Orchitis Sebabkan Pria Mandul, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 April 2019
Orchitis Sebabkan Pria Mandul, Mitos atau Fakta? Orchitis Sebabkan Pria Mandul, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Orchitis adalah kondisi peradangan atau inflamasi cukup akut yang bisa menyerang testis. Kondisi ini terjadi sebagai reaksi sekunder dari infeksi di bagian tubuh lainnya. Peradangan ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Pemicunya adalah virus atau bakteri. Misalnya adalah virus mumps yang merupakan penyebab gondongan atau bakteri Neisseria gonorrhoeae yang merupakan penyebab umum penyakit epididimitis atau peradangan saluran sperma yang terletak di belakang testis.

Jika orchitis terjadi pada kedua testis, hal ini berbahaya karena bisa menyebabkan pria mandul dan penurunan produksi hormon testosteron. Selain itu, komplikasi lain yang dapat terjadi pada pengidap orchitis yang tidak kunjung mendapat pengobatan antara lain:

  • Kambuhnya epididimitis (peradangan saluran yang membawa sperma).

  • Atrofi testis (kondisi saat ukuran testis mengecil).

  • Abses skrotum (kondisi saat jaringan yang terinfeksi akan terisi oleh nanah).

Baca Juga: Ketahui Perbedaan antara Orchitis Virus dan Orchitis Bakteri

Gejala Orchitis

Kondisi ini perlu diwaspadai, selain menyebabkan pria mandul, orchitis menyebabkan gejala yang muncul mendadak. Gejalanya antara lain:

  • Pembengkakan dan rasa nyeri pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Tak hanya itu, testis juga akan lebih sensitif terhadap sentuhan.

  • Kelelahan.

  • Rasa nyeri tingkat sedang hingga parah pada testis.

  • Sakit kepala.

  • Demam.

  • Nyeri pada bagian selangkangan.

  • Adanya darah pada cairan sperma.

  • Mual dan muntah.

  • Nyeri ketika buang air kecil, saat berhubungan intim, dan saat mengalami ejakulasi.

  • Rasa tidak nyaman pada testis.

Orchitis yang disebabkan oleh infeksi virus mumps biasanya akan muncul 4 sampai 7 hari sesudah seseorang terkena penyakit gondongan. Jika kamu merasakan sensasi nyeri atau pembengkakan pada skrotum, ada baiknya untuk segera menemui dokter. Jika dicurigai adanya gangguan, maka dokter akan mendiagnosis dengan USG scrotum dan cek urinalisis. Dan jika seseorang positif terkena orchitis, maka ia harus segera menjalani pengobatan.

Baca Juga: Ketahui Penularan Penyakit Orchitis yang Harus Diwaspadai

Pengobatan Orchitis

Untuk mengobati penyakit ini, maka disesuaikan dengan hal yang menjadi penyebabnya. Cara pengobatan tersebut meliputi:

  • Orchitis idiopatik. Untuk orchitis yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya, dokter dapat meresepkan obat antibiotik dan antiinflamasi (antiradang).

  • Orchitis Akibat Bakteri. Untuk orchitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter meresepkan antibiotik. Obat ini akan mengatasi infeksi yang terjadi dan mencegah penyebaran bakteri. Jika orchitis berasal dari penyakit menular seksual, tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan dari pasien juga diminta menjalankan pengobatan menggunakan antibiotik.

  • Orchitis Virus. Untuk mengobati orchitis yang disebabkan oleh virus, dokter menyarankan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid. Selain itu, untuk membantu meredakan gejala, pengompresan area skrotum dengan es juga bisa dilakukan. Pengidap penyakit ini disarankan untuk beristirahat total.

Pencegahan Orchitis

Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mencegah infeksi yang menyebabkan orchitis, yaitu:

  • Selalu gunakan kondom jika tidak yakin pasangan kamu bersih dari penyakit menular seksual.

  • Bicarakan dengan dokter agar kamu bisa mendapatkan vaksin gondongan, karena kondisi ini yang menjadi penyebab terbanyak terjadinya orchitis.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Seseorang Terkena Orchitis

Mau tahu lebih jauh mengenai orchitis atau penyakit lain penyebab pria mandul? Kamu bisa bertanya kepada dokter ahli melalui melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan