Pemanis Rendah Kalori Sebagai Pengganti Gula Pasir, Amankah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Oktober 2018
Pemanis Rendah Kalori Sebagai Pengganti Gula Pasir, Amankah?Pemanis Rendah Kalori Sebagai Pengganti Gula Pasir, Amankah?

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang gemar mengonsumsi makanan atau minuman manis, mulai dari kue, permen, martabak manis, es teh manis, atau es kopi kekinian. Semua jenis makanan dan minuman manis ini biasanya dapat meningkatkan suasana hati yang buruk akibat tekanan pekerjaan atau sehabis melewati hari yang melelahkan. Menghibur diri dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis itu tidak salah, tapi ada baiknya kamu memikirkan kembali kandungan gula di dalamnya. Jika kamu tidak mengontrol asupannya, kamu bisa mengalami kenaikan berat badan hingga terserang diabetes. Solusinya adalah mengganti gula pasir dengan pemanis rendah kalori.

Apa itu Pemanis Rendah Kalori?

Gula pasir memiliki kandungan kalori sebanyak 386 kcal per 100 gram. Kandungan ini nyatanya berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, pemanis buatan yang mengandung rendah kalori menjadi solusi untuk menggantikan gula pasir. Namun, tidak semua pemanis rendah kalori adalah pemanis buatan, beberapa bahan alami dapat digunakan untuk membuat makanan tetap nikmat meski tanpa gula pasir.

Kenyataannya, pemanis rendah kalori memiliki rasa manis yang lebih kuat daripada gula pasir. Namun, kamu tidak perlu khawatir sebab kandungan kalori dari pemanis buatan jauh lebih rendah dari gula pasir. Berikut contoh pemanis rendah kalori yang sering digunakan:

  • Aspartam, kalori yang terkandung di dalamnya hanya 0,4 kalori/gram.

  • Sukralosa, kalori yang terkandung di dalamnya hanya 0 kalori/gram.

  • Stevia, kalori yang terkandung di dalamnya hanya 0 kalori/gram.

Adakah Dampak Negatif Penggunaan Pemanis Buatan?

Beberapa orang menganggap pemanis buatan tidak aman dan dapat memicu kanker, padahal menurut para ahli dari National Cancer Institute hingga kini belum ditemukan bukti ilmiah bahwa pemanis buatan adalah pemicu kanker, melainkan punya cita rasa yang berbeda-beda. Selain itu, banyak hasil penelitian membuktikan pemanis buatan secara umum aman bila dikonsumsi sesuai anjuran bahkan pada wanita hamil.

Siapa Saja yang Dianjurkan Mengonsumsi Pemanis Rendah Kalori?

Jenis pemanis ini bisa dikonsumsi siapapun karena kandungan kalorinya yang rendah. Beberapa orang yang dianjurkan untuk mengonsumsi pemanis jenis ini adalah para pengidap diabetes. Pengidap diabetes yang mengonsumsi pemanis rendah kalori tetap dapat merasakan nikmatnya makanan manis tanpa rasa takut.

Selain itu, pemanis rendah kalori bisa dikonsumsi oleh mereka yang mengidap obesitas. Bagi pengidap obesitas, mengganti gula dengan pemanis rendah kalori dapat memotong asupan kalori harian dan akhirnya membantu menurunkan berat badan. Jika kamu tidak mengidap diabetes atau obesitas, kamu boleh mengonsumsi pemanis rendah kalori. Pemanis buatan membantu kamu agar berat badan tetap terjaga serta baik untuk kesehatan gigi dan mulut.

Apakah kamu punya keluhan kesehatan akibat pola makan yang kurang sehat? Kamu bisa bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan