Halodoc, Jakarta - Sebenarnya sakit tenggorokan ini umum terjadi pada usia berapapun, bahkan bayi sekalipun. Rasa tidak nyaman pada tenggorokan disebabkan selaput lendir meradang atau memburuk. Anak yang mengalami sakit tenggorokan biasanya akan sering batuk dan rewel. 

Meskipun sakit tenggorokan adalah gangguan kesehatan yang umum terjadi di usia kanak-kanak, namun itu bisa sangat mengganggu mereka. Anak mungkin akan menangis, rewel, tidak mau makan, dan berbicara, serta masalah pernapasan. Orangtua perlu mengetahui penyebab dan bagaimana penanganan segera saat anak alami sakit tenggorokan. 

Baca juga: 7 Bahan Alami untuk Mengatasi Sakit Tenggorokan

Penanganan saat Anak Alami Sakit Tenggorokan

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah anak mengalami sakit tenggorokan, apalagi jika anak belum bisa menjelaskannya. Gejala umum yang dapat terlihat yaitu rewel dan kurang nafsu makan. Namun, terkadang gejalanya tidak terlihat jelas. Jika ibu mengetahuinya, beberapa cara dapat dilakukan untuk meredakan sakit tenggorokan pada anak, yaitu: 

• Siapkan Pelembap Ruangan (Humidifier)

Menyiapkan humidifier di kamar anak dapat membantu meringankan gejala sakit tenggorokan. Jika anak mengalami hidung tersumbat, pelembap udara dapat membantunya bernapas lebih mudah. Ibu bisa menggunakan humidifier sampai gejala yang dialami anak membaik. Tapi segera beritahu dokter jika anak tidak kunjung membaik setelah beberapa hari. 

Baca juga: Tenggorokan Terasa Sakit, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

• Suction (Untuk anak usia 3 bulan sampai 1 tahun)

Bayi tidak bisa mengeluarkan ingus sendiri. Sebagai gantinya, ayah dan ibu bisa menggunakan alat penyedot ingus atau nasal aspirator untuk membantu mengeluarkan ingus yang mengganggu Si Kecil. 

• Es Beku

Jika bayi atau anak sudah bisa mengonsumsi makanan padat, orangtua bisa memberinya es beku untuk meredakan sakit tenggorokan. Coba berikan anak es lolipop atau ASI beku dalam cetakan es loli. Selain itu, awasi anak saat memakan es beku, jangan sampai tersedak. 

Orangtua sebaiknya menghindari pemberian air madu pada anak yang berusia di bawah 1 tahun. Madu dapat menyebabkan botulisme pada bayi di bawah 1 tahun. Namun, pada anak yang lebih besar ayah dan ibu boleh memberikan madu sebagai pengobatan alami. 

Penanganan sakit tenggorokan pada anak bergantung pada penyebabnya. Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh flu biasa, dokter kemungkinan tidak akan merekomendasikan pengobatan kecuali jika anak demam. Orangtua tetap bisa membuat anak tetap nyaman dengan memasang pelembap udara di kamar anak. Berikan pula cukup cairan untuk membantu anak tetap terhidrasi sampai gejalanya membaik. 

Baca juga: Penyebab Tenggorokan Sakit dan Suara Tiba-Tiba Hilang

Bisakah Sakit Tenggorokan pada Anak Dicegah?

Sakit tenggorokan mungkin tidak bisa dicegah sepenuhnya, terutama jika penyebabnya adalah flu biasa. Namun, ayah dan ibu bisa melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi risiko anak sakit tenggorokan:

• Mencuci tangan secara teratur, terutama setelah bersin, batuk, dan bersentuhan dengan sesuatu yang terinfeksi.
• Tidak pergi ke tempat di mana infeksi biasa terjadi. 
• Meskipun anak tidak dapat menghindari kontak dengan orangtua atau pengasuh, namun orangtua dan pengasuh perlu mempraktikkan kebersihan yang lebih baik untuk meminimalkan paparan serta menghindarkan kontak dengan orang yang mengalami sakit tenggorokan.
• Sakit tenggorokan dapat dihindari dengan tidak berbagi sendok, gelas, dan handuk dengan orang yang terinfeksi. 

Selalu awasi gejala sakit tenggorokan pada anak. Jika anak tidak kunjung sembuh dengan perawatan mandiri, sebaiknya segera beritahu dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan secara medis. Yuk, segera download aplikasi Halodoc agar sehat lebih nyaman. 

Referensi:

Firstory Parenting. Diakses pada 2020. Understanding & Treating Sore Throat in Babies and Toddlers

Medical News Today. Diakses pada 2020. Treatments and tips for soothing a baby's sore throat

Healthline. Diakses pada 2020. What to Do When Your Baby Has a Sore Throat