memasuki usia senja. Pembengkakan tersebut menekan uretra dan dapat menghambat aliran urine, sehingga terjadilah hematuria.
5.Glomerulonefritis
Glomerulonefritis terjadi ketika terdapat peradangan pada sistem penyaringan ginjal. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kencing berdarah atau hematuria.
6.Kanker
Darah pada urine juga bisa jadi tanda penyakit serius seperti metastasis kanker ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker kelenjar prostat.
7.Cedera pada Ginjal
Jika kamu mengalami kecelakaan atau olahraga yang terlalu berat, hal ini dapat berdampak langsung pada ginjal dan menyebabkan hematuria.
8.Efek Samping Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan anti kanker, seperti cyclophosphamide (Cytoxan) dan penicillin, dapat meningkatkan risiko munculnya darah pada urine.
Baca juga: Penyebab Urine Berbau Tidak Sedap
Itulah beberapa hal yang bisa jadi penyebab hematuria. Selain berbagai hal tersebut, hematuria juga bisa meningkat risikonya karena berbagai faktor lainnya, seperti:
- Usia. Jika kamu berusia lebih dari 50 tahun, risiko mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk pada ginjal, dapat meningkat. Hal ini juga membuat risiko hematuria meningkat.
- Pernah mengalami infeksi ginjal.
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ginjal.
Untuk menurunkan risiko terjadinya hematuria, pastikan untuk senantiasa menjaga kesehatan ginjal, dengan cara memiliki pola makan sehat, minum air putih yang cukup, berolahraga teratur tapi tidak berlebihan, dan rutin memeriksakan kesehatan.
Agar lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk memesan layanan pemeriksaan kesehatan di rumah. Tinggal tentukan waktu dan jenis pemeriksaan yang ingin dilakukan, petugas labnya yang akan datang ke alamatmu.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Don't Overdo It: Why Too Much Exercise May Be a Bad Thing.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Blood in the Urine (Hematuria).
National Kidney Foundation. Diakses pada 2020. Hematuria in Adults.
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. What is Hematuria?
Drugs. Diakses pada 2020. Hematuria Guide.
Artikel Terkait
Konsultasi lebih lanjut dengan ahlinya

Chat dengan
Dokter Umum
CHAT SEKARANG

Chat dengan
Seksologi & Spesialis Reproduksi Pria
CHAT SEKARANG