Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Plasenta Akreta

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   20 Juli 2020
Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Plasenta AkretaPemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Plasenta Akreta

Halodoc, Jakarta - Selama kehamilan, plasenta ibu menempel pada dinding rahim dan terlepas setelah melahirkan. Plasenta akreta adalah komplikasi yang terjadi saat kehamilan. Ini merupakan kondisi yang serius yang dapat terjadi saat plasenta menempel terlalu dalam ke dinding rahim. 

Plasenta akreta menyebabkan sebagian atau seluruh plasenta tetap melekat kuat pada rahim saat melahirkan. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat setelah melahirkan. Kondisi plasenta akreta juga dianggap sebagai komplikasi kehamilan yang berpotensi mengancam jiwa. Bagaimana plasenta akreta dapat didiagnosis?

Baca juga: Dampak Plasenta Akreta Terhadap Ibu dan Bayi yang Perlu Diketahui

Pentingnya Diagnosis Plasenta Akreta Sejak Dini 

Sering kali plasenta akreta ditemukan selama persalinan. Namun, kebanyakan ibu hamil didiagnosis memiliki kondisi ini selama kehamilan. Dokter biasanya akan melakukan persalinan sesar dini, kemudian mengangkat rahim ibu jika komplikasi terdeteksi sebelum melahirkan. Pengangkatan rahim ini disebut histerektomi. 

Plasenta akreta terkadang didiagnosis selama pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin. Namun, dokter biasanya juga akan melakukan beberapa tes untuk memastikan plasenta tidak tumbuh ke dinding rahim apabila ibu memiliki beberapa faktor risiko untuk plasenta akreta. 

Beberapa pemeriksaan umum untuk mengecek plasenta akreta meliputi tes pencitraan, seperti ultrasonografi atau magnetic resonance imaging (MRI), dan tes darah untuk memeriksa alfa-fetoprotein tingkat tinggi. 

Diagnosis dini plasenta akreta sangat penting dilakukan karena dapat memungkinkan beberapa perawatan selama kehamilan. Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisinya, dokter mungkin perlu terlihat dalam perawatan ibu. Tindakan yang diambil cukup serius dan perlu ada upaya untuk mencegah pengangkatan rahim (histerektomi) atau kehilangan darah yang dapat mengancam jiwa. 

Baca juga: Ketahui Penyebab dan Komplikasi Plasenta Akreta pada Ibu Hamil

Pada kasus yang parah, histerektomi dan transfusi darah mungkin tidak dapat dihindari walaupun sudah dilakukan diagnosis dini. Namun, risiko untuk komplikasi lain dapat dicegah. Pemantauan kehamilan yang berkelanjutan akan diperlukan setelah diagnosis plasenta akreta untuk memastikan hasil terbaik untuk ibu dan anak. 

Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Plasenta Akreta

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan plasenta akreta. Namun, ahli menduga kondisi ini berkaitan dengan kelainan yang ada dalam lapisan rahim dan tingginya alfa-fetoprotein, protein yang diproduksi oleh bayi yang dapat dideteksi dalam darah ibu. 

Ketidakteraturan kondisi ini dapat disebabkan oleh jaringan parut setelah operasi sesar atau operasi rahim. Bekas luka ini memungkinkan plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Ibu hamil yang sebagian atau seluruh plasenta menutupi serviksnya (plasenta previa) juga berisiko tinggi mengalami plasenta akreta. Namun, dalam beberapa kasus, plasenta akreta terjadi pada wanita tanpa riwayat operasi uterus atau plasenta previa. 

Melakukan tindakan persalinan sesar meningkatkan risiko plasenta akreta pada perempuan pada kehamilan berikutnya. Semakin sering operasi sesar yang dilakukan oleh seorang perempuan, maka semakin besar pula risikonya. Perempuan yang pernah melakukan sekali operasi sesar, memiliki kemungkinan 60 persen mengalami plasenta akreta. 

Baca juga: Operasi Angkat Rahim untuk Pengobatan Plasenta Akreta

Selain penyebab dan faktor di atas, beberapa faktor risiko lainnya juga meningkatkan seorang perempuan mengalami plasenta akreta, yaitu:

  • Plasenta terletak di bagian bawah rahim.
  • Perempuan hamil di atas 35 tahun.
  • Pernah melahirkan.
  • Memiliki kelainan rahim, seperti jaringan parut atau fibroid. 

Apabila plasenta akreta didiagnosis dan diobati dengan tepat, ibu hamil biasanya memiliki kesempatan untuk pulih sepenuhnya tanpa komplikasi yang berlangsung lama. Hanya saja, tidak ada cara untuk mencegah plasenta akreta. Hal yang perlu dilakukan hanyalah pemantauan kehamilan oleh dokter dengan cermat untuk mencegah terjadinya komplikasi jika ibu didiagnosis dengan kondisi ini. 

Itulah yang perlu ibu ketahui mengenai plasenta akreta. Jika ibu memiliki masalah terkait kehamilan saat ini, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganan dan pencegahannya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Pregnancy Complications: Placenta Accreta.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Placenta Accreta: Diagnosis and Tests.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan