Operasi pada Perut Dapat Sebabkan Ileus Paralitik

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 September 2019
Operasi pada Perut Dapat Sebabkan Ileus ParalitikOperasi pada Perut Dapat Sebabkan Ileus Paralitik

Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu seberapa penting fungsi usus di dalam saluran pencernaan? Usus berfungsi untuk mencerna semua makanan dan minuman yang masuk, sehingga tubuh lebih mudah menyerapnya. Pergerakan makanan dan minuman ini terjadi dengan bantuan otot usus yang mengalami kontraksi, yang dikenal dengan gerak peristaltik. Gangguan yang terjadi pada otot usus ini mengakibatkan usus tidak mampu mencerna makanan dan minuman, sehingga penyerapannya oleh tubuh mengalami hambatan.

Benarkah Ileus Paralitik Disebabkan karena Operasi pada Perut?

Salah satu masalah yang sering terjadi pada salah satu organ saluran cerna ini adalah ileus paralitik. Oleh karena merupakan masalah darurat medis, kelainan ini harus mendapatkan penanganan. Jika tidak, terjadi penumpukan makanan dan minuman pada usus yang memicu terjadinya perforasi atau robekan pada usus, dan ini sangat berbahaya. 

Rasa tidak nyaman pada perut adalah gejala utama dari ileus paralitik. Biasanya, gejala ini diikuti oleh penurunan nafsu makan, mual, perut begah, sembelit, perut membengkak, tidak bisa buang angin, kram pada perut, dan muntah dengan mengeluarkan kotoran yang mirip dengan feses. Namun, gejalanya tidak jauh berbeda dengan kelainan usus lainnya, jadi supaya diagnosisnya lebih akurat, kamu buat bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan. 

Baca juga: Hati-Hati, Ileus Paralitik Dapat Sebabkan Infeksi Rongga Perut

Sebenarnya, apa yang menyebabkan ileus paralitik terjadi? Tindakan pembedahan yang dilakukan pada area perut ini memegang peran paling besar terkait terjadinya kelainan usus ini. Pada kondisi normal setelah operasi, usus halus bisa beraktivitas seperti biasa hanya dalam beberapa jam, sementara usus besar membutuhkan waktu sedikit lebih lama, yaitu antara tiga hingga lima hari. 

Ketika kamu menjalani operasi pada area perut, anestesi yang diberikan membuat kontraksi pada otot usus menjadi lebih lambat daripada ketika kamu sehat. Sayangnya, pemberian anestesi ini justru membuat otot usus menjadi lumpuh dan tidak bisa bekerja dengan normal, termasuk obat jenis bius, morfin, dan beberapa jenis obat lainnya. 

Baca juga: Benarkah Ileus Paralitik Hanya Dapat Diatasi dengan Operasi?

Tidak hanya pembedahan pada area perut atau obat anestesi, masih ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami ileus paralitik. Di antaranya termasuk ibu yang baru melahirkan, pengidap diabetes ketoasidosis, stroke, serangan jantung, hipotiroidisme, gagal ginjal akut, trauma tulang belakang atau tulang iga, sepsis, hipokalemia atau gangguan elektrolit lainnya dalam tubuh, penyakit Parkinson, dan infeksi atau peradangan pada saluran cerna. 

Ileus paralitik bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa orang yang berisiko mengalaminya, termasuk mereka yang menjalani operasi pada area perut, orang-orang lanjut usia, dan mereka yang menjalani terapi radiasi pada perut. Sayangnya, penyebabnya membuat kelainan usus ini menjadi sulit dicegah. Satu-satunya tindakan pencegahan adalah menghindari pembedahan pada area perut. 

Baca juga: Waspada 5 Komplikasi Akibat Ileus Paralitik

Pada beberapa kondisi, pembedahan menjadi satu-satunya pilihan pengobatan yang ada, terlebih jika seseorang memiliki masalah serius pada bagian perut dan organ dalam di sekitarnya yang membuat dokter harus melakukan operasi pada area ini. Pun, justru akan muncul komplikasi yang serius apabila dokter tidak melakukan pembedahan. 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2019. Gastric Suction (Stomach Pumping).
Patient. Diakses pada 2019. Intestinal Obstruction and Ileus.
MedinePlus. Diakses pada 2019. Intestinal Obstruction.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan