Pemeriksaan Serologi untuk Deteksi Penyakit Rubella

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Juli 2020
Pemeriksaan Serologi untuk Deteksi Penyakit RubellaPemeriksaan Serologi untuk Deteksi Penyakit Rubella

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya pada bayi saja, orang dewasa membutuhkan beberapa vaksin yang dapat mencegah beberapa gangguan penyakit, salah satunya adalah penyakit rubella. Rubella atau campak Jerman menjadi salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Berbagai pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini, salah satunya adalah pemeriksaan serologi.

Baca juga: 4 Fakta Tes Serologi yang Perlu Diketahui

Pemeriksaan serologi atau tes antibodi adalah salah satu prosedur pemeriksaan yang dilakukan melalui sampel serum darah. Pemeriksaan serologi dilakukan untuk mendeteksi antibodi atau adanya gejala yang muncul terkait penyakit yang dialami oleh seseorang. Lantas, bagaimana pemeriksaan serologi untuk mendeteksi penyakit rubella? Ini ulasannya.

Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Serologi

Tentunya, penting untuk mengetahui alasan melakukan pemeriksaan serologi untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan. Pemeriksaan serologi digunakan untuk memastikan adanya antigen dalam tubuh yang memicu respon kekebalan tubuh. Antigen yang berada dalam tubuh harus diperiksa melalui laboratorium untuk diketahui secara langsung. 

Antigen yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan serologi umumnya berupa bakteri, jamur, virus, dan parasit. Antigen masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, misalnya melalui saluran pernapasan, mulut, hingga kulit yang mengalami luka terbuka. Adanya antigen dalam tubuh memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan antigen yang ada dalam tubuh.

Pemeriksaan serologi melalui sampel darah mengidentifikasi jenis antibodi dan antigen dalam tubuh sehingga tim medis mengetahui gangguan kesehatan yang dialami. Melansir Healthline, apabila hasil tes serologi dalam kondisi normal, artinya kamu tidak mengalami gangguan penyakit atau infeksi apa pun dalam tubuh.

Sedangkan hasil yang abnormal membuat adanya infeksi akibat bakteri, virus, maupun parasit bisa terdeteksi dengan baik. Salah satu penyakit yang terdeteksi dengan pemeriksaan serologi adalah penyakit rubella yang disebabkan infeksi virus.

Baca juga: Ini 5 Penyakit yang Bisa Dideteksi dengan Tes Serologi

Deteksi Rubella di Masa Kehamilan dengan Serologi

Hasil dari pemeriksaan serologi akan mendeteksi adanya penyakit rubella. Hal ini akan memudahkan dokter atau tim medis untuk mengatasi penyebab gejala yang dialami sehingga pengobatan dapat dilakukan secara dini.

Selain itu, pemeriksaan serologi untuk mendeteksi rubella juga perlu dilakukan pada wanita hamil. Pemeriksaan serologi rubella umumnya menjadi pemeriksaan rutin dalam tes kehamilan untuk memastikan ibu memiliki antibodi yang mampu melawan virus rubella.

Adanya virus rubella pada ibu hamil menyebabkan komplikasi serius pada bayi dalam kandungan. Melansir Centers for Disease Control and Prevention, ibu hamil yang terinfeksi virus rubella menyebabkan bayi terlahir dengan alami kelainan jantung, alami gangguan penglihatan dan pendengaran, kecacatan intelektual, gangguan pada hati maupun limpa. Umumnya, kondisi ini terjadi ketika ibu terinfeksi rubella pada trimester pertama.

Baca juga: Kenali Perbedaan Serologi dan Imunoserologi

Namun, lebih buruknya lagi, virus rubella pada ibu hamil dapat sebabkan keguguran atau kematian setelah bayi dilahirkan. Tidak ada salahnya untuk rutin lakukan pemeriksaan kandungan ke rumah sakit terdekat agar kesehatan ibu dan anak dapat terjaga dengan baik.

Jika ibu hamil yang mengalami ruam, gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai ruam yang dialami pada area kulit agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Rubella
Healthline. Diakses pada 2020. What Is Serology?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan