Paksa Anak Jadi Pusat Perhatian Sebabkan Serangan Panik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Maret 2020
Paksa Anak Jadi Pusat Perhatian Sebabkan Serangan PanikPaksa Anak Jadi Pusat Perhatian Sebabkan Serangan Panik

Halodoc, Jakarta - Banyak orangtua yang pastinya bangga terhadap anaknya, sehingga ingin semua orang tahu. Hal tersebut dapat membuat anak ibu menjadi pusat perhatian, sehingga semua mata akan tertuju padanya. Respons yang timbul dari tiap orang dapat berbeda, ada anak yang merasa senang dan ternyata ada juga yang tidak nyaman.

Beberapa anak yang merasa tidak nyaman karena paksaan orangtuanya mungkin saja mengalami serangan panik. Hal ini dapat menimbulkan rasa takut atau gelisah yang tidak biasa dan terjadi secara tiba-tiba. Anak ibu mungkin mengeluarkan keringat yang berlebihan dan sekujur tubuhnya gemetaran. Supaya tidak keliru, berikut hal-hal yang harus diketahui terkait serangan panik!

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Bedanya Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

Serangan Panik Dapat Menyerang Anak-Anak

Serangan panik adalah gangguan tiba-tiba yang timbul karena rasa takut yang intens sehingga memicu reaksi fisik yang parah. Saat terjadi, kelainan ini dapat menjadi momen yang sangat menakutkan. Seseorang yang mengalaminya mungkin berpikir dirinya telah kehilangan kendali atas tubuhnya, bahkan merasa dirinya mengalami penyakit yang mematikan.

Memang sudah hal yang umum jika seseorang sesekali mengalami serangan panik seumur hidupnya dan hilang ketika masalahnya selesai. Namun, serangan panik yang berulang secara tidak terduga juga dapat menyerang dan terus timbul ketika masalah yang sama terjadi. Jika kondisi tersebut terjadi, maka pengidapnya telah mengalami gangguan panik.

Serangan panik termasuk dalam gangguan kecemasan. Hal yang membedakan dari gangguan kecemasan lainnya adalah intensitas dan durasi dari serangannya. Seseorang yang mengalami serangan panik biasanya mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit dan kemudian akan mereda. Karena gejalanya mirip dengan penyakit berbahaya, maka tidak sedikit yang langsung dibawah ke rumah sakit.

Gangguan yang timbul akibat serangan panik sangat tidak menyenangkan dan mampu menjadi hal yang menakutkan. Sehingga, tidak sedikit orang yang mengalami serangan panik berulang akan sangat khawatir mengalaminya lagi. Akhirnya, orang tersebut mengubah gaya hidupnya agar dapat menghindari salah satu gangguan kecemasan tersebut.

Baca juga: Ini Bahayanya Serangan Panik yang Tidak Diobati

Pengobatan yang Dilakukan Mengatasi Serangan Panik

Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas dan frekuensi dari serangan panik. Hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas diri dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa perawatan yang umum dilakukan adalah psikoterapi dan pengobatan. Namun, hal ini tergantung dari riwayat dan tingkat keparahan yang terjadi. Berikut beberapa perawatan yang dapat dilakukan:

  • Psikoterapi

Salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bahkan mengatasi serangan panik adalah dengan melakukan psikoterapi. Pengobatan yang disebut juga dengan terapi bicara disebut-sebut sebagai cara yang paling efektif untuk mengatasi serangan panik. Metode ini dipercaya dapat membuat seseorang memahami penyebab serangan panik dan terkait cara mengatasinya.

Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis psikoterapi yang dapat membuat seseorang sadar apabila gejala panik yang terjadi tidak berbahaya. Terapis akan mencoba untuk menciptakan serangan panik dengan cara yang aman dan terus berulang. Jika pengidap sudah tidak merasa terancam karena hal tersebut, maka serangan sudah mulai teratasi.

  • Konsumsi Obat

Beberapa obat juga dipercaya dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh serangan panik jika benar disebabkan oleh hal tersebut. Beberapa obat yang dapat efektif untuk mengatasi gangguan tersebut adalah Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRI), dan Benzodiazepines.

Jika salah satu obat tidak ampuh untuk mengatasi gangguan tersebut, dokter mungkin akan merubahnya ke obat yang lainnya atau mengombinasikannya agar lebih efektif. Hal yang perlu diperhatikan adalah efek yang terjadi pada peningkatan gejala di beberapa minggu awal. Selain itu, obat-obatan tersebut memiliki efek samping pada kondisi-kondisi tertentu. Maka dari itu, pastikan hal tersebut pada dokter.

Baca juga: Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik, Sama atau Beda?

Dengan mengetahui beberapa hal yang mungkin membuat anak ibu mengalami serangan panik, selalu pastikan kondisi yang ada membuatnya nyaman. Sehingga, gangguan yang membuat dirinya tidak dapat mengendalikan diri tersebut mampu dihindari.

Lalu, jika ibu mempunyai pertanyaan terkait serangan panik yang mungkin menyerang anak ibu, tanyakan saja pada psikolog atau psikiater di Halodoc. Caranya mudah, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!

Referensi:
ADAA. Diakses pada 2020. Panic Disorder Agoraphobia Symptoms.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Panic attacks and panic disorder.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan