Pentingnya Dukungan Keluarga bagi Anak Difabel

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Desember 2019
Pentingnya Dukungan Keluarga bagi Anak DifabelPentingnya Dukungan Keluarga bagi Anak Difabel

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua tentu menginginkan buah hatinya terlahir sempurna, dengan tumbuh kembang yang normal seperti anak-anak seusianya. Itulah sebabnya membesarkan anak difabel atau anak berkebutuhan khusus menjadi hal yang tidak bisa dianggap mudah. Dukungan dari orangtua dan semua anggota keluarga sangatlah penting.

Mengapa demikian? Karena anak difabel itu istimewa. Ia membutuhkan bantuan, dukungan, dan perhatian lebih dari orang di sekitarnya, terutama orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua perlu memahami betul tentang kondisi anak difabel, sehingga bisa mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan dan bentuk perhatian seperti apa yang perlu diberikan. 

Baca juga: Cara Tepat Pilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui orangtua tentang anak difabel:

1. Anak Difabel Sama Saja Kok Seperti Anak Lainnya

Meski memiliki kondisi dan keterbatasan tertentu, pada dasarnya anak difabel sama saja kok seperti anak-anak lainnya. Ia membutuhkan kasih sayang, teman, penerimaan lingkungan, kesempatan untuk berpartisipasi dan berprestasi. Jangan pernah menganggap ia penuh kekurangan. Justru, berilah ia luapan cinta, sehingga ia merasa berharga.

2. Setiap Anak Difabel Memiliki Keistimewaan yang Berbeda

Orangtua dari anak difabel perlu benar-benar mengerti dan memahami kondisi dan “keistimewaan” yang dimilikinya. Itulah sebabnya, orangtua dengan anak difabel perlu berkonsultasi dengan dokter dan mempelajari setiap perilaku Si Kecil, karena kondisi medis tidak bisa menjelaskan kondisi anak secara keseluruhan. 

Jika membutuhkan diagnosis medis terkait kondisi anak difabel, orangtua bisa download dan gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya banyak hal pada dokter lewat chat, kapan dan di mana saja. Selain dokter anak, di aplikasi Halodoc juga ada banyak psikolog anak yang siap membantu orangtua, jika membutuhkan saran pengasuhan yang tepat untuk Si Kecil.

3. Anak Difabel Mungkin Mengalami Kesulitan dalam Belajar

Anak difabel umumnya mengalami keterbatasan dan kesulitan dalam belajar, karena fungsi sarafnya yang terganggu. Hal ini karena otak anak difabel memiliki sel saraf yang berjalan dalam pola yang acak di seluruh otak. Berbeda dengan anak lain yang memiliki sel saraf dengan pola yang teratur. Oleh karena itu, orangtua dengan anak difabel harus benar-benar sabar dalam mengajarkannya sesuatu.

Baca juga: Inilah Langkah Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus

4. Anak Difabel Rentan Alami Masalah Perilaku

Tak hanya kemampuan belajar, anak difabel juga rentan mengalami masalah perilaku. Ia biasanya akan bereaksi terhadap hal-hal yang ia suka dan tidak suka. Ketika tidak suka pada suatu hal, ia akan cenderung menarik diri atau menunjukkan ketidaksukaannya. Alih-alih merasa frustasi, jadikanlah hal ini sebagai kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai Si Kecil.

5. Anak Difabel Sangat Sensitif

Anak difabel cenderung memiliki emosi dan perasaan yang lebih sensitif, ketimbang anak-anak lainnya. Hal ini karena mereka sering merasa dirinya penuh dengan kekurangan, sehingga ketika ada orang lain yang tertawa di depannya, ia akan merasa bahwa mereka menertawakannya.

Hal ini kemudian membuatnya merasa sangat marah dan mengalami perubahan mood yang sangat cepat. Ia bisa tertawa dan setelah itu langsung menangis. Hal ini tentu turut membuat orangtua frustasi. Namun, ingatlah untuk tetap sabar menghadapi semua yang dilakukan anak.

Manfaatkan support system seperti pasangan, dan semua anggota keluarga untuk menghadapi anak dengan difabel. Jangan pernah ragu ataupun malu untuk menerima dan mencari bantuan pada keluarga, dokter, psikolog anak, terapis, dan pihak-pihak lainnya. 

Berbagai Kesulitan yang Dialami Anak Difabel dalam Aktivitas Sehari-hari

Meski tampak mudah bagi anak normal, aktivitas sehari-hari seperti makan, tidur, dan menggunakan toilet bisa jadi hal yang sulit bagi anak difabel. Mereka biasanya perlu mempelajari kemampuan untuk melakukan berbagai kegiatan itu secara perlahan dan bertahap. Meski begitu, tetap ada berbagai kesulitan tersendiri yang bisa dialaminya, untuk melakukan berbagai kegiatan dengan sempurna.

Baca juga: Mengenal Kemampuan Regulasi Diri pada Anak

Lebih jelasnya, berikut berbagai kesulitan yang biasa dialami anak difabel:

1. Makan

Anak difabel dapat mengalami kesulitan dan masalah saat makan. Hal ini dapat berupa masalah fisik, yang membuat mereka membutuhkan waktu lama untuk mampu makan sendiri, seperti:

  • Kesulitan mengisap, mengunyah, menelan, ataupun mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya. 
  • Memiliki keterbatasan pergerakan, sehingga membuatnya kesulitan untuk duduk saat makan.
  • Ketidakmampuan belajar, yang membuat mereka sulit makan dengan baik.

2. Tidur

Selain makan, anak difabel juga biasanya memiliki masalah saat tidur. Hal ini disebabkan oleh perkembangan fisiknya yang kurang sempurna, seperti kejang otot atau sulit bernapas karena kondisi tertentu.

3. Menggunakan Toilet

Pada beberapa kasus, anak difabel belum mampu untuk memakai toilet sendiri hingga memasuki usia sekolah. Tak seperti anak lainnya, anak difaBel membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar menggunakan toilet. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakmampuan belajar dan keterbatasan fisik, seperti gangguan pergerakan, gangguan keterampilan motorik dan otot, atau keadaan fisik tertentu.

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Tips for Caring for A Disabled Child.
Learning Disabilities Association of America. Diakses pada 2019. Parenting Children with Learning Disabilities, ADHD, and Related Disorders.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan