Pengidap Penyakit Kronis Rentan Alami Mood Disorder

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 September 2020
Pengidap Penyakit Kronis Rentan Alami Mood DisorderPengidap Penyakit Kronis Rentan Alami Mood Disorder

Halodoc, Jakarta – Gangguan mood (mood disorder) bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah riwayat penyakit kronis. Hal itu terjadi karena gejala-gejala penyakit yang dialami bisa membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati yang parah. Semakin lama, hal itu bisa menjadi pemicu munculnya gangguan mood

Selain itu, pengobatan yang dijalani pada penyakit kronis, seperti kanker, infeksi, atau penyakit lain juga bisa meningkatkan risiko mood disorder. Sebab, selain kelelahan fisik akibat rasa sakit yang muncul, beban mental karena harus menghadapi gejala penyakit juga bisa meningkatkan risiko perubahan mood. Selain penyakit kronis, ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko mood disorder. Apa saja? 

Baca juga: Pengaruh Mood Disorder pada Hubungan Asmara

Jenis dan Pemicu Gangguan Mood 

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab munculnya mood disorder, mulai dari gangguan zat kimia di dalam otak, trauma masa lalu, kehilangan orang terkasih, masalah finansial, hingga riwayat penyakit kronis. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan perubahan mood parah, di mana pengidapnya tidak dapat mengontrol hal tersebut. 

Sebenarnya, rasa sedih dan perubahan mood adalah hal yang normal dan bisa saja terjadi. Namun, waspadai jika hal ini terjadi secara berlebihan dan bertahan dalam jangka waktu lama. Depresi atau perubahan mood yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda gangguan mental. Sebaiknya, segera temui ahli untuk mengetahui penyebab pasti perubahan mood yang sering terjadi. 

Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog atau psikiater. Sampaikan gejala perubahan mood yang dialami melalui Video/Voice Call dan Chat. Melalui aplikasi ini, kamu juga bisa menyampaikan riwayat penyakit kronis atau masalah kesehatan lain pada ahlinya. Pastikan untuk download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Terkadang, hal yang dialami bisa menjadi pemicu munculnya gangguan mental seperti mood disorder. Kabar buruknya, risiko penyakit mental ini disebut lebih tinggi pada perempuan. Gangguan mood memiliki risiko hingga tiga kali lebih besar terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Selain itu, riwayat di keluarga juga bisa membuat risiko mood disorder menjadi lebih besar. 

Baca juga: Benarkah Terapi Bipolar Harus di Tempat Sepi?

Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan mood lebih berisiko mengalami gangguan yang sama. Pada dasarnya, ada beberapa jenis gangguan mood yang bisa terjadi. Namun, ada jenis gangguan mood yang paling sering terjadi, di antaranya: 

1.Depresi Mayor 

Depresi mayor adalah salah satu jenis gangguan mood yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan penurunan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, selalu merasa dan kehilangan harapan, serta perasaan stres dan tertekan yang terjadi lebih dari 2 minggu. 

2.Distimia 

Kondisi ini mirip dengan depresi, tapi dalam tingkat yang lebih parah. Distimia adalah gangguan mood yang serius. Gejala penyakit ini bisa bertahan hingga lebih dari 2 tahun. 

3.Gangguan Bipolar 

Gangguan bipolar juga bisa memicu perubahan mood. Penyakit ini menyebabkan pengidapnya memiliki periode depresi bergantian dengan periode mania atau peningkatan suasana hati.

Baca juga: Jangan Berasumsi, Ini Cara Diagnosis Gangguan Bipolar

Perubahan mood secara tiba-tiba dan parah juga bisa menjadi tanda hypomania. Pada kondisi tersebut, seseorang bisa secara mendadak mengalami perubahan suasana hati dan menyebabkan orang tersebut menjadi lebih aktif dan bersemangat. Namun, di tengah perasaan riang tersebut, pengidap hypomania bisa mendadak menjadi murung dan terlihat seperti sedang depresi.

Referensi 
WebMD. Diakses pada 2020. Mood Disorders.
Johns Hopkins. Diakses pada 2020. Mood Disorders.
Psychology Today. Diakses pada 2020. March Madness: 7 Signs of Hypomania

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan