Pengidap Delirium Bisa Alami Gangguan Kemampuan Berpikir

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Januari 2021
Pengidap Delirium Bisa Alami Gangguan Kemampuan BerpikirPengidap Delirium Bisa Alami Gangguan Kemampuan Berpikir

Halodoc, Jakarta – Sama halnya seperti orang yang mengalami demensia, pengidap delirium juga perlu dijaga dan diberi perhatian ekstra. Hal itu karena gangguan kesehatan tersebut bisa memengaruhi kemampuan berpikir pengidapnya, sehingga membuat mereka mengalami kebingungan dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar.

Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan dalam berpikir dan gangguan emosi. Pengidap delirium biasanya sulit untuk berpikir, mengingat, tidur, berkonsentrasi dan masih banyak lagi. Namun, delirium biasanya bersifat sementara dan bisa diobati secara efektif.

Baca juga: Jadi Gejala COVID-19, Ini Beda Delirium dan Depresi

Penyebab Terjadinya Delirium

Delirium terjadi ketika pengiriman dan penerimaan sinyal normal di otak menjadi terganggu. Gangguan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor yang membuat otak menjadi rentan dan memicu terjadinya malfungsi pada aktivitas otak.

Delirium bisa disebabkan oleh satu atau lebih dari satu penyebab, seperti kombinasi kondisi medis dan keracunan obat. Namun, gangguan tersebut kadang-kadang juga tidak diketahui penyebabnya. Berikut kemungkinan penyebab delirium:

  • Penggunaan obat tertentu atau keracunan obat.
  • Keracunan atau penarikan alkohol atau obat.
  • Kondisi medis, seperti stroke, serangan jantung, penyakit paru-paru atau cedera akibat jatuh.
  • Ketidakseimbangan metabolik, seperti natrium rendah atau kalsium rendah.
  • Penyakit parah, kronis atau terminal.
  • Demam dan infeksi akut, terutama pada anak-anak.
  • Infeksi saluran kemih, pneumonia atau flu, terutama pada orang tua.
  • Paparan racun, seperti karbon monoksida, sianida, atau racun lainnya.
  • Malnutrisi atau dehidrasi.
  • Operasi atau prosedur medis lainnya yang mencakup anestesi.

Beberapa obat tertentu atau kombinasi obat juga bisa memicu delirium, antara lain obat nyeri, obat tidur, obat alergi (antihistamin), obat asma, obat untuk gangguan mood, obat untuk penyakit Parkinson dan obat steroid.

Baca juga: Inilah 7 Jenis Delirium yang Perlu Diketahui

Dampak Delirium pada Kemampuan Berpikir

Disebabkan oleh gangguan pada otak, sehingga delirium dapat memengaruhi kemampuan berpikir pengidapnya. Pengidap delirium bisa memiliki kemampuan berpikir yang buruk atau gangguan kognitif yang ditandai dengan:

  • Memiliki daya ingat yang buruk, terutama tentang kejadian baru-baru ini.
  • Disorientasi, misalnya tidak tahu di mana ia berada atau siapa ia.
  • Sulit berbicara atau mengingat kata-kata.
  • Mengoceh tidak jelas.
  • Sulit memahami ucapan orang lain.
  • Sulit membaca atau menulis.

Tidak hanya mengganggu kemampuan berpikir, delirium bisa mengurangi kesadaran pengidap akan lingkungannya, sehingga mengakibatkan pengidap:

  • Tidak mampu untuk tetap fokus pada suatu topik atau untuk beralih topik.
  • Mudah teralihkan oleh hal-hal yang tidak penting. 
  • Alih-alih menanggapi pertanyaan atau percakapan, pengidap bisa terjebak pada suatu pemikiran tertentu.
  • Menjadi penyendiri, dengan sedikit atau tanpa aktivitas.

Selain memengaruhi kemampuan berpikir, delirium juga bisa memengaruhi emosi, perilaku, kontrol otot dan pola tidur pengidapnya.

Pengobatan Delirium

Tujuan utama pengobatan delirium untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya, seperti menghentikan penggunaan obat tertentu, mengatasi ketidakseimbangan metabolisme, atau mengobati infeksi. 

Dokter bisa meresepkan obat-obatan untuk menenangkan orang yang mengalami kebingungan parah atau yang salah menafsirkan lingkungan dengan cara yang menyebabkan paranoid parah, ketakutan atau halusinasi. Obat thiamine juga bisa membantu mencegah kebingungan. Obat-obatan tersebut biasanya dikurangi dosisnya atau dihentikan begitu delirium sembuh. 

Baca juga: Inilah 4 Cara Untuk Mencegah Delirium

Itulah penjelasan mengenai pengidap delirium yang bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir. Bila kamu atau anggota keluarga kamu mengalami delirium, bicarakan pada dokter mengenai obat-obatan yang harus dihentikan dan obat yang perlu dikonsumsi untuk mengatasi delirium.

Sekarang, berbicara dengan dokter semakin mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Delirium.
Healthline. Diakses pada 2021. What’s Delirium and How Does It Happen?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan