Orangtua Wajib Tahu, Ini Penyebab Hifema pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Juni 2020
Orangtua Wajib Tahu, Ini Penyebab Hifema pada AnakOrangtua Wajib Tahu, Ini Penyebab Hifema pada Anak

Halodoc, Jakarta – Mata merah adalah masalah biasa yang dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ibu tidak boleh menyepelekan mata merah yang dialami anak-anak. Bersyukur jika ternyata hanya mengalami kelilipan atau iritasi. Tapi, ibu harus waspada dengan kondisi yang lebih serius seperti hifema. Hifema terjadi ketika muncul gumpalan darah di dalam ruang anterior mata, yakni ruang antara kornea dan iris. Kumpulan darah ini dapat menutupi sebagian atau seluruh iris dan pupil,  sehingga menghalangi penglihatan sebagian atau seluruhnya.

Jika tidak segera diobati, hifema menyebabkan masalah penglihatan permanen. Umumnya, kondisi ini disebabkan karena trauma yang disertai peningkatan tekanan di dalam mata. Pada anak-anak, kondisi ini juga bisa disebabkan karena penyakit, seperti anemia sel sabit atau hemofilia. Supaya ibu lebih waspada, ketahui berbagai penyebab hifema pada anak berikut ini. 

Baca juga: Nyeri pada Mata, Waspada Gejala dari Hifema

Penyebab Hifema pada Anak

Melansir dari WebMD, sekitar 70 persen hifema dialami oleh anak-anak, terutama mereka yang berusia 10 sampai 20 tahun. Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab hifema pada anak, yaitu:

  • Cedera saat berolahraga;
  • Terjatuh;
  • Berkelahi;
  • Bermain senjata, seperti air softgun;
  • Operasi mata;
  • Pembuluh darah abnormal pada iris;
  • Infeksi mata dari virus herpes;
  • Masalah pembekuan darah;
  • Kanker mata.

Pada anak-anak, hifema sering disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi sel darah, seperti:

  • Leukemia;
  • Hemofilia;
  • Penyakit anemia sel sabit;
  • Penyakit Von Willebrand;
  • Konsumsi obat pengencer darah (antikoagulan).

Jika ibu melihat mata merah pada anak dan terasa menyakitkan, sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke dokter. Sebelum mengunjungi rumah sakit, ibu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan Si Kecil lewat aplikasi.

Baca juga: Waspada, Virus Herpes Dapat Sebabkan Hifema

Apabila tidak segera ditangani, hifema bisa menimbulkan komplikasi berupa perdarahan ulang, glaukoma, kerusakan struktur mata hingga hilangnya penglihatan secara permanen. Glaukoma dapat memicu peningkatan tekanan di dalam mata, yang jika diawasi dengan ketat bisa menyebabkan kebutaan permanen.

Perawatan yang Bisa Dilakukan

Perawatan hifema tergantung pada gejala, usia, kesehatan anak secara keseluruhan dan seberapa parah kondisinya. Dokter mungkin memberikan obat tetes mata, memberi tambalan di atas mata, istirahat di tempat tidur dan mengistirahatkan mata. Dokter juga perlu menaikkan kepala anak di tempat tidur sekitar 30 derajat lebih tinggi. Posisi ini bertujuan agar darah hanya mengendap di bagian bawah ruang depan mata (anterior).

Baca juga: Begini Awali Pola Hidup Sehat setelah Alami Hifema

Cara ini juga membantu memulihkan visi dengan lebih cepat. Selama perawatan, dokter mungkin juga akan memeriksa tekanan di dalam mata anak setiap hari. Untuk mencegah terjadinya hifema, pastikan Si Kecil mengenakan pelindung mata saat berolahraga. Jangan pernah menganggap remeh cedera mata meskipun ibu tidak melihat adanya perdarahan. Jadi, pastikan ibu mengawasi setiap aktivitas Si Kecil untuk mencegahnya dari cedera.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Is a Hyphema?.
Stanford Children. Diakses pada 2020. Blood in the Eye (Hyphema) in Children.
WebMD. Diakses pada 2020. Hyphema (Bleeding in Eye).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan