Alasan Pengidap Asma Perlu Lakukan Pemeriksaan Spirometri

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Mei 2019
Alasan Pengidap Asma Perlu Lakukan Pemeriksaan SpirometriAlasan Pengidap Asma Perlu Lakukan Pemeriksaan Spirometri

Halodoc, Jakarta - Spirometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas paru-paru, untuk melihat seberapa parah kerusakan paru-paru yang dialami pada seseorang. Alat ini direkomendasikan bagi pengidap penyakit yang bersangkutan dengan paru-paru, seperti asma. Yuk, kenali lebih dalam apa fungsi dari alat ini.

Baca juga: Begini Proses untuk Melakukan Pemeriksaan Spirometri

Pemeriksaan Spirometri, Apakah Itu?

Pemeriksaan spirometri merupakan salah satu tes fungsi paru terbaik dan paling sering digunakan oleh tim medis. Nah, alat yang digunakan dalam melakukan tes ini disebut dengan spirometer, yang hasilnya akan tampak dalam bentuk grafik. Spirometer digunakan saat peserta mengeluhkan gangguan pernapasan, seperti asma, batuk, atau produksi lendir berlebih.

Alat ini akan mendeteksi penyakit-penyakit pada paru-paru, bahkan pada tahapan paling awal sebelum munculnya gejala dengan jelas. Spirometri juga digunakan dalam membantu tim medis untuk memantau perkembangan penyakit-penyakit pada paru-paru dan menggolongkannya ke masing-masing stadium atau tingkat keparahannya.

Selain memantau perkembangan penyakit, alat ini juga dapat membantu tim medis dalam menentukan penanganan terbaik. Selain asma, penyakit yang bisa didiagnosis menggunakan pemeriksaan spirometri, antara lain:

  • Bronkitis kronis, yaitu peradangan pada saluran bronkial, yaitu saluran pernapasan yang membawa udara ke paru-paru.

  • Fibrosis paru, yaitu munculnya jaringan parut pada paru-paru yang menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru.

  • Emfisema, yaitu kondisi ketika kantung udara di paru-paru hancur secara bertahap dan membuat napas jadi lebih pendek.

Baca juga: Ketahui 5 Persiapan sebelum Melakukan Pemeriksaan Spirometri

Alasan Pengidap Asma Perlu Lakukan Pemeriksaan Spirometri

Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap penyakit asma. Nah, sebelum dilakukan pemeriksaan, biasanya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala apa yang dirasakan, apakah pengidap sering mengalami sesak napas, nyeri pada dada, dan mengi. Jika iya, biasanya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai waktu kemunculan gejala.

Pertanyaan yang biasanya diajukan oleh dokter, antara lain apakah gejala kambuh pada malam dan dini hari, ketika berada dekat hewan, ketika stres, ketika tertawa, atau gejala bisa saja hadir tanpa diprediksi sebelumnya. Nah, jika seluruh jawaban mengarah pada penyakit asma, kemudian dokter akan melanjutkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini akan dilakukan guna memperkuat bukti.

Nah, pemeriksaan spirometri dinilai jadi pemeriksaan yang paling sering dilakukan. Pemeriksaan ini akan mengharuskan pesertanya untuk menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya ke sebuah alat yang bernama spirometer guna mengukur kinerja paru-paru. Spirometri akan mengacu pada volume udara yang dapat dihembuskan dalam satu detik dengan jumlah total udara yang dihembuskan.

Dokter akan mengetahui adanya hambatan pada saluran pernapasan yang mengarah pada penyakit asma setelah membandingkan data dengan orang-orang normal yang tidak memiliki gangguan pernapasan. Perbandingan tentu saja dengan orang yang seusia dengan peserta pemeriksaan.

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Pemeriksaan Spirometri

Selain mengacu pada kesehatan, penyakit asma juga bisa didiagnosis dengan cara membandingkan data awal peserta dengan data setelah peserta diberikan inhaler. Nah, jika setelah diberikan inhaler hasilnya menjadi lebih bagus, kemungkinan besar peserta mengidap penyakit asma.

Punya gangguan pada pernapasan dan ingin menjalani prosedur ini? Jika iya, ada baiknya kamu pelajari dengan jelas prosedur-prosedur apa yang akan kamu jalani. Dalam hal ini, kamu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan