Pemeriksaan Dahak pada Pengidap TBC dengan Mikrobiologi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Agustus 2020
Pemeriksaan Dahak pada Pengidap TBC dengan MikrobiologiPemeriksaan Dahak pada Pengidap TBC dengan Mikrobiologi

Halodoc, Jakarta - Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat hidup di lingkungan asam. Penyakit ini menimbulkan gejala berupa batuk berdahak yang tidak kunjung membaik lebih dari 3 minggu. Batuk juga bisa saja disertai dengan darah. Lantas, apakah tuberkulosis (TBC) dapat didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan dahak? Berikut ulasan selengkapnya!

Baca juga: Benarkah Tuberkulosis Sebabkan Batuk Darah?

Pemeriksaan Dahak pada Pengidap Tuberkulosis (TBC)

Untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab tuberkulosis (TBC), pemeriksaan bakteri tahan asam diperlukan. Pemeriksaan ini dikenal dengan istilah tes BTA. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel dahak, sampel darah, urine, feses, serta sumsum tulang dari pengidap TBC.

Tes BTA dapat dilakukan jika seseorang mengalami sejumlah gejala dari infeksi paru-paru. Berikut ini beberapa indikasi yang mengharuskan kamu menjalani prosedur tes BTA:

  • Mengalami batuk dalam waktu 3 minggu atau lebih.
  • Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
  • Mengalami demam.
  • Mengalami demam dan menggigil.
  • Mengalami kelemahan pada tubuh.
  • Mengalami keringat berlebih pada malam hari.

Bukan hanya yang memiliki gejala TBC saja, kamu juga dianjurkan mengikuti tes BTA jika mengalami infeksi tuberkulosis yang terjadi di organ tubuh selain paru-paru. Beberapa gejala kondisi ini yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Nyeri punggung, yang menandakan TBC tulang.
  • Tubuh terasa lemah, yang menandakan TBC sumsum tulang.
  • Sakit kepala dan gangguan kesadaran, yang menandakan TBC meningitis.

Untuk lebih jelas mengenai prosedur apa yang akan dilakukan, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc. Tanyakan pula hal-hal sejelasnya mengenai sebelum, selama, dan setelah proses dilakukan, serta efek samping apa saja yang bisa saja terjadi.

Baca juga: Inilah Alasan Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Tuberkulosis

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Dahak?

Tes BTA diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko TBC. Berikut ini beberapa kelompok orang yang dimaksud:

  • Seseorang yang tinggal di negara dengan kasus TBC tertinggi.
  • Seseorang yang pernah melakukan kontak dengan pengidap TBC.
  • Seseorang yang bekerja di fasilitas kesehatan dan tempat umum lainnya.
  • Seseorang yang mengidap penyakit autoimun, seperti HIV/AIDS.
  • Seseorang yang mengidap penyakit rheumatoid arthritis.

Pemeriksaan dahak merupakan tes yang sederhana dan tidak membutuhkan persiapan khusus. Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu disarankan untuk menyikat gigi dan kumur terlebih dulu. Selain itu, tidak mengonsumsi makanan atau minuman sebelum prosedur dilakukan.

Baca juga: Pengidap TBC Ikut Berpuasa, Ini Anjuran dan Pantangannya

Begini Prosedur Tes BTA Dilakukan

Pengambilan sampel dahak dilakukan dengan menyiapkan sebuah wadah untuk menyimpan dahak. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil napas dalam, tahan selama 5 detik, dan buang napas secara perlahan. Setelah itu, berikut ini sejumlah prosedur yang akan dilakukan:

  • Batuk dengan keras hingga dahak naik ke dalam mulut.
  • Buang dahak ke dalam wadah yang telah tersedia.
  • Tutuplah wadah dengan rapat.

Tes BTA biasanya dilakukan sebanyak 3 kali. Pengambilan dahak pertama akan dilakukan dilakukan oleh tim medis. Sedangkan pengambilan dahak kedua dan ketiga, dilakukan secara mandiri di rumah keesokan harinya. Saat pengambilan dahak dilakukan di rumah, wadah berisi sampel dahak tersebut harus disimpan dalam kulkas selama 24 jam. 

BTA merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan pada orang dewasa. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pada anak-anak dengan metode yang sedikit berbeda, yaitu dengan bantuan alat nebulized hypertonic saline.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. Diagnosis of Tuberculosis Disease.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Diakses pada 2020. Tuberkulosis: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Healthline. Diakses pada 2020. Acid-Fast Stain Test.
Lab Test Online. Diakses pada 2020. Acid-Fast Bacillus (AFB) Testing.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan