Pengidap TBC Ikut Berpuasa, Ini Anjuran dan Pantangannya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 April 2020
Pengidap TBC Ikut Berpuasa, Ini Anjuran dan PantangannyaPengidap TBC Ikut Berpuasa, Ini Anjuran dan Pantangannya

Halodoc, Jakarta – Berpuasa di bulan Ramadhan adalah hal yang wajib bagi umat Islam. Hampir semua orang berlomba-lomba ingin menjalani ibadah yang satu ini, termasuk orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti tuberkulosis misalnya. Bagi pengidap penyakit ini, tentu ada beberapa hal yang perlu dipehatikan selama berpuasa.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk pengidap tuberkulosis yang hendak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Pasalnya, pengidap gangguan kesehatan ini harus mengonsumsi obat sepanjang waktu, dan jadwalnya bisa berubah ketika berpuasa. Tentu saja, ada aturan yang harus dipatuhi dan ditinggalkan agar tubuh tetap sehat serta puasa pun tetap lancar.

Baca juga: Ketahui Aturan Aman Berpuasa untuk Pengidap TBC

Anjuran untuk Pengidap TBC yang Puasa

Lalu, apa saja yang menjadi anjuran untuk pengidap TBC yang akan menunaikan ibadah puasa? Berikut beberapa di antaranya:

  • Jangan berhenti minum obat. Namun, puasa mengubah jadwal rutinitas pengidap tuberkulosis untuk mengonsumsi obat-obatan. Sebaiknya, tanyakan pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik perihal jadwal minum obat. Jangan asal, karena salah waktu minum juga bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Biasanya, waktu minum obat yang dianjurkan adalah ketika sahur, berbuka, dan sebelum tidur dengan pengubahan dosis jika memang diperlukan.
  • Konsumsi makanan kaya protein ketika sahur dan berbuka. Diet kaya protein berkontribusi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kamu. Pilih makanan seperti telur, tahu, tempe, ikan, dan segala jenis protein lainnya.  
  • Perhatikan minuman atau cairan yang masuk ke tubuh. Perbanyak minum air putih karena ini baik untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi.
  • Susu mutlak dibutuhkan, setidaknya konsumsi minimal 3 (tiga) kali dalam sehari.
  • Kacang-kacangan juga menjadi menu yang tepat untuk sahur dan berbuka.

Baca juga: Perlu Tahu, Bedanya Batuk Biasa dan TBC

Pantangan untuk Pengidap TBC yang Puasa

Setelah mengetahui apa saja yang dianjurkan, kini pengidap tuberkulosis harus tahu apa saja yang menjadi pantangan ketika hendak menunaikan ibadah puasa.

  • Minum alkohol. Ini menjadi pantangan paling utama karena alkohol tidak pernah memberikan manfaat baik untuk para pengidap TBC.
  • Makanan cepat saji dan semua makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi. Lemak yang dianjurkan untuk pengidap tuberkulosis tak lebih dari 25 hingga 30 persen dari total kalori harian. Lemak ini harus berasal dari lemak tidak jenuh tunggal dan ganda yang bisa kamu temukan di ikan, minyak sayur, dan kacang-kacangan.
  • Hindari konsumsi kopi dan teh kental selama sahur, berbuka, atau makan malam. Kafein merupakan bahan yang menjadi stimulan untuk tuberkulosis.
  • Kurangi konsumsi saus dan gula, baik gula olahan maupun gula halus. Pun dalam bentuk makanannya, seperti kue, roti tawar putih, dan sereal.

Baca juga: Puasa Tingkatkan Sistem Imun Pengidap TBC, Benarkah?

Nah, tidak ada salahnya mengikuti anjuran dan menghindari pantangan bagi kamu yang memiliki tuberkulosis dan ingin berpuasa. Ini bisa membuat puasa kamu lebih lancar dan nyaman, pun tubuh tetap terjaga kesehatannya dan terbebas dari bahaya komplikasi TBC yang mungkin terjadi.

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter apabila kamu memiliki pertanyaan penting seputar puasa dan tuberkulosis yang kamu miliki. Tidak harus menunggu jadwal dokter, kamu bisa langsung bertanya kapan saja menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa segera kamu download di ponsel. Yuk, puasa lancar dan sehat bersama Halodoc!

Referensi
NCBI. Diakses pada 2020. Tuberculosis and nutrition
Research Gate. Diakses pada 2020. FAST strategy a sustainable Administrative TB infection Control measure in Nigeria: Reducing time to TB diagnosis and enrollment to treatment
Everyday Health. Diakses pada 2020. The Right Diet to Beat Tuberculosis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan