Pentingnya Mengajarkan Anak tentang Menjaga Kesehatan Mental

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 November 2020
Pentingnya Mengajarkan Anak tentang Menjaga Kesehatan MentalPentingnya Mengajarkan Anak tentang Menjaga Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orangtua biasanya fokus mengajari anak cara menjaga kesehatan tubuh, seperti mengetahui sinyal kapan harus ke kamar mandi, mendorong anak untuk makan makanan bergizi dan berolahraga, serta mengajari anak untuk menyikat gigi dua kali sehari. Namun, tidak banyak orangtua yang mengajari anak bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mentalnya.

Ketika anak-anak mengalami luka gores di lututnya, mereka tahu itu adalah cedera yang perlu diobati. Namun, ketika mereka menderita secara mental, mereka mungkin tidak tahu kondisi tersebut juga perlu diobati. Anak-anak juga bisa mengalami masalah kesehatan mental.

Katie Hurley, psikoterapis anak dan remaja, dan penulis “The Happy Kid Handbook: How to Raise Joyful Children in a Stressful World” mengaku bahwa ia memiliki pasien berusia 5 tahun yang mengalami gangguan kecemasan dan stres yang berlebihan. Itulah mengapa mengajari anak tentang cara menjaga kesehatan mental penting untuk dilakukan orangtua.

Baca juga: Mitos dan Fakta Unik tentang Kesehatan Mental Anak

Memahami Apa yang Dimaksud dengan Kesehatan Mental

Orang dengan mental yang sehat bukan hanya sekadar tidak memiliki masalah mental saja. Sebelum mengajari anak tentang menjaga kesehatan mental, orangtua perlu tahu dulu definisi kesehatan mental yang dijelaskan oleh psikiater William Glasser berikut dalam teks “Mendefinisikan Kesehatan Mental sebagai Masalah Kesehatan Masyarakat”:

Orang yang sehat secara mental adalah seseorang yang menikmati kebersamaan dengan sebagian besar orang dalam hidupnya, terutama orang-orang penting seperti keluarga, pasangan, dan teman. Kamu juga bersedia membantu anggota keluarga, teman atau kolega yang tidak bahagia untuk merasa lebih baik. 

Kamu menjalani sebagian besar hari-hari yang bebas dari ketegangan, banyak tertawa, dan jarang mengidap sakit yang tidak jelas. Kamu juga menikmati hidup dan tidak kesulitan menerima orang lain yang berpikir dan bertindak berbeda dari kamu.

Bila kamu memiliki perbedaan dengan orang lain, kamu akan mencoba menyelesaikan masalahnya. Bila tidak bisa, kamu akan menjauh sebelum terlibat dalam konflik yang lebih jauh. 

Kamu juga kreatif dan mungkin mengembangkan lebih banyak potensi daripada yang kamu bayangkan. Bahkan dalam situasi yang sangat sulit, ketika kamu tidak bahagia, kamu tahu mengapa kamu tidak bahagia dan berusaha melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Tips Mengajarkan Anak untuk Menjaga Kesehatan Mental

Meskipun bukan definisi yang sempurna, namun dari definisi tersebut dapat diketahui poin-poin penting yang membantu orangtua dalam mengajarkan anak tentang menjaga kesehatan mental. Berikut tips-tipsnya:

1.Ajari Anak Cara Mengelola Emosi

Ketika masih bayi, anak memberitahu orangtua bila ia sedang tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional dengan menangis. Jadi, ketika bayi menangis, orangtua akan mencoba menghibur anak dengan memeluknya, memberi makan, menenangkannya, dan lain-lain. 

Namun, seiring bertambahnya usia, orangtua perlu membiarkan anak untuk menyadari akan perasaan emosional yang membuatnya tidak nyaman dan belajar bagaimana cara menghibur dan membantu diri mereka sendiri. Inilah yang dinamakan dengan regulasi emosional.

Dengan demikian, anak dapat mengenali gangguan emosional yang ia miliki dan dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya sendiri tanpa harus mengecewakan orang lain. Regulasi emosional adalah kunci untuk kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang.

Baca juga: Si Kecil Suka Marah-Marah? Ini 5 Tips Mengatasinya

2.Memecahkan Masalah dan Beradaptasi dengan Lingkungan

Orang yang sehat secara mental tahu bahwa ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, termasuk memahami kapan harus meminta bantuan dari orang lain atau orang yang ahli.

Nah, cara mengajarkan anak tentang menjaga kesehatan mental adalah mendorong anak untuk memecahkan masalah mereka sendiri yang sesuai dengan usianya. Misalnya, anak usia 2 tahun bisa mencari mainan favoritnya yang hilang dengan bantuan ibu, atau anak usia 7 tahun dapat belajar menentukan untuk membeli buku yang ia butuhkan.

Seiring berjalannya waktu, anak dapat belajar bahwa ia mampu memecahkan masalahnya sendiri, dan tumbuh menjadi orang yang terampil memecahkan masalah dengan mengatasi tantangan yang semakin sulit. Si Kecil juga tahu kapan ia membutuhkan ibu sebagai orang yang dapat membantunya.

3.Ajarkan Anak Cara Mengembangkan dan Menjaga Hubungan yang Penuh Kasih, Hormat, dan Bahagia

Ibu sebenarnya tanpa sadar sudah mengajarkan pelajaran ini sejak ibu pertama kali bertemu dengan Si Kecil, alias saat anak dilahirkan. Ibu mencintai dan melindungi anak agar tetap aman. Saat anak bertumbuh, mereka pun dapat berinteraksi dan mengembangkan hubungan penuh kasih dengan keluarga, teman-teman yang terus meluas, serta orang lain di komunitas mereka.

Selain itu, orangtua juga perlu memberi contoh bagaimana bernegosiasi ketika ada perbedaan pendapat di antara orang dewasa dalam sebuah hubungan. Lalu, ibu juga bisa mengajarkan anak-anak bagaimana cara mengatasi konflik ketika mereka memperebutkan mainan yang sama misalnya. Dengan memberikan contoh dan pengajaran, ibu mengajarkan anak bagaimana cara memperlakukan orang lain ketika ada perbedaan pendapat sebelum pertengkaran merusak hubungan yang penting.

Baca juga: Mengatasi Kakak dan Adik yang Sering Bertengkar Karena Cemburu

4.Memenuhi Kebutuhan Psikologis untuk Keamanan, Kekuatan, Kesenangan, Kebebasan dan Cinta Setiap Hari

Tiap orang dilahirkan dengan instruksi genetik untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka akan keamanan, cinta, kekuasaan, kesenangan dan kebebasan. Meskipun anak dilahirkan dan didorong untuk memenuhi kebutuhan ini, tapi mereka tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut secara bertanggung jawab dan terhormat.

Jadi, tugas orangtua adalah mengajarkan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka dengan cara yang tidak menghalangi orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Nah, itulah penjelasan mengenai pentingnya mengajarkan anak tentang menjaga kesehatan mental. Bila Si Kecil menunjukkan tanda-tanda masalah mental, coba bicarakan saja pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Download Halodoc sekarang juga sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan ibu sekeluarga.

Referensi:
U.S News. Diakses pada 2020. Teaching Your Children to Be Mentally Healthy and Happy.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan