Pengidap Hipertensi Bisa Terkena Albuminuria

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Februari 2018
Pengidap Hipertensi Bisa Terkena AlbuminuriaPengidap Hipertensi Bisa Terkena Albuminuria

Halodoc, Jakarta – Istilah tekanan darah tinggi sudah sangat banyak disebutkan dalam dunia medis, tetapi pasti masih belum semuanya paham apa itu tekanan darah. Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Sementara, tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi akibat adanya peningkatan tekanan darah dalam arteri. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, termasuk naiknya volume darah akibat kelebihan cairan di darah dan pembuluh darah yang sempit atau tersumbat oleh lemak dan kolesterol jahat.

Saat kamu melakukan pemeriksaan tekanan darah, maka hasilnya akan tertulis dalam bentuk dua angka yang dipisahkan dengan garis miring. Misalnya, tim medis menuliskan bahwa hasil tekanan darahmu adalah 120/80, maka angka yang pertama disebut tekanan sistolik, sementara yang kedua adalah tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan ke pembuluh arteri akibat denyutan jantung, sementara tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan.

Tekanan darah yang normal biasanya berkisar antara 90/60-120/80 mmHg. Jika tekanan darah melebihi angka tersebut, kamu harus segera menurunkan tekanan darah tersebut dengan cara minum obat, istirahat, dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol. Sebab jika pengobatan tidak dilakukan, beragam penyakit serius akan mengintai tubuhmu. Salah satunya adalah kondisi berbahaya pada ginjal yaitu albuminuria.

Baca juga: Ternyata Ini Manfaat untuk Penderita Hipertensi

Efek Hipertensi pada Ginjal

Mungkin kamu masih terheran-heran mengapa tekanan darah tinggi bisa menimbulkan efek ke ginjal, padahal hubungannya terlihat cukup jauh. Nah, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu dampak hipertensi bagi ginjal. Hipertensi menyebabkan kerusakan pada arteri yang merupakan salah satu komponen penting pada ginjal. Darah yang akan disaring oleh ginjal dialirkan melalui pembuluh darah yang berada di sekitar ginjal, dan banyak sekali darah yang mengalir di pembuluh darah ini.

Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri renalis, yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke ginjal untuk dilakukan filtrasi. Jika hipertensi tidak terkontrol, maka akan menyebabkan arteri di sekitar ginjal ini menyempit, melemah, dan mengeras. Kerusakan pada arteri ini menghambat darah yang diperlukan oleh jaringan pada ginjal. Kerusakan pada arteri nefron pun dapat terjadi akibat hipertensi, sehingga mengakibatkan darah tidak tersaring dengan baik.

Seperti yang tadi sudah disebutkan, ginjal terdiri dari berjuta-juta nefron yang berfungsi sebagai unit penyaringan pada ginjal. Nefron ini menerima suplai darah melalui pembuluh darah terkecil (kapiler yang berbentuk seperti rambut kecil) di tubuh. Nah, kalau arteri ini rusak, nefron tidak menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Hingga akhirnya, ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah dan mengatur cairan, hormon, asam, dan garam di tubuh Anda. Akibat kemampuan menyaring yang berkurang ini, maka kamu akan rentan terkena kondisi albuminuria.

Apa itu Albuminuria?

Albuminuria ialah kondisi dimana protein bocor keluar dari ginjal bersama dengan urin. Albuminuria yang terus menerus terjadi menunjukkan bahwa ginjal mengalami kerusakan. Nah, gejala yang akan terjadi saat kamu terkena albuminuria adalah terjadinya pembengkakan pada wajah, pembengkakan pada pergelangan tangan, pembengkakan pada kaki dan perut, nyeri pada pinggang, dan tubuh menjadi mudah lelah.

Untuk menyembuhkan penyakit ini diperlukan pemberian obat untuk meredakan hipertensi dan diabetes yang terjadi. Obat diuretik pun juga diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Satu yang paling penting juga adalah mengurangi makanan dengan kandungan protein tinggi.

Baca juga: Ini Jumlah Protein yang Dibutuhkan untuk Diet

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak seputar penyakit hipertensi atau albuminuria, tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan