Pengidap Arthritis Tidak Boleh Mandi Air Dingin, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2019
Pengidap Arthritis Tidak Boleh Mandi Air Dingin, Benarkah?Pengidap Arthritis Tidak Boleh Mandi Air Dingin, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Bagi orang-orang yang tinggal di negara beriklim tropis seperti Indonesia, mandi dua kali sehari menjadi sebuah kewajiban. Bila tidak, maka tubuh akan terasa lengket dan tidak nyaman. Saat mandi pun, kebanyakan orang Indonesia lebih suka menggunakan air dingin, karena ampuh untuk menyegarkan tubuh di saat cuaca panas terik. Namun sayangnya, pengidap arthritis atau radang sendi tidak bisa melakukan hal tersebut, karena katanya air dingin tidak baik bagi kondisi tubuh yang terkena radang sendi. Benarkah demikian? Yuk, cari tahu kebenarannya di sini.

Baca juga: Mandi Air Dingin atau Air Panas, Lebih Baik Mana?

Ada banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh pengidap arthritis, lebih tepatnya rheumatoid arthritis atau rematik. Pantangan tersebut sebenarnya bukan untuk menyusahkan pengidap, melainkan untuk mencegah kambuhnya penyakit arthritis tersebut. Nah, salah satu pantangan untuk pengidap rematik yang cukup populer adalah tidak boleh mandi dengan air dingin. Nyatanya, pantangan tersebut memang memiliki alasan yang kuat di baliknya.

Meski mandi bukanlah penyebab langsung dari kambuhnya rematik, tetapi kebiasaan mandi air dingin terutama pada malam hari tetap tidak disarankan, baik untuk orang yang bertubuh sehat maupun yang mengidap arthritis. Hal ini karena perubahan suhu dingin ini bisa menyebabkan kapsul pelindung sendi menciut. Seiring bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi pun semakin menurun, sedangkan pelumas makin menebal saat usia lebih dari 45 tahun. 

Hal ini pun disetujui oleh seorang profesor dari departemen psikiatri dan anestesiologi, Harvard Medical School, Robert Newlin Jamison. Jamison mengungkapkan bahwa rematik bisa kambuh di saat cuaca dingin akibat perubahan tekanan udara.

Bayangkan bila jaringan yang ada di sekitar sendi kamu berbentuk, seperti balon besar yang berisi sendi. Lalu, ketika diguyur air dingin dari shower, maka tekanan udara di lingkungan menurun dan menekan tubuh, sehingga jaringan di sekitar sendi semakin membesar. Membesarnya jaringan ini membuat beban sendi bertambah, sehingga menyebabkan nyeri sendi menjadi kambuh. Meski demikian, Jamison mengatakan bahwa teori tersebut belum terbukti dapat menjelaskan alasan mengapa rematik kambuh di udara dingin. Hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

Mandi air dingin di malam hari juga bisa mempercepat proses penuaan tubuh. Hal ini karena ketika kamu kedinginan, tubuh akan mengalami fase stres, sehingga akan meningkatkan metabolisme dan aliran darah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.

Baca juga: Sering Mandi Malam, Apakah Berbahaya?

Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik kambuh?

Mandi air dingin sebenarnya tidak menjadi masalah, apalagi di saat cuaca panas terik. Selain bisa menyegarkan tubuh, mandi air dingin juga bisa memberi banyak manfaat, antara lain meningkatkan kekebalan tubuh dan sirkulasi darah, mempercepat pemulihan nyeri otot dan pegal linu, meredakan stres, dan masih banyak lagi. Namun, kamu sebaiknya memilih air hangat bila ingin mandi di malam hari. Selain bisa melawan suhu udara yang dingin di malam hari, air hangat juga bisa membantu melemaskan otot-otot kamu yang tegang setelah beraktivitas seharian dan mencegah kekakuan sendi.

Baca juga: 4 Manfaat Mandi Air Dingin Di Pagi Hari Bagi Tubuh

Jadi, bukan mandi air dingin yang menjadi masalah, melainkan mandi air dingin di malam harilah yang menjadi pantangan bagi pengidap penyakit arthritis, karena bisa memicu kambuhnya penyakit tersebut. Untuk berdiskusi mengenai cara mencegah arthritis kambuh, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Hubungi dokter melalui fitur Talk to A Doctor dan minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan