Pengidap Hipertensi Rentan Terkena Perdarahan Subkonjungtiva

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Agustus 2020
Pengidap Hipertensi Rentan Terkena Perdarahan SubkonjungtivaPengidap Hipertensi Rentan Terkena Perdarahan Subkonjungtiva

Halodoc, Jakarta - Mata terlindungi oleh jaringan transparan yang disebut dengan konjungtiva. Area mata ini memiliki banyak pembuluh darah kecil, sehingga sangat rentan pecah dan menyebabkan terjadinya perdarahan. Apabila kamu mendapati area putih mata berwarna merah darah, maka kamu mengalami perdarahan subkonjungtiva.

Perdarahan subkonjungtiva memang bukan termasuk masalah kesehatan yang membahayakan. Gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya antara satu hingga dua minggu. Akan tetapi, kamu perlu berhati-hati, karena ada kondisi khusus yang membuat kamu lebih berisiko mengalami perdarahan ini, salah satunya adalah tekanan darah tinggi. 

Hipertensi dan Perdarahan Subkonjungtiva

Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya perdarahan subkonjungtiva, termasuk batuk dan bersin terlalu keras, pukulan pada area mata, penggunaan obat tertentu, dan menggosok mata terlalu keras. Namun, kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi pun meningkatkan risiko seseorang mengalami perdarahan subkonjungtiva.

Baca juga: Pernah Alami Trauma Mata Sebabkan Perdarahan Subkonjungtiva

Kerapuhan pembuluh konjungtiva, serta setiap pembuluh lain di tubuh akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tidak hanya itu, kerapuhan ini juga terjadi sebagai akibat dari arteriosklerosis, diabetes, dan hipertensi sistemik. 

Studi berjudul Subconjunctival Hemorrhage: Risk Factors and Potential Indicators, membuktikan bahwa pengidap penyakit vaskular akan sering mengalami perdarahan subkonjungtiva. Bahkan, perdarahan yang parah dapat terjadi akibat hipertensi yang tidak terkendali. Hipertensi yang telah ditangani dengan obat pun tetap memicu terjadinya perdarahan, karena pengidap cenderung mengalami perubahan mikrovaskuler pada pembuluh kecil dan pembuluh konjungtiva. 

Perdarahan subkonjungtiva memang tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, tentu saja ini akan sangat mengurangi rasa percaya diri kamu karena warna putih pada mata yang terlihat merah. Jangan asal melakukan penanganan, kamu sebaiknya bertanya langsung pada dokter ahli mata. Pakai aplikasi Halodoc, karena kamu bisa tanya dokter mata kapan saja. Jika ingin melakukan pemeriksaan mata, aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk buat janji di rumah sakit terdekat. 

Baca juga: Dapatkah Perdarahan Subkonjungtiva Terjadi pada Anak?

Komplikasi dan Pencegahan Perdarahan Subkonjungtiva

Perdarahan subkonjungtiva sangat jarang menimbulkan komplikasi. Jika perdarahan terjadi karena trauma, dokter mungkin akan melakukan evaluasi pada mata untuk memastikan tidak terjadi komplikasi atau cedera mata lainnya. 

Pengobatan dari masalah ini biasanya dilakukan dengan memberikan tetes mata untuk mengurangi warna merah yang muncul. Setelah masalah ini tertangani, warna merah pada mata mungkin akan berubah menjadi kekuningan atau merah muda. Area putih mata yang terinfeksi pun bisa jadi mengalami perluasan. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir karena kondisi ini akan membaik dengan sendirinya. 

Hindari menggosok mata berlebihan, batuk atau bersin terlalu keras, dan sebisa mungkin jauhi segala aktivitas yang bisa memicu terjadinya trauma atau cedera pada mata. Jika memang diperlukan, pakailah kacamata untuk melindungi mata dari bahaya trauma.

Baca juga: Perdarahan pada Mata, Berapa Lama Waktu untuk Pulih?

Jika kamu termasuk orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami perdarahan subkonjungtiva, seperti mengidap atau memiliki riwayat tekanan darah tinggi, ubah pola hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. Hindari makanan dan kebiasaan yang memicu terjadinya peningkatan pada tekanan darah, seperti makanan berlemak tinggi, gorengan, dan kebiasaan, misalnya merokok dan tidur larut malam atau bahkan begadang. 

Jangan lupa, rutinlah lakukan pengecekan tekanan darah, sehingga kamu bisa mengetahui apakah tekanan darah berada pada kisaran normal atau tidak. Dengan rutin melakukan pengecekan, kamu pun bisa meminimalisir terjadinya hipertensi.

Sumber: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Subconjunctival Hemorrhage (broken Blood Vessel in Eye).
Healthline. Diakses pada 2020. Bleeding Under the Conjunctiva (Subconjunctival Hemorrhage).
Tarlan, Bercin and Hayyam Kiratli. 2013. Diakses pada 2020. Subconjunctival Hemorrhage: Risk Factors and Potential Indicators. Clinical Ophthalmology 7: 1163-1170.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan