Pekerja Shift, Awas Risiko Shift Work Sleep Disorder

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Januari 2021
Pekerja Shift, Awas Risiko Shift Work Sleep DisorderPekerja Shift, Awas Risiko Shift Work Sleep Disorder

Halodoc, Jakarta – Para pekerja shift dikenal memiliki jam kerja yang berbeda dari pekerja pada umumnya. Hal itu tanpa disadari bisa memengaruhi pola hidup mereka secara keseluruhan, termasuk jadwal waktu tidur.

Melansir dari laman Sleep Foundation, istilah ‘kerja shift’ mengacu pada jadwal kerja di luar jam 7 pagi dan 6 sore. Karena memiliki jadwal kerja yang bertentangan dengan jadwal biologis kebanyakan orang, para pekerja shift berisiko mengalami masalah tidur yang disebut shift work sleep disorder (SWSD). Bila tidak ditangani, SWSD bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut ulasannya.

Apa Itu Shift Work Sleep Disorder?

Shift work sleep disorder adalah gangguan tidur yang bisa dialami oleh orang yang bekerja dengan jadwal kerja yang tidak biasa, seperti sistem shift atau bekerja di malam hari. Gangguan tidur ini ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan, bangun dengan perasaan kurang tidur, dan tiba-tiba tertidur. Gejala-gejala tersebut bisa mengganggu waktu kerja dan juga waktu luang.

SWSD bisa terjadi pada para pekerja shift karena jadwal kerja yang tidak biasa bisa mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis seseorang. Ritme tersebut mengatur waktu tubuh untuk terjaga dan mengantuk pada waktu yang relatif tetap sepanjang hari.

Tidak hanya mengatur rasa kantuk, ritme sirkadian juga memengaruhi tingkat kewaspadaan seseorang, suhu tubuh, kadar hormon dan rasa lapar. Bila ritme tersebut terganggu, seseorang bisa mengalami gejala yang menimbulkan frustasi.

Melansir dari Cleveland Clinic, diperkirakan ada sekitar 10-40 persen pekerja shift yang mengalami gangguan tidur kerja shift. Namun, tidak semua orang yang bekerja dengan sistem shift mengalami gangguan tidur tersebut. Banyak juga dari mereka yang bisa menjaga ritme sirkadian dengan berubah menjadi ‘burung hantu malam’, sehingga bisa terhindar dari SWSD.

Baca juga: Ini Fakta tentang Gangguan Tidur yang Harus Diketahui (Bagian 1)

Gejala Shift Work Sleep Disorder

Menurut American Academy of Sleep Medicine’s International Classification of Sleep Disorders (Third Edition), ada dua gejala utama shift work sleep disorder, yaitu:

  • Insomnia

Orang dengan gangguan tidur kerja shift sering mengalami kesulitan untuk tidur atau insomnia. Gejala insomnia yang dialami tiap pengidap bisa berbeda menurut shift mereka. Contohnya, pekerja yang memiliki shift antara jam 4-7 pagi, sering mengalami kesulitan untuk tidur, sementara mereka yang bekerja pada malam hari cenderung terjaga pada malam hari. Rata-rata orang dengan SWSD kehilangan 1-4 jam tidurnya per malam.

  • Rasa Kantuk yang Berlebihan

SWSD juga bisa menyebabkan kelelahan dan berkurangnya kewaspadaan saat orang tersebut bekerja pada malam atau dini hari. Mereka sering merasa perlu tidur siang setidaknya sekali selama shift mereka. Itulah mengapa gangguan tidur ini bisa menurunkan kinerja pengidapnya dan menimbulkan risiko keselamatan.

Banyak pekerja shift mengalami masalah tidur ketika baru mulai bekerja dengan jam kerja yang tidak biasa. Agar bisa dikatakan mengidap shift work sleep disorder, pekerja harus mengalami gejala yang berulang setidaknya selama tiga bulan dan menunjukkan pola tidur dan bangun yang terganggu setidaknya selama dua minggu.

Baca juga: Kenali 3 Tanda Alami Gangguan Tidur Selain Sulit Tidur Malam

Komplikasi dari SWSD yang Membahayakan Keselamatan

Shift work sleep disorder bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius, antara lain:

  • Penyakit Serius

SWSD bisa membuat seseorang berisiko lebih tinggi terhadap berbagai kondisi medis, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan gangguan gastrointestinal.

  • Ketergantungan Alkohol dan Obat-obatan

Banyak orang dengan gangguan tidur kerja shift mencoba mengonsumsi alkohol atau obat-obatan untuk meningkatkan kualitas tidur mereka. Penggunaan alkohol dan obat tidur dalam jangka panjang bisa menyebabkan sindrom ketergantungan terhadap obat dan alkohol

  • Pola Makan yang Buruk

Beberapa penelitian mengaitkan SWSD dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti makan camilan secara berlebihan atau mengonsumsi junk food, yang pada akhirnya bisa menyebabkan obesitas.

  • Keselamatan Kerja

Kombinasi kelelahan dan gangguan konsentrasi membuat orang dengan gangguan tidur kerja shift berisiko mengalami kecelakaan, baik di tempat kerja atau dalam perjalanan.

Jika kamu adalah seorang pekerja shift dan mengalami gejala insomnia atau rasa kantuk berlebihan, sebaiknya jangan dibiarkan saja. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan. Sekarang, kamu bisa berobat ke dokter di rumah sakit pilihan kamu dengan buat janji lewat aplikasi Halodoc.

Gaya Hidup untuk Mengatasi Shift Work Sleep Disorder

Banyak orang tidak bisa menghindari sistem kerja shift. Namun, ada beberapa gaya hidup yang bisa kamu lakukan untuk meringankan gejala SWSD:

  • Usahakan untuk menjaga jadwal tidur yang teratur, termasuk di hari libur.
  • Bila memungkinkan, ambil cuti selama dua hari setelah menjalani serangkaian shift malam.
  • Tidur siang bila memungkinkan.
  • Batasi asupan kafein empat jam sebelum waktu tidur.
  • Tetap jaga pola makan yang sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayuran.
  • Buat suasana kamar menjadi nyaman saat ingin tidur, seperti meredupkan cahaya kamar, dan minta anggota keluarga atau rekan yang tinggal serumah untuk mengurangi kebisingan.
  • Tidur siang sekitar 30-60 menit sebelum giliran kerja kamu.
  • Kenakan kacamata hitam saat pulang kerja pada pagi hari. Cara ini bisa membantu mencegah jam ‘siang’ aktif, sehingga kamu bisa tertidur.

Baca juga: 6 Tips Sehat bagi Pekerja Malam

Nah, itulah penjelasan mengenai shift work sleep disorder yang perlu diwaspadai oleh para pekerja shift. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Shift Work Sleep Disorder
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Shift Work Sleep Disorder.
Sleep Foundation. Diakses pada 2021. Shift Work Disorder Symptoms.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan