Penjelasan Tentang Hubungan Antara PTSD dan Gangguan Makan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 September 2020
Penjelasan Tentang Hubungan Antara PTSD dan Gangguan MakanPenjelasan Tentang Hubungan Antara PTSD dan Gangguan Makan

Halodoc, Jakarta - Gangguan makan merupakan perilaku abnormal terhadap pola makan, yang ditandai dengan kebiasaan makan tidak teratur. Jika dibiasakan, perilaku ini akan menimbulkan dampak yang serius, yang berakibat pada gangguan kesehatan baik fisik, maupun psikis. Lantas, apa yang menjadi hubungan gangguan makan dan post-traumatic stress disorder (PTSD)? Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.

Baca juga: Bahaya PTSD pada Kesehatan Mental Jika Tidak Segera Diatasi

Hubungan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Gangguan Makan

Gangguan makan merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada gangguan stres pasca trauma. Pengidap kondisi ini cenderung mengalami penurunan atau kenaikan nafsu makan yang signifikan akibat beban pikiran yang berat terhadap trauma yang dialami. Gangguan stres pasca trauma bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele.

Pasalnya, bukan hanya gangguan makan saja yang menjadi salah satu komplikasinya. Pengidap post-traumatic stress disorder (PTSD) juga dapat mengalami sejumlah komplikasi lainnya, seperti depresi, gangguan kecemasan sosial, ketergantungan alkohol, konsumsi obat-obatan terlarang, bahkan memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri.

Jika kamu mengalami trauma mendalam akibat kejadian tidak mengenakkan di masa lalu, sebaiknya segera temui dokter di rumah sakit terdekat guna mengatasi trauma yang kamu miliki sebelum kamu mengalami sejumlah komplikasi yang telah disebutkan. Ingat, penanganan yang tepat dan cepat dapat membuat kamu memiliki kondisi mental yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: PTSD Berbeda dengan Trauma, Ini Penjelasannya 

Kesamaan Gangguan Stres Pasca Trauma dan Gangguan Makan

Jika ditelaah lebih jauh, post-traumatic stress disorder (PTSD) dan gangguan makan memiliki beberapa karakteristik yang serupa. Keduanya memiliki tingkat disosiasi yang tinggi. Gangguan makan bukan hanya menjadi salah satu komplikasi saja, cara ini juga bisa menjadi cara seseorang untuk menjauhkan diri dari pikiran, emosi, atau ingatan yang mengganggu terkait dengan trauma yang pernah dialami.

Kesamaan karakteristik post-traumatic stress disorder (PTSD) dan gangguan makan juga bisa terjadi karena adanya faktor genetik dan biologis serupa. Kedua kondisi tersebut lebih rentan dialami oleh wanita ketimbang pria. Kamu ingin mengetahui penjelasan selengkapnya mengapa kedua kondisi tersebut lebih rentan dialami wanita? Diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!

Baca juga: Inilah Gejala yang Muncul saat Mengalami PTSD

Gejala Emosional dan Perilaku, serta Gejala Fisik yang Tampak

Seperti pada penjelasan sebelumnya, gangguan makan bisa jadi salah satu komplikasi dari post-traumatic stress disorder (PTSD). Meski demikian, ada beberapa kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan kepribadian yang dapat memengaruhi gangguan makan pada seseorang. Sejumlah gejala kondisi ini dapat diketahui dari emosional dan perilaku serta gejala fisik. Ini penjelasannya!

1.Gejala Emosional dan Perilaku

Pengidap gangguan makan akan mengalami serangkaian gejala emosional dan perilaku, seperti fokus pada berat badan, mengontrol apa pun yang dimakan, serta diet secara berlebihan. Pengidap juga akan menolak mengonsumsi makanan tertentu, serta merasa tidak nyaman jika makan di hadapan orang lain. Mereka juga kerap mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim.

2.Gejala Fisik

Gejala fisik yang dialami oleh pengidap gangguan makan meliputi kenaikan atau penurunan berat badan, kram perut, sembelit, serta naiknya asam lambung. Pada wanita, mereka kerap mengalami menstruasi yang tidak lancar, mengalami gangguan tidur, kesulitan untuk berkonsentrasi, serta masalah pada gigi, kulit, atau rambut.

Itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang hubungan antara gangguan stres pasca trauma dan gangguan makan. Jadi, segera atasi secepatnya jika kamu pernah mengalami trauma atau pengalaman yang tidak mengenakkan, ya!

Referensi:
National Eating Disorder. Diakses pada 2020. Eating Disorders, Trauma, and PTSD.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan