Orangtua Bercerai, Apa Tipe Parenting yang Cocok untuk Anak?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juli 2020
Orangtua Bercerai, Apa Tipe Parenting yang Cocok untuk Anak?Orangtua Bercerai, Apa Tipe Parenting yang Cocok untuk Anak?

Halodoc, Jakarta – Mengasuh anak bersama secara damai setelah perpisahan memang tidak mudah dilakukan. Namun dengan kerja sama yang baik, orangtua bisa menjalankan pengasuhan bersama ini dengan baik.

Bukan tak mungkin anak-anak akan tetap merasa aman dan tidak kehilangan kualitas hubungan dengan orangtuanya. Kunci sukses pengasuhan bersama ini adalah memisahkan hubungan pribadi dengan mantan pasangan dan relasi dengan anak-anak. Informasi selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!

Mengasuh Anak Setelah Perceraian

Akan lebih baik bila kamu dan pasangan memandang hubungan kalian sebagai sesuatu yang baru yang bertujuan sepenuhnya untuk kesejahteraan anak-anak. Pernikahan kalian mungkin telah berakhir, tetapi tidak dengan anak-anak. 

Kepentingan anak-anak adalah prioritas buat pasutri yang bercerai. Langkah pertama untuk menjadi orangtua yang bertanggung jawab setelah perceraian terjadi adalah dan selalu mengutamakan kebutuhan anak. Berikut ini tips melakukan pengasuhan bersama setelah perceraian:

Baca juga: 5 Tips untuk Tetap Bahagia Usai Perceraian

1. Singkirkan Sakit Hati dan Amarah

Mengesampingkan perasaan ini mungkin merupakan bagian tersulit, apalagi kalian harus bekerjasama. Tidak apa-apa untuk terluka dan marah, tetapi perasaan tidak harus mendikte perilakumu. 

Jadikan anak-anak sebagai motivasi, keluarkan perasaanmu di tempat lain, jangan malah curhat ke anak. Ketika kamu perlu melepaskan perasaan negatif dari dada, olahraga dapat memberikan jalan keluar yang sehat untuk melepaskan luapan emosi.

2. Tetap Fokus pada Anak-Anak

Jika kamu merasa marah atau kesal, cobalah untuk mengingat mengapa kamu perlu sabar dan tetap bertindak rasional. Ini semua adalah tentang kepentingan terbaik buat anak-anak. Jika kemarahan terasa terlalu menyesakkan, bisa jadi melihat foto anak dapat membantumu menjadi tenang. 

3. Jangan Menempatkan Anak di Antara Kalian 

Pisahkan perasaanmu kepada mantan pasangan serta relasi dengan anak-anak. Jangan pernah menggunakan anak-anak sebagai pembawa pesan. Ketika kamu menggunakan anak-anak untuk menyampaikan pesan, itu akan menempatkan mereka di tengah konflik. Ini tidak akan baik untuk perkembangan mental anak.

Baca juga: Tips Membantu Pasangan yang Alami Ejakulasi Dini

Ini termasuk juga menyimpan masalahmu dengan mantan pasangan. Jangan pernah mengatakan hal-hal negatif tentang mantan pasangan kepada anak-anak atau buat mereka merasa harus memilih. Anak Anda memiliki hak untuk menjalin hubungan dengan orangtua dan bebas dari prasangka. 

4. Membangun Komunikasi Sehat dengan Pasangan 

Komunikasi yang damai, konsisten dan terarah dengan mantan pasangan sangat penting untuk keberhasilan pengasuhan bersama. Pikirkan tentang komunikasi dengan mantan pasangan sebagai alasan untuk kesejahteraan anak. 

Sebelum melakukan kontak dengan mantan pasangan, tanyakan pada diri sendiri bagaimana tindakanmu akan memengaruhi anak, dan putuskan untuk bersikap sopan. Jadikan anak titik fokus dari setiap diskusi yang dilakukan dengan mantan pasangan.

Ingatlah bahwa tidak perlu untuk selalu bertemu dengan mantan pasangan, berbicara melalui telepon atau bertukar pesan juga bisa menjadi upaya membangun percakapan. Apapun medianya tujuannya adalah untuk membangun komunikasi bebas konflik, jadi ada baiknya kamu mempertimbangkan jenis media mana yang sesuai untuk kalian. 

5. Jadikan Transisi Kunjungan menjadi Lebih Mudah

Buat anak yang tinggal dengan orangtua yang bercerai pasti akan mengalami pembagian tempat tinggal. Transisi perpindahan ini bisa jadi sesuatu yang tidak nyaman baik untuk kamu dan mantan pasangan, apalagi buat anak-anak.

Jadikan transisi ini sebagai sesuatu yang lebih mudah, tanpa drama, tidak hanya nyaman buat kamu dan mantan pasangan, tetapi juga baik untuk perkembangan emosi anak. Informasi lebih jelas mengenai tipe parenting ataupun pola asuh yang baik setelah perceraian, bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.   

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
HelpGuide. Diakses pada 2020. Co-Parenting Tips for Divorced Parents.
Statnews.com. Diakses pada 2020. After divorce, shared parenting is best for children’s health and development.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan