Orangtua Siap Mental dapat Membuat Anak Tumbuh Bahagia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Agustus 2020
Orangtua Siap Mental dapat Membuat Anak Tumbuh BahagiaOrangtua Siap Mental dapat Membuat Anak Tumbuh Bahagia

Halodoc, Jakarta - Memiliki anak mungkin menjadi salah satu tujuan orang melangsungkan pernikahan. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan program hamil untuk kemudian punya anak, pernahkah kamu berpikir sejenak mengenai kesiapanmu? Tak hanya terkait kesiapan finansial, kesiapan mental juga merupakan hal yang sangat penting. Orangtua yang siap secara finansial dan mental, pasti bisa mendidik anaknya menjadi anak yang baik.

Kesiapan mental ini juga bisa kamu tanyakan kepada diri sendiri, apakah saya sudah bahagia sehingga kemudian bisa membahagiakan anak nantinya. Anak-anak tidak terlahir bukan atas kemauan dirinya sendiri. Semua keputusan berada di tangan orangtua, sehingga penting untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan sudah siap mental dan sudah bahagia sehingga kelak bisa ikut membahagiakan anak. 

Baca juga:  Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Tunggal Tidak Manja

Pentingnya Kesiapan Mental Sebelum punya Anak

Kesiapan mental adalah hal yang paling utama sebelum kamu memutuskan untuk punya anak. Alasannya sederhananya, coba saja bayangkan kalau kita jadi si anak, dilahirkan di dunia, hanya untuk merasakan orang tuanya yang belum siap mental, yang masih mood swing dan hidup hanya untuk melihat tingkah laku orangtuanya yang masih labil atau belum dewasa dan tidak siap mental untuk mengurus anaknya.

Terlebih jika ia hanya dimarah-marahi karena hal sepele, dibentak-bentak, atau hanya untuk disuruh patuh dan tidak boleh berpendapat. Ingat, anak juga manusia dan semua pola asuh yang orangtua terapkan akan memengaruhi kepribadiannya kelak. 

Ketika kita sebagai orang tua siap secara mental memiliki anak dan juga bahagia dengan hidup kita, maka akan jauh lebih mudah untuk memenuhi hak anak. Mungkin kamu juga perlu paham beberapa hak anak sesuai Konvensi Hak Anak tahun 1989, antara lain: 

  • Hak Hidup. Antara lain menyediakan sandang, pangan, dan tempat tinggal yang layak. Selain itu mendapat akta lahir.
  • Hak Tumbuh Kembang. Anak memiliki hak untuk bertumbuh dan berkembang sejak masih dalam kandungan. Salah satu caranya dengan memastikan mereka mendapat gizi seimbang serta pelayanan kesehatan yang baik.
  • Hak Mendapat Perlindungan. Anak berhak mendapatkan lingkungan yang penuh kasih sayang. Itu sebabnya anak harus dilindungi dari berbagai kekerasan seperti dalam rumah tangga, di sekolah, eksploitasi fisik dan sosial, dan berbagai kekerasan lainnya.
  • Hak Berpartisipasi. Anak memiliki hak untuk berpartisipasi dan mengeluarkan pendapatnya. Meliputi hak menyampaikan pendapat, mengeluarkan pendapat, berkeluh kesah, dan memilih pendidikan sesuai minat dan bakat.

Jadi, sebelum punya anak, pastikan kamu sudah mampu untuk memenuhi semua hak anak di atas. 

Baca juga: Benarkah Memanjakan Anak Picu Sindrom Cinderella Complex?

Jangan Berharap juga Anak Bisa Selalu Membahagiakan Orangtua

Setelah kamu memahami bahwa penting untuk membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum akhirnya memiliki anak, kamu juga perlu tahu bahwa anak mungkin tidak akan selalu membuat orangtua bahagia. Mungkin pada awalnya kamu dan pasangan akan sangat berbahagia memiliki anak, namun seiring bertambah besar anak, akan lebih banyak memberikan masalah kepada orangtua. Jadi, saat orangtua belum siap mental untuk punya anak, kemudian harus mengurus anak yang bermasalah, situasi akan semakin rumit. 

Mengutip dari The Guardian, anak-anak lebih sering membuat orang tua mereka tidak bahagia, dan semakin banyak anak yang kamu miliki, semakin tidak bahagia hidupmu. Mungkin terdengar tabu saat mengatakan bahwa anak-anak membuat orang tidak bahagia, namun masalah utama di sini adalah, mengapa orangtua harus mengharapkan kebahagiaan dari anak-anaknya? Orangtua yang membawa anak-anak ke dunia, jadi sudah sewajarnya orangtua yang membahagiakan anak tanpa mengharapkan imbalan. Akan sangat egois jika kamu berharap anak selalu bisa memberikan kebahagiaan untuk orangtua mereka.

Baca juga: Anak Sedih Tanpa Sebab, Perlukah ke Psikolog?

Ingat, sikap orangtua yang sudah bahagia dan siap mental akan tercermin dalam pola asuh yang ia terapkan pada anak. Sehingga sangat besar kemungkinan anak akan tumbuh bahagia jika orangtua mereka juga sudah bahagia.  

Jika kamu sedang mempersiapkan mental untuk merencanakan kehamilan dan butuh saran, kamu bisa diskusikan hal ini dengan psikolog di Halodoc. Psikolog akan membantumu untuk mempersiapkan mental untuk menjadi orangtua dan memberikan saran-saran yang kamu butuhkan, Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang untuk kemudahan bicara dengan psikolog kapan saja dan di mana saja.

Referensi:
Mommies Daily. Diakses pada 2020. Hak Anak yang Sering Dilupakan: Memiliki Orang tua yang Siap Mental dan Bahagia.
The Guardian. Diakses pada 2020. If You Expect children to Make You Happy, You Will be Disappointed.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan