Pasangan Alami Dispareunia, Apa yang Harus Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 September 2020
Pasangan Alami Dispareunia, Apa yang Harus Dilakukan?Pasangan Alami Dispareunia, Apa yang Harus Dilakukan?

Halodoc, Jakarta – Berhubungan intim adalah aktivitas yang menyenangkan yang dapat mempererat hubungan dengan pasangan. Namun, bagaimana bila pasangan selalu merasa nyeri saat berhubungan intim? Faktanya, kondisi ini disebut juga dispareunia.

Dispareunia adalah istilah medis untuk nyeri berulang di area genital atau di dalam panggul saat berhubungan seksual. Rasa sakitnya bisa tajam atau intens. Kondisi tersebut bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual. Dispareunia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Dengan mencari tahu penyebabnya, dispareunia biasanya bisa diatasi.

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Intim, Kenali 6 Gejala Dispareunia

Penyebab Dispareunia dan Cara Mengobatinya

Dispareunia biasanya disebabkan oleh masalah fisik, masalah emosional atau keduanya. Penyebab fisik dispareunia yang umum, antara lain:

  • Vagina kering akibat menopause, melahirkan, menyusui, atau kurangnya foreplay.
  • Kelainan kulit yang menyebabkan bisul, pecah-pecah, gatal, atau perih.
  • Infeksi, seperti jamur atau infeksi saluran kemih (ISK).
  • Cedera atau trauma akibat melahirkan, kecelakaan, episiotomi, histerektomi, atau operasi panggul.
  • Vaginitis, atau radang vagina.
  • Vaginismus, atau kontraksi spontan pada otot-otot dinding vagina.
  • Endometriosis.
  • Penyakit radang panggul.
  • Fibroid rahim.
  • Sindrom iritasi usus besar.
  • Efek samping radiasi dan kemoterapi.

Sementara itu, masalah emosional yang bisa menyebabkan dispareunia, yaitu:

  • Stres, yang dapat menyebabkan otot-otot dasar panggul menegang.
  • Ketakutan, rasa malu atau rasa bersalah yang berhubungan dengan seks.
  • Citra diri atau masalah tubuh.
  • Masalah dalam hubungan dengan pasangan.
  • Riwayat pelecehan seksual atau pemerkosaan.

Pengobatan dispareunia disesuaikan dengan penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Bila rasa sakit yang dialami pasangan disebabkan oleh infeksi, dokter akan mengobatinya dengan memberikan antibiotik, obat antijamur, kortoksteroid topikal atau suntik.

Jika penyebab dispareunia pada pasangan adalah kadar estrogen yang rendah, dokter dapat memberikan resep tablet, krim atau cincin fleksibel untuk memberikan estrogen dalam dosis kecil secara teratur ke vagina.

Cara Membantu Pasangan yang Alami Dispareunia

Dispareunia bisa menyebabkan stres dan rasa bersalah pada orang yang mengalaminya. Jika pasangan mengalami dispareunia, dukungan dari kamu sangat penting untuk membantu proses pemulihannya. Berikut ini hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu pasangan yang mengalami dispareunia:

1.Membuat Perubahan pada Aktivitas Seksual

Kamu bisa meminimalkan rasa sakit yang dialami pasangan dengan mencoba melakukan beberapa perubahan berikut pada rutinitas seksual:

  • Ubah posisi. Bila pasangan merasakan nyeri yang tajam saat penetrasi, coba cari posisi seks yang berbeda yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman. Misalnya, woman on top, di mana pasangan kamu bisa mengatur penetrasi hingga kedalaman yang ia rasa nyaman.
  • Komunikasikan. Mintalah pasangan untuk secara terbuka memberitahumu mengenai apa yang terasa nyaman dan tidak. 
  • Jangan Terburu-buru. Foreplay yang lebih lama membantu menstimulasi lubrikasi alami sehingga dapat mengurangi rasa sakit yang dialami pasangan. Jadi, tunda penetrasi sampai pasangan kamu benar-benar terangsang.
  • Gunakan pelumas. Pelumas pribadi berbahan dasar air juga dapat membuat seks lebih nyaman.

Baca juga: Trik Foreplay untuk Hubungan Intim Berkualitas

2.Konseling atau Terapi Seks

Bila dispareunia sudah berlangsung selama beberapa waktu, pasangan kamu mungkin memiliki respons emosional yang negatif terhadap rangsangan seksual bahkan setelah menjalani pengobatan.

Bila kamu dan pasangan menghindari berhubungan seksual karena rasa nyeri tersebut, kalian mungkin bisa mencari bantuan dari tenaga profesional untuk membantu meningkatkan komunikasi di antara kalian berdua dan memulihkan keintiman seksual. Berbicara dengan konselor atau terapis seks membantu menyelesaikan masalah tersebut.

3.Temukan Alternatif Cara untuk Menjaga Keintiman

Sampai penetrasi vagina sudah tidak terlalu menyakitkan, kamu dan pasangan mungkin bisa mencari cara lain untuk berhubungan intim. Misalnya, dengan melakukan pijat sensual, ciuman, atau masturbasi bersama untuk hubungan intim yang lebih nyaman, lebih memuaskan, dan lebih menyenangkan daripada rutinitas seksual biasa kamu.

Baca juga: Tips Aman Berhubungan Intim Selama Pandemi Virus Corona

Itulah hal-hal yang bisa dilakukan saat pasangan mengalami dispareunia. Bila kamu atau pasangan mengalami masalah dalam kehidupan seksual, jangan ragu untuk membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Painful intercourse (dyspareunia).
Healthline. Diakses pada 2020. What You Need to Know About Dyspareunia (Painful Intercourse)


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan