Pengidap Diabetes Rentan Terkena Cystitis, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Juni 2020
Pengidap Diabetes Rentan Terkena Cystitis, Ini FaktanyaPengidap Diabetes Rentan Terkena Cystitis, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Jangan pernah sepelekan diabetes. Jika penyakit kronis yang ditandai dengan melonjaknya kadar gula darah ini tidak dikelola dengan baik, ada banyak sekali risiko kesehatan lain yang mengintai. Salah satunya adalah penyakit infeksi dan peradangan pada kandung kemih, cystitis. Alasan mengapa pengidap diabetes rentan terkena cystitis adalah karena lemahnya daya tahan tubuh atau sistem imun. 

Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan kemampuan bakteri penyebab infeksi untuk tumbuh dan menyebar dengan cepat. Meningkatnya risiko infeksi bakteri penyebab cystitis pada pengidap diabetes juga terjadi karena terhambatnya aliran darah ke setiap sudut permukaan tubuh. Hal ini membuat infeksi dan peradangan jadi lebih mudah terjadi. 

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Mengidap Cystitis

Cystitis pada Pengidap Diabetes

Seperti telah disinggung sebelumnya, cystitis adalah penyakit infeksi atau peradangan pada kandung kemih, yang disebabkan oleh bakteri. Meski dapat menyerang siapa saja, cystitis lebih rentan terjadi pada wanita, karena lubang uretranya lebih pendek dan letaknya lebih berdekatan dengan anus, ketimbang pria. 

Cystitis juga meningkat risikonya pada orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah. Misalnya saja pada pengidap diabetes yang tidak terkontrol penyakitnya. Selain itu, cystitis juga lebih mudah terjadi pada wanita yang memiliki kebiasaan membersihkan area intim dari arah belakang ke depan (anus ke miss V). 

Gejala cystitis yang terjadi pada pengidap diabetes sama saja seperti cystitis akibat penyakit atau faktor risiko lain. Namun, gejala cystitis ini biasanya agak berbeda pada orang dewasa dan anak-anak. Pada orang dewasa, berikut beberapa gejalanya:

  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil, tetapi urine yang keluar sedikit-sedikit.
  • Rasa nyeri atau perih ketika berkemih.
  • Kram perut bagian bawah.
  • Nyeri ketika berhubungan intim.
  • Urine keruh dan berbau menyengat, terkadang bisa juga tercampur darah.
  • Demam.

Pada anak-anak, gejala cystitis dapat berupa sering mengompol, demam, sakit perut, selera makan berkurang, lemas, dan terkadang demam. Jika kamu atau Si Kecil mengalami gejala cystitis yang disebutkan tadi, segera download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter atau buat janji dengan dokter di rumah sakit, untuk memastikan diagnosis. 

Baca juga: Pengantin Baru, Hati-Hati Kena Honeymoon Cystitis

Infeksi Selain Cystitis yang Rentan Dialami Pengidap Diabetes

Cystitis bukan satu-satunya penyakit infeksi yang meningkat risikonya pada pengidap diabetes. Berbagai penyakit infeksi lain juga dapat menyerang, karena sistem kekebalan tubuh pengidap diabetes yang tidak terkontrol memang cenderung lemah. 

Sebenarnya, infeksi pada pengidap diabetes lebih rentan terjadi pada rongga hidung dan kulit. Namun, infeksi juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya, seperti saluran kemih dan ginjal. Berikut beberapa jenis infeksi selain cystitis yang juga rentan dialami pengidap diabetes:

1. Rhinocerebral Mucormycosis

Infeksi ini sebenarnya tergolong langka. Terjadi akibat beberapa jenis mikroorganisme yang menginfeksi dan menyebar di permukaan hidung dan sekitar sinus. Penyebaran infeksi dapat terjadi ke jaringan sekitarnya, terutama pembuluh darah. Caranya adalah dengan merusak jaringan dan mematikan sel-sel. 

Rhinocerebral mucormycosis pada pengidap diabetes dapat terjadi akibat tidak terkendalinya kadar gula darah, terutama jika disertai kondisi ketoasidosis. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini dapat berupa nyeri di sekitar area hidung, pembengkakan, dan munculnya darah kehitaman pada hidung.

Baca juga: Hati-Hati, Makanan Ini Bisa Berbahaya untuk Kandung Kemih

2. Infeksi Kulit

Infeksi yang jadi salah satu komplikasi diabetes yang tidak terkendali ini juga relatif jarang terjadi. Kecuali jika ada sel saraf yang mati dan gangguan aliran darah di permukaan kulit. Infeksi dapat terjadi pada kulit bagian manapun, meski lebih sering menyerang kaki.

Jika infeksi pada kaki dibiarkan, kemungkinan akan muncul risiko kaki diabetes atau diabetic foot, sebagai bentuk kronisnya. Diabetic foot biasanya berawal dari munculnya lenting atau luka berisi cairan di kulit kaki. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, kemungkinan untuk terjadi infeksi sekunder yang lebih parah tetap ada.

3. Otitis Eksterna

Otitis eksterna adalah penyakit infeksi yang dapat mematikan sel-sel sehat. Penyakit ini biasanya terjadi pada saluran telinga bagian luar, meski bisa juga menyebar hingga ke telinga bagian dalam, terutama pada tulang rawan dan tulang keras di sekitarnya.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Diabetes and Infection: How to Spot the Signs.
Very Well Health. Diakses pada 2020. What are the Common Infections with Diabetes?
Emedicine. Diakses pada 2020. Infection in Patients With Diabetes Mellitus.
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Cystitis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan