Olahraga yang Sangat Intens Dapat Sebabkan Rhabdomyolysis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2020
Olahraga yang Sangat Intens Dapat Sebabkan RhabdomyolysisOlahraga yang Sangat Intens Dapat Sebabkan Rhabdomyolysis

Halodoc, Jakarta – Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang perlu dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, sebaiknya lakukan olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh agar tidak menyebabkan dampak buruk pada tubuh. Berlebihan dalam olahraga dapat menyebabkan kamu mengalami kondisi rhabdomyolysis.

Baca juga: Penting, Ketahui Perbedaan Nyeri Otot Biasa dan Cedera Otot

Rhabdomyolysis merupakan kondisi yang menggambarkan sekumpulan gejala akibat kerusakan dan kematian jaringan otot rangka dalam tubuh. Kerusakan ini dapat menyebabkan pelepasan mioglobin ke dalam aliran darah. Terlalu banyak mioglobin dalam darah dapat memicu gangguan pada ginjal. Kenali rhabdomyolysis lebih banyak untuk pencegahan dan mengatasi kondisi ini dengan tepat!

Kenali Penyebab Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis merupakan kondisi yang dipicu oleh cedera otot. Biasanya, cedera yang terjadi akibat aktivitas fisik hingga penggunaan bahan kimia. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu rhabdomyolysis, seperti:

1.Kondisi Trauma dan Serangan Panas

Trauma dapat dipicu oleh benturan atau tertimpa benda yang cukup berat. Kecelakaan lalu lintas juga dapat menyebabkan seseorang alami cedera otot yang memicu kondisi ini. Selain itu, serangan panas, seperti luka bakar, hingga sambaran petir dapat menyebabkan seseorang alami rhabdomyolysis. Olahraga berlebihan juga tingkatkan risiko trauma yang memicu rhabdomyolysis.

2.Gangguan Genetik dan Metabolisme.

Ada gangguan genetik dan metabolisme juga meningkatkan seseorang alami kondisi ini. Umumnya, seseorang yang mengalami gangguan metabolisme, seperti hipotiroidisme dan ketoasidosis diabetik rentan alami kondisi ini. Gangguan genetik yang dapat memicu kondisi ini, seperti distrofi otot dan penyakit McArdle.

3.Infeksi

Beberapa infeksi, seperti infeksi virus dan bakteri, serta gigitan ular dapat tingkatkan risiko rhabdomyolysis.

4.Penggunaan Obat

Penggunaan obat golongan statin juga berisiko tingkatkan rhabdomyolysis. Konsumsi alkohol dan penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan seseorang alami kondisi ini.

Baca juga: Cedera Berulang Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Tendinitis

Kenali Gejala Rhabdomyolysis

Gejala rhabdomyolysis dapat dialami berbeda pada tiap pengidapnya. Kondisi ini dapat dialami ringan hingga cukup parah. Gejala juga akan dialami beberapa hari setelah cedera otot terjadi. Bahkan, sebagian besar pengidap yang mengalami gejala ringan tidak akan menyadari kondisi ini.

Umumnya, rhabdomyolysis akan menyebabkan gejala berupa:

  1. Nyeri otot pada bagian pundak, paha, hingga punggung bagian bawah.
  2. Otot yang menjadi lemah.
  3. Warna urine yang berubah menjadi gelap.

Tidak hanya itu, gejala tersebut biasanya akan disertai dengan nyeri pada bagian perut, mual, muntah, demam, pergerakan detak jantung yang lebih cepat, dehidrasi, demam, hingga penurunan kesadaran.

Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter ketika kamu atau kerabat dekat mengalami beberapa gejala tersebut setelah alami cedera otot. Kamu bisa download Halodoc melalui App Store atau Google Play dan hubungi dokter melalui chat/video call sekarang juga!

Penanganan Rhabdomyolysis

Pemeriksaan fisik diperlukan untuk memastikan kondisi ini. Selain itu, rhabdomyolysis dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan urine dan darah. Kedua pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa kadar enzim dan protein, seperti kreatin kinase, mioglobin, kalium, hingga kreatin.

Selain pemeriksaan ini, dokter juga akan melakukan biopsi untuk mengambil sampel otot untuk dilakukan pemeriksaan pada laboratorium. Untuk mengatasi kondisi ini, kamu perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan cairan dan elektrolit melalui cairan infus. 

Baca juga: Suka Olahraga Tanpa Pemanasan? Hati-Hati dengan Efek Cedera Tendinitis

Setelah itu, kamu perlu melakukan terapi fisik untuk memperkuat dan memulihkan otot. Jika kondisi rhabdomyolysis sudah menyebabkan komplikasi, hingga menyebabkan kerusakan ginjal, kamu memerlukan tindakan cuci darah untuk mengeluarkan racun dalam tubuh. 

Tentunya kamu dapat mencegah kondisi ini dengan memenuhi cairan tubuh sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik. Cairan yang cukup dalam tubuh dapat membantu ginjal untuk membuang mioglobin yang masuk dalam aliran darah akibat cedera otot yang terjadi saat berolahraga. 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2020. Rhabdomyolysis.
Healthline. Diakses pada 2020. Rhabdomyolysis: Causes, Symptoms, and Diagnosis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Rhabdomyolysis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan