Pengidap Hernia Hiatus Berisiko Alami Penyakit Asam Lambung

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 Januari 2021
Pengidap Hernia Hiatus Berisiko Alami Penyakit Asam LambungPengidap Hernia Hiatus Berisiko Alami Penyakit Asam Lambung

Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu bahwa saat menggambarkan hubungan antara hernia hiatus dan penyakit gastroesophageal reflux (GERD) atau penyakit asam lambung, maka hubungannya seperti menjelaskan skenario "Mana yang lebih dulu? Ayam atau telur?” Ada perdebatan tentang apakah satu kondisi menyebabkan yang lain atau jika salah satu terkait dengan yang lain. Namun, orang bisa mengalami hernia hiatus tanpa GERD, dan ada juga orang lain mengidap GERD tanpa hernia hiatus. Jika mereka memiliki keduanya, tidak pasti apakah hernia hiatus menyebabkan GERD, atau sebaliknya.

Menurut buku Hiatal Hernia Surgery, hubungan antara kondisi ini relatif saling terkait dan memiliki signifikansi klinis. Faktanya, orang dengan hernia hiatal mungkin lebih mungkin mengalami GERD. Ada juga hubungan erat antara ukuran hernia hiatus dan kejadian GERD. Refluks asam kronis sebenarnya menyebabkan melemahnya sfingter dan perkembangan hernia hiatus. Namun yang lebih umum, hernia hiatus yang besar dianggap berkontribusi pada GERD. 

Baca juga: Pola Hidup untuk Pengidap Hernia Hiatus

Apakah Ini Hernia Hiatal, GERD, atau Keduanya?

Menurut Cleveland Clinic, hernia hiatus dapat terjadi dari GERD yang bertahan lama atau GERD bisa menjadi gejala hernia hiatus. Ketika GERD berkembang, ini dapat menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah kehilangan fungsinya, yang dapat menyebabkan hernia hiatus. Hernia hiatus juga bisa memperburuk gejala GERD. Jadi intinya adalah kamu bisa memiliki salah satu dari kondisi ini atau mereka bisa hidup berdampingan. 

Hernia hiatus biasanya tidak menimbulkan gejala yang disadari sampai tonjolan perut melalui hiatus cukup besar. Hernia kecil jenis ini paling sering asimtomatik. Kamu mungkin tidak menyadarinya kecuali kamu menjalani tes medis untuk kondisi yang tidak terkait.

Hernia hiatus yang lebih besar cukup besar untuk memungkinkan makanan yang tidak tercerna dan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Ini berarti kamu cenderung menunjukkan gejala standar GERD. Beberapa gejalanya termasuk:

  • Maag.
  • Nyeri dada yang meningkat saat membungkuk atau berbaring.
  • Kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Disfagia (kesulitan menelan).
  • Sering bersendawa.
  • Sakit tenggorokan.

Refluks asam dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang mendasari. Pengujian mungkin diperlukan untuk menentukan apakah kamu mengidap hernia hiatus atau kelainan struktural lain yang mungkin menjadi penyebab gejala GERD.

Baca juga: Asam Lambung Mudah Naik karena Hernia Hiatus

Pengobatan Hernia Hiatus

Perawatan untuk hernia hiatus sangat bervariasi dan harus disesuaikan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan. Hernia kecil yang muncul pada tes diagnostik, tetapi tetap asimtomatik mungkin hanya perlu diawasi untuk memastikan bahwa hernia tidak menjadi cukup besar untuk menyebabkan ketidaknyamanan.

Obat sakit maag yang dijual bebas dapat meredakan sensasi terbakar sesekali yang mungkin berasal dari hernia hiatus berukuran sedang. Obat ini dapat diminum sesuai kebutuhan sepanjang hari dalam banyak kasus. Antasida berbasis kalsium dan magnesium paling sering diandalkan untuk kondisi ini, dan kamu bisa beli obat tersebut dengan mudah di Halodoc. Dengan atau tanpa resep dokter, Halodoc menyediakan berbagai obat yang bisa kamu andalkan untuk atasi rasa tidak nyaman akibat hernia hiatus yang sebabkan asam lambung naik. 

Obat resep untuk asam lambung tidak hanya membantu, beberapa juga dapat membantu menyembuhkan lapisan esofagus dari refluks asam terkait hernia. Obat-obatan ini dibagi menjadi dua kelompok: penghambat H2 dan penghambat pompa proton (PPI). Mereka termasuk:

  • Simetidin (Tagamet).
  • Esomeprazole (Nexium).
  • Famotidine (Pepcid).
  • Lansoprazole (Prevacid).
  • Omeprazole (Prilosec).

Baca juga: Sering Mengejan Sebabkan Hernia Hiatus?

Menyesuaikan jadwal makan dan tidur juga dapat membantu mengelola gejala asam lambung saat kamu mengalami hernia hiatus. Makan makanan kecil sepanjang hari dan hindari makanan yang memicu mulas. Makanan yang dapat memicu mulas meliputi:

  • Produk tomat.
  • Produk jeruk.
  • Makanan berminyak.
  • Cokelat.
  • Permen.
  • Kafein.
  • Alkohol.

Cobalah untuk tidak berbaring setidaknya selama tiga jam setelah makan untuk mencegah asam bekerja kembali ke saluran pencernaan. Kamu juga harus berhenti merokok karena rokok dapat meningkatkan risiko refluks asam. Selain itu, kelebihan berat badan (terutama jika perempuan) dapat meningkatkan risiko terkena GERD dan hernia hiatus, jadi menurunkan berat badan dapat membantu meringankan gejala asam lambung.

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2021. Connecting The Dots: Understanding the Link Between Hiatal Hernia and GERD.
Healthline. Diakses pada 2021. Hiatal Hernias and Acid Reflux.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan