PB Djarum Hentikan Audisi, Ini Bahaya Merokok pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 September 2019
PB Djarum Hentikan Audisi, Ini Bahaya Merokok pada Anak PB Djarum Hentikan Audisi, Ini Bahaya Merokok pada Anak

Halodoc, Jakarta – Akhir-akhir ini media diramaikan dengan pemberitaan penghentian audisi PB Djarum, untuk mencari bibit baru atlet bulu tangkis Indonesia. KPAI menilai PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak salah satunya adalah dengan penempatan logo Djarum pada kaos.

Merokok sangat berbahaya terutama untuk anak. Sebenarnya jangankan merokok langsung, menjadi perokok pasif saja sudah menempatkan diri pada risiko kesehatan. Simak ulasannya lebih detail di sini.

Apa Bahaya Merokok pada Anak?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, merokok memberikan dampak negatif untuk perokok pasif. Menurut Healthy Children.org jika seorang anak tidak merokok, menghirup asap orang lain juga bisa mematikan. 

Perokok pasif menyebabkan sekitar 3.000 kematian akibat kanker paru-paru dan puluhan ribu kematian akibat penyakit jantung pada anak-anak hingga orang dewasa yang tidak merokok di Amerika Serikat setiap tahun.

Baca juga: Kebiasaan Merokok dapat Merusak Kesehatan Jantung

Mirisnya, jutaan anak menghirup asap rokok di rumah mereka sendiri. Menjadi perokok pasif dapat sangat berbahaya bagi kesehatan anak karena paru-paru mereka masih berkembang. Asap yang dihembuskan perokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia. 

50 persen dari bahan kimia tersebut diketahui menyebabkan kanker. Setiap kali anak-anak menghirup asap rokok mereka terpapar bahan kimia ini. American Academy Pediatrics telah melakukan penelitian mengenai efek asap rokok yang menempel di tempat di mana perokok itu merokok, seperti di dinding bar, jok di kursi mobil, atau bahkan rambut anak juga memiliki bahaya yang sama.

Ketika seorang bayi berada dalam kandungan ibunya dan sang ibu terpapar asap rokok, maka ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, termasuk: 

  1. Keguguran.

  2. Kelahiran prematur (lahir tidak berkembang sempurna).

  3. Berat badan rendah saat kelahiran.

  4. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

  5. Masalah ADHD (Attention-deficit / Hyperactivity disorder).

Risiko kesehatan meningkat semakin lama wanita hamil terpapar asap rokok. Semua wanita hamil harus menjauh dari perokok pasif dan meminta perokok untuk tidak merokok di sekitar mereka.

Cegah Anak Merokok

Tadi sudah dijelaskan sebelumnya kalau paru-paru anak-anak dan remaja masih dalam tahap perkembangan. Jadi, akan sangat riskan bila anak coba-coba merokok. Bagaimana membuat anak mengerti bahaya dari merokok di usia dini tersebut? Ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan, yaitu:

Baca juga: Alasan Orang Sulit Berhenti Merokok

  1. Membicarakannya dengan cara yang tidak membuat anak-anak takut akan hukuman atau penilaian.

  2. Sampaikan mengenai bahaya penggunaan tembakau. 

  3. Tanyakan apa yang menurut anak-anak menarik atau tidak menarik dari merokok dan jadilah pendengar yang sabar.

  4. Dorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan yang melarang merokok, seperti olahraga.

  5. Tunjukkan bahwa orang tua menghargai pendapat dan ide dari anak-anak.

  6. Diskusikan cara untuk menanggapi tekanan teman sebaya untuk merokok.

  7. Dorong anak-anak untuk menjauh dari teman-teman yang tidak menghargai alasan mereka untuk tidak merokok.

  8. Jelaskan seberapa banyak kebiasaan merokok mengatur kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana cara mereka membeli rokok? Bagaimana mereka punya uang untuk membayar hal-hal lain yang mereka inginkan? Bagaimana pengaruhnya terhadap persahabatan mereka?

Kalau orang tua ingin tahu lebih lanjut mengenai bahaya merokok pada anak, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk anak dan orang tua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Referensi:
Healthy Children.org. Diakses pada 2019. The Dangers of Secondhand Smoke.
KidsHealth.org. Diakses pada 2019. Kids and Smoking.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan