Pengidap HIV dan AIDS Susah Gemuk, Ini Penjelasan Medisnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Desember 2020
Pengidap HIV dan AIDS Susah Gemuk, Ini Penjelasan MedisnyaPengidap HIV dan AIDS Susah Gemuk, Ini Penjelasan Medisnya

Halodoc, Jakarta - Pengidap HIV/AIDS cenderung memiliki postur tubuh yang kurus. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Meskipun belum dapat dipastikan, tetapi ada banyak hal yang menjadi penyebab pengidap HIV/AIDS susah gemuk. Salah satu alasannya karena sistem imunitas tubuh yang tidak mampu melawan virus HIV/AIDS dalam tubuh. Bukan itu saja, berikut ini sejumlah penyebab pengidap HIV/AIDS susah gemuk.

Baca juga: Ketahui Perubahan Kulit pada Pengidap HIV

Ini yang Menjadi Penyebab Pengidap HIV/AIDS Susah Gemuk

Hingga kini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti mengapa pengidap HIV/AIDS susah gemuk. Namun, dari segi perkembangan penyakitnya, infeksi penyebab penyakit tersebut memiliki beragam cara yang berkontribusi terhadap penurunan berat badan. Salah satunya adalah keberadaan virus itu sendiri yang mampu melemahkan sistem imun dalam tubuh.

Skemanya begini, saat seseorang mengalami infeksi, sistem imun tubuh harus bekerja keras untuk melawan penyakit. Prosesnya membutuhkan energi yang banyak. Pengidap penyakit ini akan membutuhkan asupan energi yang lebih besar lagi, karena sistem imun tubuh sendiri sudah sangat lemah karena virus tersebut. Infeksi akan mengganggu sistem kerja metabolisme dalam tubuh, sehingga dapat menurunkan kemampuan untuk menyerap makanan. 

Virus penyebab penyakit akan memicu kerusakan pada dinding usus, sehingga nutrisi dari makanan tidak dapat diserap dengan sempurna. Jika tubuh tidak mendapat cukup asupan nutrisi dari makanan, maka tubuh akan menggunakan cadangan energi yang bersumber dari lemak dan protein dalam otot. Nah, hal tersebutlah yang menjadi penyebab pengidap HIV/AIDS susah gemuk. Mereka selalu kehilangan massa ototnya.

Selain dari bentuk fisik yang cenderung kurus, gejala akan disertai dengan mual, demam, lemas terus-menerus, diare, sariawan, perubahan suasana hari, serta peradangan kelenjar getah bening. Peradangan pada kelenjar getah bening menjadi salah satu pemicu menurunkan nafsu makan. Penurunan berat badan juga dialami oleh pengidap kronis. Di tahap kronis, pengidap dapat mengalami komplikasi berupa infeksi oportunistik atau kanker.

Infeksi oportunistik sendiri merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit yang terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Artinya, infeksi berkembang karena adanya kesempatan, yaitu saat sistem kekebalan tubuh melemah. Untuk lebih mengetahui mengenai hal tersebut, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.

Baca juga: Bisakah Ibu Hamil dengan HIV Melakukan Persalinan Normal?

Begini Cara Menambah Berat Badan Pengidap HIV/AIDS

Jika dibiarkan terus-menerus, pengidap bisa saja kekurangan gizi yang akan menyulitkan proses pengobatan. Padahal, asupan nutrisi yang baik diperlukan guna meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan:

1.Tingkatkan Porsi Makan

Cara menambah berat badan pengidap HIV/AIDS yang pertama adalah dengan meningkatkan porsi makan. Cobalah untuk mengonsumsi karbohidrat tinggi, seperti nasi, jagung, gandum, roti, kentang, atau ubi. Barengi konsumsi makanan dengan protein tinggi, seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, serta sayuran. Jangan lupa untuk mengonsumsi beragam buah untuk meningkatkan asupan vitamin dalam tubuh.

2.Lebih Sering Makan

Cara menambah berat badan pengidap HIV/AIDS selanjutnya dilakukan dengan lebih sering makan. Selain meningkatkan porsi makan, pengidap juga disarankan untuk lebih sering makan. Jika tadinya hanya makan sehari 3 kali, kamu bisa mengubahnya menjadi 4–6 kali sehari dalam porsi yang lebih kecil.

3.Berolahraga

Cara menambah berat badan pengidap HIV/AIDS yang terakhir adalah dengan rutin berolahraga. Olahraga dapat mengembalikan nafsu makan pengidap yang hilang. Olahraga menjadi satu-satunya langkah untuk membangun massa otot untuk menyimpan cadangan energi. Selain itu, membantu mengalihkan pikiran akibat stres karena penyakit yang dialami.

Baca juga: Ketahui Penyebab Penularan HIV pada Anak

Penyakit HIV/AIDS akan membuat pengidap harus menjalani pengobatan secara rutin. Agar pengobatan lebih efektif, kamu juga harus membarenginya dengan asupan makanan sehat bergizi seimbang. Jika kamu ingin mengetahui asupan apa yang cocok untuk dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan yang dialami, silahkan temui dokter gizi di rumah sakit terdekat, ya.

Referensi:
Fao.org. Diakses pada 2020. Special eating needs for people living with HIV/AIDS.
Very Well Health. Diakses pada 2020. Does HIV Make You Fat?
Health Grades. Diakses pada 2020. Can Your Weight Affect Your HIV Treatment?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan