Osteoporosis Tetap Bisa Berolahraga, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2019
Osteoporosis Tetap Bisa Berolahraga, Ini AlasannyaOsteoporosis Tetap Bisa Berolahraga, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta – Siapa bilang pengidap osteoporosis tidak bisa berolahraga? Osteoporosis memang membuat ruang gerak pengidapnya menjadi terbatas. Jangankan berolahraga, melakukan aktivitas harian saja kadang-kadang menjadi sebuah tantangan tersendiri. Meski demikian, bukan berarti pengidap osteoporosis tidak bisa berolahraga sama sekali.

Aktivitas fisik tersebut malah bermanfaat untuk meningkatkan kondisi kesehatan pengidap, lho. Jadi, kamu yang mengidap osteoporosis tetap bisa berolahraga. Simak alasannya di sini.

Pengidap osteoporosis memang disarankan untuk menjaga diri agar tidak mengalami cedera atau keretakan tulang. Pasalnya, pengidap bisa mengalami kondisi yang parah jika mengalami cedera atau patah tulang, akibat kepadatan tulang yang sudah menurun. Itulah mengapa pengidap osteoporosis, sebaiknya menghindari olahraga yang bisa meningkatkan risiko cedera, seperti gerakan-gerakan yang cepat dan menghentak (contohnya, berlari dan melompat) atau gerakan-gerakan membungkuk (misalnya,  sit up, golf, tenis, dan bowling).

Baca juga: 5 Jenis Latihan yang Harus Dihindari Oleh Pengidap Osteoporosis

Tapi, pengidap osteoporosis dianjurkan untuk tetap berolahraga. Berolahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan jaringan tulang pengidap secara menyeluruh serta mencegah semakin banyaknya massa tulang yang hilang. Nah, agar tidak salah pilih, berikut daftar latihan fisik yang aman bagi pengidap osteoporosis:

1. Latihan dengan Menggunakan Beban Tubuh

Maksud jenis latihan ini adalah semua jenis olahraga yang menggunakan kaki untuk menahan berat badan. Misalnya, jalan kaki, jogging, menari, naik-turun tangga, dan sebagainya. Latihan ini bermanfaat untuk membentuk tulang menjadi lebih kuat dan padat.

Selain latihan menahan berat badan tubuh, kamu juga bisa menguatkan tulang dengan melakukan latihan angkat beban, seperti menggunakan dumbel atau resistance band. Beban atau tekanan tersebut dapat merangsang tulang untuk bertumbuh. Latihan angkat beban aman untuk dilakukan pengidap osteoporosis, namun disarankan beban hanya diangkat di bawah 60 derajat saja.

Jadi, latihan beban boleh dilakukan pengidap osteoporosis karena tidak memicu benturan. Malah dengan melakukan olahraga angkat beban secara teratur, otot, dan tulang pengidap akan semakin kuat, serta mengurangi risiko patah tulang. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan latihan angkat beban 2–3 kali seminggu. Untuk beban dan frekuensi latihan, bisa kamu tingkatkan secara bertahap.

Baca juga: Menangkal Keropos Tulang Lewat Latihan Beban

2. Latihan Fleksibilitas atau Kelenturan

Olahraga, seperti senam, tai chi, atau yoga juga bisa memperkuat tulang dan melenturkan sendi-sendi, sehingga kamu tidak mudah mengalami cedera. Jika kekuatan dan daya tahan kamu sudah meningkat, kamu bisa menambahkan waktu latihan secara bertahap. Selain kelenturan, latihan keseimbangan juga penting dilakukan untuk memperkecil risiko pengidap osteoporosis terjatuh.

Berbagai pilihan latihan keseimbangan yang bisa kamu lakukan, antara lain berdiri dengan satu kaki, plank dengan satu tangan, dan mengangkat dumbel dengan posisi seperti pesawat.

Baca juga: Latihan Ini Bisa Bikin Tubuh Lebih Lentur

Nah, itulah beberapa olahraga yang bisa dilakukan pengidap osteoporosis. Tapi, ada baiknya pengidap juga membicarakan terlebih dahulu dengan dokter bila memutuskan untuk melakukan satu olahraga tertentu. Selain itu, pilihlah juga jenis olahraga yang paling kamu sukai dan kuasai.

Jadi, jangan malas berolahraga walaupun kamu mengidap osteoporosis ya. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai cara menjaga kesehatan tulang, tanyakan saja langsung ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin untuk tulang kuat lewat aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order, dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan