Pengidap Kanker Otak Bisa Lumpuh, Ini Sebabnya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Februari 2020
Pengidap Kanker Otak Bisa Lumpuh, Ini SebabnyaPengidap Kanker Otak Bisa Lumpuh, Ini Sebabnya

Halodoc, Jakarta - Hampir semua jenis kanker menjadi penyakit yang mematikan karena bisa mengancam nyawa, begitu pula dengan kanker otak. Sama dengan jenis kanker lainnya, kanker otak terjadi ketika ada pertumbuhan jaringan yang abnormal pada bagian otak. Sayangnya, otak menjadi pusat pengendali saraf dan seluruh tubuh, sehingga terlambatnya penanganan dapat memicu dampak yang sangat membahayakan. 

Munculnya sel kanker pada bagian otak bisa berasal dari otak itu sendiri, yang disebut kanker otak primer. Bisa juga berasal dari sel kanker yang terdapat pada bagian tubuh lain dan menyebar hingga ke otak. Jenis kanker otak ini disebut dengan kanker otak sekunder. Waspada dengan bahaya kanker otak, karena bisa sebabkan kelumpuhan. Mengapa itu bisa terjadi? 

Kanker Otak dan Kelumpuhan

Gejala yang muncul pada penyakit kanker otak bergantung pada jenisnya, juga seberapa cepat sel kanker bertumbuh, ukuran sel kanker, dan lokasi sel kanker pada otak. Ketika masih berukuran kecil, kanker biasanya tidak memicu terjadinya gejala khusus. Namun, semakin besar ukurannya, gejala biasanya muncul, seperti gangguan saraf, sakit kepala, hingga kejang. 

Baca juga: Hal yang Terjadi Jika Seseorang Terkena Kanker Otak

Tidak semua kanker otak yang terjadi sifatnya ganas. Pada tingkatan atau stadium 1 dan 2, kanker masih bersifat jinak dan penanganannya masih terbilang mudah dilakukan. Tentu saja, jika kamu melakukan deteksi dini terhadap kanker ini dengan rutin memeriksakan kondisi kesehatan atau segera membuat janji dengan dokter apabila mengalami keluhan yang serius. Agar lebih mudah dan penanganan bisa segera didapatkan, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter atau bertanya jawab pada dokter

Selalu waspada terhadap bahaya kanker otak, karena kanker jenis ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Bahkan, kanker ganas ini mungkin menyerang anak-anak. Data dari WHO menunjukkan, ada sekitar 4.900 kasus kanker otak yang ditemukan di Indonesia pada tahun 2012. Kejang, pingsan, masalah pada indera penglihatan, masalah berbicara, hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi dampak serius pada pengidap kanker otak. 

Baca juga: Sering Pusing Bukan Berarti Kena Kanker Otak

Lalu, apa yang menyebabkan pengidap kanker otak mengalami kelumpuhan? Ternyata, kanker otak menyerang sistem pusat pengendali tubuh, sehingga pengidap kanker otak yang telah berada pada tingkatan atau stadium lanjut akan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas fisik. Pada beberapa kasus kanker otak yang ekstrem, pengidap hanya dapat menghabiskan waktu dengan berbaring di ranjang dengan bantuan life support dari rumah sakit. 

Baca juga: Lemak Menjadi Sumber Energi Sel Kanker Otak, Benarkah?

Faktor Risiko Kanker Otak

Meski kanker otak bisa terjadi pada siapa saja, ada orang-orang yang lebih berisiko mengalami penyakit ini. Beberapa di antaranya termasuk adanya riwayat keluarga, usia, paparan bahan kimia berlebihan, dan paparan radiasi. Prospek hidup untuk kondisi kanker otak bergantung pada jenis kanker, ukuran, lokasi, dan kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan. 

Perawatan dini dapat mencegah komplikasi yang terjadi jika sel kanker tumbuh dan memberi tekanan pada tengkorak dan jaringan otak. Sekali lagi, jangan sampai kamu mengabaikan dan melupakan pengecekan kesehatan secara rutin. 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2020. Brain Tumor.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Brain Tumor.
Cancer Research UK. Diakses pada 2020. If Your Brain Can’t be Cured.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan