Pemeriksaan Kadar Oksigen Darah untuk Diagnosis Pneumonia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 April 2021
Pemeriksaan Kadar Oksigen Darah untuk Diagnosis PneumoniaPemeriksaan Kadar Oksigen Darah untuk Diagnosis Pneumonia

Halodoc, Jakarta – Infeksi paru-paru alias pneumonia merupakan jenis penyakit yang harus diwaspadai. Maka dari itu, penyakit ini perlu didiagnosis secepat mungkin, sehingga pengobatan pun bisa diberikan segera. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini, salah satunya adalah dengan pemeriksaan kadar oksigen darah alias pulse oximetry. 

Pulse oximetry merupakan merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen yang terdapat di dalam darah. Selain untuk mendeteksi penyakit pneumonia, pemeriksaan kadar oksigen dalam darah ini juga sering dilakukan untuk diagnosis penyakit lain, seperti asma, kanker paru-paru, anemia, serta penyakit serangan jantung atau gagal jantung. 

Baca juga: Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian

Pneumonia dan Bagaimana Penyakit ini Didiagnosis

Pneumonia merupakan jenis penyakit yang terjadi karena adanya infeksi yang menyebabkan terjadinya inflasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi kemudian mengakibatkan sekumpulan kantong udara menjadi bengkak dan dipenuhi cairan. Umumnya, pneumonia terjadi karena serangan bakteri, yaitu Streptococcus pneumonia. 

Selain karena infeksi bakteri, penyakit ini juga bisa muncul akibat serangan virus lain, seperti virus flu atau pilek yang kemudian berkembang menjadi pneumonia. Penyakit pernapasan ini juga bisa muncul akibat serangan jamur saat kekebalan tubuh rendah dan menghirup objek asing, seperti makanan atau minuman. Pneumonia adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele begitu saja. 

Pengobatan harus segera diberikan untuk menghindari dampak buruk yang bisa terjadi. Pneumonia ditandai dengan gejala-gejala, seperti batuk, demam, hingga kesulitan bernapas. Gangguan pada paru-paru bisa terjadi pada siapa saja, tetapi pernah tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. 

Baca juga: Pemeriksaan Bronkoskopi untuk Mendeteksi Pneumonia

Tahukah kamu jika salah satu cara untuk mendeteksi penyakit ini dilakukan dengan beberapa cara? Salah satunya pemeriksaan kadar oksigen dalam darah alias pulse oximetry. Bagaimana cara pemeriksaannya? Berikut selengkapnya:

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat pada bagian tubuh tertentu, seperti jari tangan, kening, kaki, hingga pada hidung. Alat ini bekerja dengan cara membaca aliran darah dan mendeteksi kadar oksigen yang ada di dalamnya. Kemudian, alat akan menunjukkan hasil berupa kadar oksigen dalam darah serta detak jantung. 

Jika seseorang mengidap kondisi paru-paru dengan kadar oksigen darah yang lebih rendah dari biasanya, oksimetri nadi dapat membantu untuk mendiagnosis jika terdapat suatu masalah. Semakin parah kerusakan paru-paru yang rusak, maka oksigen yang dihisap semakin sedikit. Metode ini kerap digunakan dalam periode tertentu untuk mengukur kadar oksigen, seperti saat berolahraga atau tidur.

Selain dengan pemeriksaan kadar oksigen darah, pneumonia juga bisa dideteksi melalui tes lainnya. Pada awalnya, dokter akan menanyakan gejala dan memeriksa rongga dada dengan menggunakan stetoskop. Tujuannya untuk mengetahui kondisi paru-paru. Jika seseorang diduga mengidap penyakit ini, pemeriksaan lebih lanjut mungkin akan dilakukan. 

Jika kamu ingin memastikan kesehatan paru-paru dari pneumonia, pemesanan pemeriksaan fisik di rumah sakit dapat dilakukan melalui aplikasi Halodoc. Caranya cukup mudah, hanya dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan terkait urusan kesehatan dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Jangan ragu lagi, unduh aplikasinya sekarang juga!

Pneumonia didiagnosis dengan melakukan foto rontgen dada, tes darah, tes urine, serta pemeriksaan sampel dahak. Pada orang yang sudah berusia lanjut, di atas usia 65 tahun, pemeriksaan tambahan mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi pneumonia pada lansia di antaranya adalah CT scan, kultur cairan pleura, serta bronkoskopi. 

Organisasi kesehatan dunia alias WHO menyebut bahwa infeksi paru-paru menjadi pemicu kematian pada setidaknya 15 persen anak di bawah usia 5 tahun. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan penyakit ini. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini, salah satunya dengan pemberian vaksin

Baca juga: Penumpukan Cairan di Paru-Paru Bisa Sebabkan Efusi Pleura

Maka dari itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap seluruh tubuh, termasuk juga paru-paru. Jika dirasa pernapasan sudah agak berat, ada baiknya untuk memeriksakan diri sendiri dengan pulse oximetry. Hal ini untuk memastikan jika gangguan yang terjadi benar disebabkan oleh pneumonia atau ada penyebab lainnya. Kamu dapat membeli alat ukur oksigen tersebut melalui aplikasi Halodoc juga, lho!

Referensi:
Lung.org. Diakses pada 2021. Pulse Oximetry.
Healthline. Diakses pada 2021. Pulse Oximetry.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Pneumonia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan