Pemain Rusia Dituduh Menggunakan Doping? Inilah Efek Doping Bagi Tubuh

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juli 2018
Pemain Rusia Dituduh Menggunakan Doping? Inilah Efek Doping Bagi TubuhPemain Rusia Dituduh Menggunakan Doping? Inilah Efek Doping Bagi Tubuh

Halodoc, Jakarta – Tuan rumah World Cup 2018, Rusia, mesti mengakui kehebatan timnas Kroasia di fase perempat final. Lewat drama adu penalti, Kroasia berhasil membungkam Rusia untuk masuk ke partai semi final. Meskipun begitu, para penggemar dan pemain Rusia rasanya bisa berbangga hati. Sebelum berlaga di Piala Dunia 2018, Rusia tak pernah menang dalam tujuh laga uji coba sekalipun. Kondisi ini membuat peringkat tim Sbornaya (julukan timnas Rusia) turun drastis hingga ke-70. Hal ini merupakan peringkat terburuk suatu tim yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepanjang sejarah.

Kegemilangan Rusia di ajang World Cup 2018 memang bukanlah suatu yang mengejutkan. Namun, banyak pihak yang mempertanyakan kehebatan pasukan Sbornaya di ajang tersebut. Pasalnya, isu doping yang menimpa para atlet Rusia beberapa tahun ke belakang, membuat catatan apik tuan rumah dipertanyakan. Alhasil, banyak orang yang berspekulasi kalau para pemain Rusia menggunakan doping untuk merangsang performa selama di lapangan. Apalagi setelah data menunjukkan bahwa para pemain Rusia berlari lebih jauh daripada pemain top lainnya dalam dua laga pertama World Cup 2018. Hmm, sebenarnya apa sih efek doping bagi tubuh?

Tak Ada Bukti Pasti

Sebelumnya ajang Piala Dunia berlangsung, FIFA melakukan investigasi dugaan pelanggaran doping yang dilakukan oleh pemain belakang Rusia, Ruslan Kambolov dalam seleksi timnas Rusia menuju World Cup 2018. Meskipun begitu, bek dari tim FC Rubin Kazan itu mengalami cedera dan terpaksa tak ikut dalam seleksi akhir timnas Rusia.

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Punya Badan Sekekar Cristiano Ronaldo

Namun, seperti dikutip ESPN, FIFA menyatakan bahwa mereka tak menemukan bukti doping pada pemain Rusia di World Cup 2018. Hingga saat ini, belum ada bukti yang memberatkan dugaan doping yang dilakukan oleh pemain Rusia.

Kasus doping yang terjadi di Rusia ini bukanlah kasus kali pertama. Sebab kasus doping pernah tertuju pada negara itu pada gelaran Olimpiade Musim Dingin Sochi pada 2014. Saat itu, Badan Anti Doping Dunia (WADA) menyebutkan, lebih dari 1000 atlet Rusia di 30 cabang olahraga, termasuk sepak bola menggunakan doping. Lalu, apa sih efek doping bagi tubuh?

Mendongkrak Performa

Memangnya apa sih yang “dicari” atlet dari penggunaan doping? Nah, doping sendiri merupakan istilah bagi seorang atlet yang menggunakan zat yang dilarang untuk memperbaiki hasil latihan ataupun hasil olahraga.

Nah, kata Spesialis Kesehatan Olahraga, doping itu memang dapat meningkatkan kemampuan tubuh seseorang dengan cara mendapatkan bantuan substance dari luar. Bantuannya bisa melalui jenis oral, suntikan, infus, atau per rektal (diberikan lewat lubang anus).

Selain itu, doping sendiri juga bisa digunakan untuk pemulihan pasca-cedera. Misalnya, menggunakan morfin atau steroid untuk menghilangkan rasa sakit. Penggunaan steroid memang bisa membuat pembengkakan sembuh dengan cepat. Namun, kata ahli, cara itu tak akan menyembuhkan masalah cedera itu seutuhnya, justru malah berdampak pada kesehatan, bahkan karier si atlet.

Baca juga: Bukan Sex Before Match, Inilah Aturan yang Diterapkan Pelatih Inggris di World Cup 2018

Selain steroid, ada juga beberapa obat terlarang lain seperti stimulan, diuretik, hormon, hingga metode tertentu seperti transfusi darah yang bisa saja digunakan oleh para atlet. Kata ahli, cara penggunaan doping sebenarnya hampir sama dengan obat-obatan secara umum, yang masa setiap obatnya (doping) berbeda-beda.

Efek Samping Bagi Tubuh

Rasanya memang tak ada cara instan bagi atlet untuk mendapatkan kemampuan dan performa yang luar biasa, tanpa risiko sedikit pun. Pasalnya, meski bisa memperbaiki kemampuan seseorang, doping sendiri menyimpan banyak efek negatif bagi tubuh.

Misalnya, pemakaian steroid dapat menumbuhkan bulu-bulu yang tidak pada tempatnya. Seperti di wajah, ketiak, betis, atau dada. Coba bayangkan, apa jadinya bila hal ini terjadi pada atlet wanita? Enggak cuma itu saja, doping juga bisa menyebabkan kebotakan dini, khususnya bagi pria.

Baca juga: Intip 3 Menu Makanan Rahasia Pemain Sepak Bola Profesional

Yang bikin cemas, efek doping bagi tubuh juga bisa menyebabkan hipertensi bagi si atlet. Kata ahli, masalah hipertensi ini ujung-ujungnya bisa menimbulkan rentetan masalah kesehatan lainnya, terutama penyakit jantung. Pendek kata, efek doping bagi tubuh ini bisa memicu berbagai komplikasi kesehatan.

Punya keluhan kesehatan atau mau tahu lebih jauh mengenai efek doping bagi tubuh? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan