Halodoc, Jakarta – Celiac adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pencernaan terganggu. Pemicunya adalah gluten, protein yang terbuat dari gandum dan triticale. Selain pada gandum, gluten juga ditemukan pada obat, vitamin, dan produk kecantikan.

Baca Juga: Inilah 7 Makanan yang Dilarang untuk Pengidap Celiac

Tubuh pengidap penyakit celiac tidak mampu  mencerna atau memecah gluten. Alasannya karena sistem imun justru menciptakan racun penghancur vili (tonjolan kecil) saat konsumsi gluten. Ketika vili rusak, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan. Kondisi ini menyebabkan kekurangan gizi dan komplikasi kesehatan serius lainnya.

Pengidap penyakit celiac perlu menghindari konsumsi gluten. Contoh jenis makanan yang sebaiknya dihindari adalah roti, makanan yang dipanggang, bir, dan makanan lain mengandung gluten. Gejala penyakit celiac biasanya memengaruhi sistem pencernaan maupun bagian tubuh lain. Perlu diketahui bahwa gejala penyakit celiac pada anak-anak dan orang dewasa cenderung berbeda.

Gejala Penyakit Celiac Pada Anak-anak

Gejala tersebut bisa muncul karena berbagai faktor. Pada anak-anak, risiko penyakit celiac meningkat seiring jumlah konsumsi susu. Namun secara umum, berikut gejala penyakit celiac yang perlu diketahui:

• Kelelahan dan rewel.

• Berat badan menurun.

• Muntah.

• Perut kembung.

• Sakit perut.

• Diare atau sembelit.

• Feses berwarna pucat, berlemak, dan berbau.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Makanan Bebas Gluten

Gejala Penyakit Celiac Pada Orang Dewasa

Berikut gejala penyakit celiac yang muncul pada orang dewasa :

• Anemia defisiensi besi.

• Nyeri sendi dan kekakuan.

• Tulang lemah dan rapuh.

• Kejang.

• Mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki.

• Perubahan warna gigi atau hilangnya enamel.

• Luka pucat di dalam mulut.

• Periode menstruasi yang tidak teratur.

• Dermatitis herpetiformis.

• Masalah kesehatan seperti diabetes.

Hubungan Antara Diabetes dan Penyakit Celiac

Sebuah studi menunjukan bahwa terdapat hubungan genetik antara penyakit celiac dengan diabetes tipe 1. Keterkaitan tersebut muncul karena penyebab keduanya adalah gangguan autoimun. Hal ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan atau organ yang sehat, seperti usus atau pankreas yang merupakan organ penghasil insulin. Selain itu, biomarker yang ada dalam darah pengidap diabetes tipe 1 juga diduga memicu intoleransi gluten. Pengidap diabetes tipe 2 tidak berisiko mengalami penyakit celiac karena tidak disebabkan oleh gangguan autoimun.

Baca Juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Itulah fakta hubungan antara diabetes dan penyakit celiac yang perlu diketahui. Kalau kamu masih ingin tahu seputar penyakit celiac, tanyakan saja ke dokter Halodoc. Gunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!